Simulasi PTM, Jalur Masuk dan Keluar Siswa hingga Tingkatan Kelas Dibedakan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SMP di Kota Makassar berjalan cukup ketat. Jalur kedatangan dan kepulangan, hingga tingkatan kelas siswa dibedakan.
Di SMPN 6 Makassar misalnya. Siswa yang datang diarahkan masuk melalui pintu utama. Kemudian setelah jam pelajaran selesai, mereka diarahkan keluar melalui jalur yang berbeda, yakni pintu samping sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba menjelaskan, kebijakan itu dibuat untuk menghindari kontak antar sesama siswa. Selain itu, juga mengantisipasi terjadinya kerumunan saat sesi pembelajaran berganti.
“Siswa masuk lewat pintu utama lalu langsung dilakukan swab antigen. Kemudian jalur keluar sengaja dipisahkan agar meminimalisir kontak antar siswa,” ujar Nielma, usai melakukan peninjauan di SMPN 6 Makassar bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, Senin (4/10/2021).
Di SMPN 6 Makassar, total ada 386 siswa yang mengikuti simulasi PTM ini. Mereka dibagi dalam dua sesi pembelajaran. Masing-masing sesi diberi waktu selama tiga jam. Tanpa jam istirahat.
"Kita bagi dua sesi. Sesi pertama 150 anak kemudian sesi kedua 200, karena jumlahnya kan 386 khusus kelas 7 hari ini. Jadi yang hari ini hadir semua sudah divaksin kemudian mereka sehat," ungkap Nielma.
Sistem pembelajaran juga dibagi berdasarkan tingkatan kelas setiap harinya. Dimulai dari kelas 7, 8, lalu kelas 9. Sehingga setiap tingkatan kelas mendapat kesempatan hadir ke sekolah dua kali dalam sepekan.
Selain itu, lanjut Nielma, siswa yang berhalangan hadir tetap diikutkan dalam pembelajaran. Mereka menggunakan sistem hibryd melalui virtual atau dalam jaringan (daring) dalam satu momen yang sama.
"Ada yang hybrid 9 orang itu mereka tidak masuk karena alasan kesehatan, kemudian belum divaksin. Makanya kami beri kesempatan ikut pembelajaran melalui daring," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengemukakan, simulasi ini akan terus dievaluasi seiring berjalannya waktu. Termasuk menambah jumlah sekolah yang melaksanakan PTM secara terbatas.
“Kalau program ini sukses, maka nanti ditambah sekolahnya. Kita akan tambah secara bertahap. Mekanismenya sama. Jadi kita menguci mekanisme yang telah kita buat ini,” ucapnya.
Danny mengatakan simulasi yang dilakukan di Kota Makassar harus bisa berjalan sesuai rencana. Makanya pengawasan dan sistem belajar diperketat. Ia tak ingin PTM ini bernasib sama dengan DKI Jakarta.
“Kami tidak mau seperti beberapa daerah nanti masuk baru dirandom tes, ternyata ada yang positif, jadinya klaster. Kalau di sini ada yang positif langsung tidak dikasih masuk,” tegasnya.
Di SMPN 6 Makassar misalnya. Siswa yang datang diarahkan masuk melalui pintu utama. Kemudian setelah jam pelajaran selesai, mereka diarahkan keluar melalui jalur yang berbeda, yakni pintu samping sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba menjelaskan, kebijakan itu dibuat untuk menghindari kontak antar sesama siswa. Selain itu, juga mengantisipasi terjadinya kerumunan saat sesi pembelajaran berganti.
“Siswa masuk lewat pintu utama lalu langsung dilakukan swab antigen. Kemudian jalur keluar sengaja dipisahkan agar meminimalisir kontak antar siswa,” ujar Nielma, usai melakukan peninjauan di SMPN 6 Makassar bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, Senin (4/10/2021).
Di SMPN 6 Makassar, total ada 386 siswa yang mengikuti simulasi PTM ini. Mereka dibagi dalam dua sesi pembelajaran. Masing-masing sesi diberi waktu selama tiga jam. Tanpa jam istirahat.
"Kita bagi dua sesi. Sesi pertama 150 anak kemudian sesi kedua 200, karena jumlahnya kan 386 khusus kelas 7 hari ini. Jadi yang hari ini hadir semua sudah divaksin kemudian mereka sehat," ungkap Nielma.
Sistem pembelajaran juga dibagi berdasarkan tingkatan kelas setiap harinya. Dimulai dari kelas 7, 8, lalu kelas 9. Sehingga setiap tingkatan kelas mendapat kesempatan hadir ke sekolah dua kali dalam sepekan.
Selain itu, lanjut Nielma, siswa yang berhalangan hadir tetap diikutkan dalam pembelajaran. Mereka menggunakan sistem hibryd melalui virtual atau dalam jaringan (daring) dalam satu momen yang sama.
"Ada yang hybrid 9 orang itu mereka tidak masuk karena alasan kesehatan, kemudian belum divaksin. Makanya kami beri kesempatan ikut pembelajaran melalui daring," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengemukakan, simulasi ini akan terus dievaluasi seiring berjalannya waktu. Termasuk menambah jumlah sekolah yang melaksanakan PTM secara terbatas.
“Kalau program ini sukses, maka nanti ditambah sekolahnya. Kita akan tambah secara bertahap. Mekanismenya sama. Jadi kita menguci mekanisme yang telah kita buat ini,” ucapnya.
Danny mengatakan simulasi yang dilakukan di Kota Makassar harus bisa berjalan sesuai rencana. Makanya pengawasan dan sistem belajar diperketat. Ia tak ingin PTM ini bernasib sama dengan DKI Jakarta.
“Kami tidak mau seperti beberapa daerah nanti masuk baru dirandom tes, ternyata ada yang positif, jadinya klaster. Kalau di sini ada yang positif langsung tidak dikasih masuk,” tegasnya.
(agn)