UMKM Lokal dari Surabaya Ini Pantang Menyerah Hadapi Pandemi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Di era media sosial saat ini, fashion menjadi semakin penting untuk menguatkan jati diri. Salah satu konsep diri yang muncul akibat trend fashion di media sosial adalah hypebeast.
Konsep ini umumnya dilekatkan pada mereka yang gemar menggunakan fashion item unik dan kekinian ala streetwear, mulai dari pakaian, aksesoris hingga sneakers.
Awalnya, istilah ini hanya merujuk pada penggunaan fashion item brand-brand ternama dari luar negeri, seperti Supreme, BAPE, Stussy, Off White, dan sebagainya. Namun semakin ke sini, pasar yang didominasi generasi Z ini juga mulai memperhatikan prinsip dan idealisme yang diusung oleh suatu brand.
Itulah mengapa sekarang banyak ditemukan komunitas hypebeast pada fashion item keluaran dalam negeri dengan keunikan dan kedekatan emosi tersendiri dengan pasar lokal. Bahkan komunitas hypebeast lokal pun tidak kalah militan dengan brand impor.
Berangkat dari pengamatan ini, Sigap Group menghadirkan Co.Fit Footwear, produk sneaker lokal asli Surabaya, yang siap bersaing dengan berbagai brand lokal lainnya memeriahkan skena sneakers hypebeast di Indonesia.
Hermawan Sulistyo, Owner Co.Fit melihat adanya trend yang menarik di tengah pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun ini. Pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat di perkotaan khususnya akan isu kesehatan. Salah satu buktinya dapat dilihat dari meningkatnya popularitas beberapa aktivitas olahraga seperti cycling, running, dan personal work-out selama pandemi.
Berdasarkan data riset Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), jumlah pesepeda meningkat hingga 1000% di Jakarta selama pandemi. Meskipun begitu, tetap ada kebutuhan untuk tampil fashionable dan menunjang penampilan mereka saat berolahraga demi eksistensi di media sosial.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mencatat, pada tahun 2020 yang lalu industri sepatu di Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan hingga 8,97% untuk permintaan ekspor. Menurut Firman Bakrie, selaku Direktur Eksekutif Aprisindo, salah satu penyebab meningkatnya ekspor sepatu adalah perkembangan tren olah raga selama pandemi di seluruh dunia.
Iwan, sapaan Hermawan Sulistyo, melihat hal ini sebagai kesempatan yang tidak boleh diabaikan begitu saja dan melahirkan Co.Fit sebagai jawabannya.
“Pandemi COVID-19 membuat gaya hidup masyarakat urban menjadi gemar berolah raga. Karenanya berbicara tren sepatu saat ini, lebih kepada model sepatu yang ringan, mudah dipadupadankan dengan berbagai outfit tanpa meninggalkan fashion value,” kata dia.
Konsep ini umumnya dilekatkan pada mereka yang gemar menggunakan fashion item unik dan kekinian ala streetwear, mulai dari pakaian, aksesoris hingga sneakers.
Awalnya, istilah ini hanya merujuk pada penggunaan fashion item brand-brand ternama dari luar negeri, seperti Supreme, BAPE, Stussy, Off White, dan sebagainya. Namun semakin ke sini, pasar yang didominasi generasi Z ini juga mulai memperhatikan prinsip dan idealisme yang diusung oleh suatu brand.
Itulah mengapa sekarang banyak ditemukan komunitas hypebeast pada fashion item keluaran dalam negeri dengan keunikan dan kedekatan emosi tersendiri dengan pasar lokal. Bahkan komunitas hypebeast lokal pun tidak kalah militan dengan brand impor.
Berangkat dari pengamatan ini, Sigap Group menghadirkan Co.Fit Footwear, produk sneaker lokal asli Surabaya, yang siap bersaing dengan berbagai brand lokal lainnya memeriahkan skena sneakers hypebeast di Indonesia.
Hermawan Sulistyo, Owner Co.Fit melihat adanya trend yang menarik di tengah pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun ini. Pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat di perkotaan khususnya akan isu kesehatan. Salah satu buktinya dapat dilihat dari meningkatnya popularitas beberapa aktivitas olahraga seperti cycling, running, dan personal work-out selama pandemi.
Berdasarkan data riset Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), jumlah pesepeda meningkat hingga 1000% di Jakarta selama pandemi. Meskipun begitu, tetap ada kebutuhan untuk tampil fashionable dan menunjang penampilan mereka saat berolahraga demi eksistensi di media sosial.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mencatat, pada tahun 2020 yang lalu industri sepatu di Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan hingga 8,97% untuk permintaan ekspor. Menurut Firman Bakrie, selaku Direktur Eksekutif Aprisindo, salah satu penyebab meningkatnya ekspor sepatu adalah perkembangan tren olah raga selama pandemi di seluruh dunia.
Iwan, sapaan Hermawan Sulistyo, melihat hal ini sebagai kesempatan yang tidak boleh diabaikan begitu saja dan melahirkan Co.Fit sebagai jawabannya.
“Pandemi COVID-19 membuat gaya hidup masyarakat urban menjadi gemar berolah raga. Karenanya berbicara tren sepatu saat ini, lebih kepada model sepatu yang ringan, mudah dipadupadankan dengan berbagai outfit tanpa meninggalkan fashion value,” kata dia.