Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Cihampelas Kekeringan Dibiarkan Tak Terurus

Senin, 11 Oktober 2021 - 19:03 WIB
loading...
Ratusan Hektare Lahan...
Area persawahan di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, KBB, yang dibiarkan tidak terawat oleh para petani akibat tidak adanya pasokan air selama musim kemarau ini. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Area lahan pertanian yang ada di beberapa desa di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dibiarkan mengering tidak terurus. Para pemiliknya sengaja meninggalkan sementara ladangnya sambil berpasrah diri menunggu datangnya musim penghujan.

Kepala Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Tintin Marlina mengatakan, area pertanian di wilayahnya memang merupakan kawasan tadah hujan. Sehingga ketika musim kemarau praktis tidak ada pasokan air yang cukup ke sawah dan ladang milik warga. Akhirnya para petani membiarkan lahan pertanian mereka tidak digarap.

Baca juga: Viral Video Tarif Parkir Rp150 Ribu Objek Wisata di Lembang, Begini Endingnya

"Ada sekitar 200 hektare lahan pertanian di sini yang terimbas musim kemarau. Ada di beberapa kampung seperti di RW 8, 3, 9, Kampung Jalitri, Mareleng, Sawahlega, dan Sukatengah," sebutnya, Senin (11/10/2021).

Dijelaskannya, sejak lama petani yang ada di wilayahnya memang hanya mengandalkan musim hujan. Biasanya dalam setahun mereka melakukan dua kali panen. Namun karena kondisi kekeringan yang dari tahun ke tahun semakin parah, paling kini disiasati dengan menanam palawija. Atau jika tidak ada modal, membiarkan lahannya tidak terawat.

Di wilayahnya kini tidak ada irigasi yang bisa mengairi sawah di musim kemarau. Sebelumnya air irigasi yang bersumber dari air di Curug Jompong pernah mengairi sawah di Tanjungjaya. Namun kini airnya sudah tidak pernah lagi sampai karena sudah habis terpakai di wilayah hulu. Paling ketika musim hujan, terkadang banjir air dari hulu sampai ke Tanjungjaya.

"Kita inginnya ada irigasi yang mengalir ke sini karena kalau kemarau ya gitu, lahan pertanian dibiarkan kering. Paling warga beralih profesi mencari ikan ke Waduk Saguling," sebutnya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas Andriawan Burhanudin. Di wilayahnya ada sekitar 150-200 hektare lahan pertanian yang juga mengering dan tidak digarap dulu. Warga masih menunggu musim penghujan untuk kembali menanam padi agar pasokan air mencukupi.

"Kalau kemarau gini laham sawah dibiarkan, baru pas masuk musim penghujan mulai digarap lagi. Selain itu ada juga yang lahan sawah beralih fungsi karena pasokan air yang minim," kata dia.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)