2 Warganya Tewas dalam Bentrok Lahan PG Jatitujuh, Bupati Majalengka: Menangis Saya
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Peristiwa bentrokan di lahan HGU PG Jatiwangi yang memakan dua korban jiwa mengundang keprihatinan Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Bupati menyebut dari beberapa foto yang beredar, aksi penganiayaan yang berujung meninggalnya dua orang warga Kecamatan Jatitujuh sebagai sebuah kekejaman.
"Melihat foto, video, menangis saya. Bagaimana seorang kepala daerah melihat rakyatnya seperti itu. Kalau bicara takdir, ini mungkin takdir. Tapi jalan ceritanya tidak kita inginkan," kata Karna saat takziyah ke rumah duka Suhenda, salah seorang korban, Selasa (5/10/2021).
Kendati merasa terpukul dengan peristiwa bentrokan maut itu, Karna meminta warganya, khususnya warga di desa korban untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Karna mengaku dirinya sudah mendengar ada isu balas dendam yang akan dilakukan sebagian kelompok.
"Tidak terpancing. Saya sudah terdengar ada yang mau balas dendam, mohon dikendalikan. Majalengka rakyatnya santun. Dengan keramahannya tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," jelas dia.
Alih-alih balas dendam, lanjut Karna, pihaknya mengajak masyarakat untuk membantu keluarga korban.
"Jadi saya sudah minta, baik Kapolres ataupun Dandim agar rakyat tetap tenang, tidak terprovokasi, tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh atau memanfaatkan situasi ini sehingga nanti rakyat di dua desa ini Jatiraga dan Sumber Kulon bisa terpancing," kata dia.
"InsyaAllah, mereka saya sudah titipkan ke Kapolsek, Danramil, Camat agar koordinasi dengan kepala desa supaya rakyat bisa dibuat kondusif dan suasananya menjadi nyaman. Lebih fokus kita membantu, mendoakan almarhum dan keluarga," ujarnya.
Lihat Juga: Menteri Karding Minta Jajaran Bantu Kembalikan Ijazah hingga Akte Milik Mila meski Nonprosedural
"Melihat foto, video, menangis saya. Bagaimana seorang kepala daerah melihat rakyatnya seperti itu. Kalau bicara takdir, ini mungkin takdir. Tapi jalan ceritanya tidak kita inginkan," kata Karna saat takziyah ke rumah duka Suhenda, salah seorang korban, Selasa (5/10/2021).
Kendati merasa terpukul dengan peristiwa bentrokan maut itu, Karna meminta warganya, khususnya warga di desa korban untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Karna mengaku dirinya sudah mendengar ada isu balas dendam yang akan dilakukan sebagian kelompok.
"Tidak terpancing. Saya sudah terdengar ada yang mau balas dendam, mohon dikendalikan. Majalengka rakyatnya santun. Dengan keramahannya tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," jelas dia.
Alih-alih balas dendam, lanjut Karna, pihaknya mengajak masyarakat untuk membantu keluarga korban.
"Jadi saya sudah minta, baik Kapolres ataupun Dandim agar rakyat tetap tenang, tidak terprovokasi, tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh atau memanfaatkan situasi ini sehingga nanti rakyat di dua desa ini Jatiraga dan Sumber Kulon bisa terpancing," kata dia.
"InsyaAllah, mereka saya sudah titipkan ke Kapolsek, Danramil, Camat agar koordinasi dengan kepala desa supaya rakyat bisa dibuat kondusif dan suasananya menjadi nyaman. Lebih fokus kita membantu, mendoakan almarhum dan keluarga," ujarnya.
Lihat Juga: Menteri Karding Minta Jajaran Bantu Kembalikan Ijazah hingga Akte Milik Mila meski Nonprosedural
(shf)