Pastikan PON XX Aman dari Pandemi, Menpora: Pemerintah Terus Pantau Penerapan Prokes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) Zainudin Amali memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berjalan dengan baik dan aman dari pandemi COVID-19. Dia mengatakan, pihaknya termasuk Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Ini adalah kerja sama semua pemangku kepentingan, semua turun bergotong royong tanpa harus melihat fungsi. Pengawasan juga terus dilakukan berkeliling, bahkan oleh Bapak Kepala BNPB.Bapak Menkes juga menengok langsung pelaksanaan Prokes di lapangan,” tegas Menpora dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN, Selasa (5/10/2021).
Pemerintah beserta segenap elemen yang terlibat, lanjutnya, berusaha meminimalisir risiko transmisi COVID-19 melalui berbagai strategi, di antaranya penegakan prokes ketat. Dalam pelaksanaan PON XX Papua , lanjutnya, terdapat beberapa prinsip perlindungan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan pengalaman dalam Olimpiade Tokyo.
"Seperti sistem bubble to bubble, di samping memastikan semua yang datang telah melakukan vaksinasi. Selain itu, penerapan tes COVID-19 secara reguler, minimal tes antigen, kepada para atlet. Terpenting, semua yang terlibat sudah tervaksin. Termasuk masyarakat sekitar, seperti ditargetkan oleh Bapak Presiden agar 60-70 persen sudah tervaksin,” beber Menpora.
Penerapan prinsip dasar tersebut untuk memastikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat setempat yang sangat antusias dalam menyambut kemeriahan PON XX. Sebab, PON ini adalah kegiatan yang sangat ditunggu masyarakat Papua. "Sehingga kita berikan perlindungan kepada mereka. Prokes ditetapkan dan dipantau panitia agar semua aman dan nyaman,” tambahnya.
Terkait proteksi kesehatan dalam PON XX Papua, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XX Papua, Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno menjelaskan alur khusus yang ditetapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Papua.
Dijelaskan, semua harus divaksin, menjalani tes PCR dan isolasi di provinsi masing-masing sebelum berangkat. Saat tiba di lokasi, atlet kembali dites antigen, lalu diakomodasikan berdasarkancabang olahraganya. "Kegiatan mereka hanya dari tempat akomodasi ke tempat pertandingan, tanpa peluang mengunjungi tempat lain di luar agenda yang ditetapkan, sesuai prinsip sistem bubble," jelasnya.
Di tempat akomodasi, bila bergejala langsung dites antigen, bisa berlanjut PCR. Kalau positif, diisolasi dan dilakukan tracing untuk sekitarnya. "Atlet yang akan bertanding dengan body contactseperti wushu atau gulat, dilakukan tes antigen sebelum bertanding,” papar Suwarno.
Sebelum pulang, atlet akan kembali menjalani tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan sekaligus persyaratan penerbangan. Kemudian, setibanya di provinsi masing-masing, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi memberikan kesempatan isolasi agar betul-betul dapat dipastikan atlet tersebut dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Nasional Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting meminta kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, penyelenggara, partisipan, berbagai lembaga, TNI Polri yang memiliki fungsi ganda sebagai penjaga keamanan dan membantu pengawasan prokes di lapangan.
Sebagai upaya perlindungan kesehatan, pihaknya mendorong sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), serta vaksinasi setidaknya satu kali.
“Kita sosialisasikan juga bahwa kalau bergejala, jangan keluar rumah atau ke lokasi, periksa dulu ke dokter agar tidak terjadi transmisi. Kemudian gerakan maskerisasi, didorong supaya menjadibudaya atau etos kerja setempat khususnya terkait pelaksanaan PON XX,” ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya penerapan pedoman dari pemerintah serta aturan teknis lainnya telah berjalan dengan baik. "Termasuk aturan kapasitas, larangan tenda ‘nonton bareng’ di lokasi, tidakada kerumunan, tes COVID-19, juga kerja sama dengan tim Satuan Tugas COVID-19. Kita jaga bersama agar PON XX dan daerah tersebut tidak menjadi episenter,” tutupnya.
Lihat Juga: Mantan Menpora Imam Nahrawi Keluar Lapas 3 Hari, Ini Penjelasan Lengkap Kalapas Sukamiskin
“Ini adalah kerja sama semua pemangku kepentingan, semua turun bergotong royong tanpa harus melihat fungsi. Pengawasan juga terus dilakukan berkeliling, bahkan oleh Bapak Kepala BNPB.Bapak Menkes juga menengok langsung pelaksanaan Prokes di lapangan,” tegas Menpora dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN, Selasa (5/10/2021).
Pemerintah beserta segenap elemen yang terlibat, lanjutnya, berusaha meminimalisir risiko transmisi COVID-19 melalui berbagai strategi, di antaranya penegakan prokes ketat. Dalam pelaksanaan PON XX Papua , lanjutnya, terdapat beberapa prinsip perlindungan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan pengalaman dalam Olimpiade Tokyo.
"Seperti sistem bubble to bubble, di samping memastikan semua yang datang telah melakukan vaksinasi. Selain itu, penerapan tes COVID-19 secara reguler, minimal tes antigen, kepada para atlet. Terpenting, semua yang terlibat sudah tervaksin. Termasuk masyarakat sekitar, seperti ditargetkan oleh Bapak Presiden agar 60-70 persen sudah tervaksin,” beber Menpora.
Penerapan prinsip dasar tersebut untuk memastikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat setempat yang sangat antusias dalam menyambut kemeriahan PON XX. Sebab, PON ini adalah kegiatan yang sangat ditunggu masyarakat Papua. "Sehingga kita berikan perlindungan kepada mereka. Prokes ditetapkan dan dipantau panitia agar semua aman dan nyaman,” tambahnya.
Terkait proteksi kesehatan dalam PON XX Papua, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XX Papua, Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno menjelaskan alur khusus yang ditetapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Papua.
Dijelaskan, semua harus divaksin, menjalani tes PCR dan isolasi di provinsi masing-masing sebelum berangkat. Saat tiba di lokasi, atlet kembali dites antigen, lalu diakomodasikan berdasarkancabang olahraganya. "Kegiatan mereka hanya dari tempat akomodasi ke tempat pertandingan, tanpa peluang mengunjungi tempat lain di luar agenda yang ditetapkan, sesuai prinsip sistem bubble," jelasnya.
Di tempat akomodasi, bila bergejala langsung dites antigen, bisa berlanjut PCR. Kalau positif, diisolasi dan dilakukan tracing untuk sekitarnya. "Atlet yang akan bertanding dengan body contactseperti wushu atau gulat, dilakukan tes antigen sebelum bertanding,” papar Suwarno.
Sebelum pulang, atlet akan kembali menjalani tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan sekaligus persyaratan penerbangan. Kemudian, setibanya di provinsi masing-masing, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi memberikan kesempatan isolasi agar betul-betul dapat dipastikan atlet tersebut dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Nasional Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting meminta kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, penyelenggara, partisipan, berbagai lembaga, TNI Polri yang memiliki fungsi ganda sebagai penjaga keamanan dan membantu pengawasan prokes di lapangan.
Sebagai upaya perlindungan kesehatan, pihaknya mendorong sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), serta vaksinasi setidaknya satu kali.
“Kita sosialisasikan juga bahwa kalau bergejala, jangan keluar rumah atau ke lokasi, periksa dulu ke dokter agar tidak terjadi transmisi. Kemudian gerakan maskerisasi, didorong supaya menjadibudaya atau etos kerja setempat khususnya terkait pelaksanaan PON XX,” ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya penerapan pedoman dari pemerintah serta aturan teknis lainnya telah berjalan dengan baik. "Termasuk aturan kapasitas, larangan tenda ‘nonton bareng’ di lokasi, tidakada kerumunan, tes COVID-19, juga kerja sama dengan tim Satuan Tugas COVID-19. Kita jaga bersama agar PON XX dan daerah tersebut tidak menjadi episenter,” tutupnya.
Lihat Juga: Mantan Menpora Imam Nahrawi Keluar Lapas 3 Hari, Ini Penjelasan Lengkap Kalapas Sukamiskin
(don)