Dorong Pemulihan Ekonomi, Dispar Makassar Gagas Lorong Wisata di 14 Kecamatan

Senin, 04 Oktober 2021 - 08:41 WIB
loading...
Dorong Pemulihan Ekonomi,...
Dinas Pariwisata Kota Makassar pun menggagas Lorong Wisata di 14 kecamatan sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi di Kota Makassar yang terdampak pandemi Covid-19, salah satu sektor potensial yang dioptimalkan adalah pariwisata .

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar pun menggagas Lorong Wisata di 70 titik, masing-masing 5 titik di 14 kecamatan.

Plt Kepala Dispar Kota Makassar, Muhammad Roem mengatakan, Lorong Wisata tersebut rencananya mulai berjalan pada 9 November mendatang.



Konsenya, lorong-lorong ditata secara estetik dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diberikan peluang untuk berjualan produk di titik tersebut sehingga terjadi perputaran rupiah.

"Jadi kita buat lorong itu bisa digandrungi anak muda, istilahnya instagramable, nah kita gandeng masyarakat setempat yang mau buka usaha di situ, otomatis meningkatkan ekonomi," kata Roem saat ditemui SINDOnews.

Roem melanjutkan, sebagian besar anggaran bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau dana tanggung jawab sosial. Tak hanya itu, anggaran senilai Rp 1,4 miliar juga akan dialokasikan dari APBD. Rinciannya, masing-masing lorong wisata akan mendapatkan kucuran dana senilai Rp20 juta.

"Kita sebenarnya utamakan pakai CSR supaya tidak terlalu membebani APBD, kita kerja sama gandeng Gojek Indonesia untuk menciptakan satu prototipe tidak menggunakan APBD kota, itu kita akan bangun dan itu terletak di jalan Bambapua, akan diresmikan oleh Gojek dan akan menjadi lorong wisata pertama," tuturnya.



Khusus tahun ini konsep tersebut hanya diterapkan di 14 kecamatan. Sementara Kecamatan Sangkarrang yang tidak masuk dalam program tersebut akan didorong pada tahun 2022 mendatang.

Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' berharap lorong tersebut selain meningkatkan ketahanan pangan juga diharapkan mampu mendorong kualitas udara, indeks panas, dan interaksi sosial antar masyarakat.

"Jadi kita harapkan di lorong wisata ada edukasi kesejahteraan dan menanamkan mental mandiri di dalam sebuah lorong," tuturnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2600 seconds (0.1#10.140)