Simulasi PTM Dimulai, Sekolah yang Langgar Prokes Langsung Dievaluasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SMP di Kota Makassar sudah dimulai hari ini, Senin (4/10/2021). Sekolah yang melanggar protokol kesehatan (prokes), langsung dievaluasi.
Pada tahap pertama ini, ada 28 sekolah yang memulai simulasi PTM. Sekolah-sekolah itu dinilai paling siap mewakili setiap kecamatan untuk membuka PTM.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Amalia Malik mengungkapkan, sebanyak 28 sekolah yang membuka PTM telah melalui verifikasi dan validasi. Indikator pelaksanaan PTM hingga pada faktor risikonya dinilai paling siap.
Simulasi PTM ini, kata dia, dilakukan di 15 kecamatan secara serentak. Di masing-masing kecamatan ada satu SMP negeri dan SMP swasta yang melaksanakan simulai PTM.
“Kecuali di Kecmatan Sangkarrang, semua sudah bisa buka, karena di sana kepulauan sehingga pemantauannya lebih mudah,” ungkap Amalia kepada SINDOnews, Minggu (3/10/2021).
Khusus di Kecamatan Tamalate, ada satu SMP swasta yang batal ditunjuk sebagai sekolah yang melaksanakan PTM tahap pertama. Alasannya, saat ini sekolah tersebut sedang dalam masa libur.
“Makanya kita batalkan dan ganti ke SMP negeri. Jadi dua sekolah di Kecamatan Tamalate itu adalah SMP Negeri 26 dan SMP Negeri 15,” bebernya.
Amalia menegaskan, simulasi PTM tahap pertama ini akan diawasi dengan ketat. Sehingga ketika ada sekolah yang melanggar regulasi atau protokol kesehatan yang telah ditetapkan, maka akan langsung dievaluasi.
“Tentu langsung dilakukan evaluasi karena kita tidak ingin pelaksanaan PTM ini justru menjadi klaster seperti di DKI Jakarta. Makanya kita akan tegas dalam melakukan pengawasan,” ucapnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, setelah simulasi PTM dibuka, pemantauan secara berkala juga akan berjalan. Salah satunya, peserta didik akan menjalani monitoring kesehatan setiap pekan.
“Nanti akan dites GeNose. Tapi itu hanya untuk mendeteksi paru-parunya. Nah nanti secara berkala setiap bukan kita lakulan testing swab antigen,” sebut Danny.
Selama pelaksanaan PTM ini, Danny mengemukakan ada call center yang siap melayani keluhan masyarakat. Termasuk jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sekolah.
“Kita sudah persiapkan semuanya. Tim kita bergerak untuk melakukan PTM ini. Kita berharap dapat berjalan lancar sehingga seoring waktu kondisi bisa terus semakin membaik,” tandasnya.
Lihat Juga: Masuk Sekolah di Jabar 12 Mei 2022, Siswa-Tenaga Pendidik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik
Pada tahap pertama ini, ada 28 sekolah yang memulai simulasi PTM. Sekolah-sekolah itu dinilai paling siap mewakili setiap kecamatan untuk membuka PTM.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Amalia Malik mengungkapkan, sebanyak 28 sekolah yang membuka PTM telah melalui verifikasi dan validasi. Indikator pelaksanaan PTM hingga pada faktor risikonya dinilai paling siap.
Simulasi PTM ini, kata dia, dilakukan di 15 kecamatan secara serentak. Di masing-masing kecamatan ada satu SMP negeri dan SMP swasta yang melaksanakan simulai PTM.
“Kecuali di Kecmatan Sangkarrang, semua sudah bisa buka, karena di sana kepulauan sehingga pemantauannya lebih mudah,” ungkap Amalia kepada SINDOnews, Minggu (3/10/2021).
Khusus di Kecamatan Tamalate, ada satu SMP swasta yang batal ditunjuk sebagai sekolah yang melaksanakan PTM tahap pertama. Alasannya, saat ini sekolah tersebut sedang dalam masa libur.
“Makanya kita batalkan dan ganti ke SMP negeri. Jadi dua sekolah di Kecamatan Tamalate itu adalah SMP Negeri 26 dan SMP Negeri 15,” bebernya.
Amalia menegaskan, simulasi PTM tahap pertama ini akan diawasi dengan ketat. Sehingga ketika ada sekolah yang melanggar regulasi atau protokol kesehatan yang telah ditetapkan, maka akan langsung dievaluasi.
“Tentu langsung dilakukan evaluasi karena kita tidak ingin pelaksanaan PTM ini justru menjadi klaster seperti di DKI Jakarta. Makanya kita akan tegas dalam melakukan pengawasan,” ucapnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan, setelah simulasi PTM dibuka, pemantauan secara berkala juga akan berjalan. Salah satunya, peserta didik akan menjalani monitoring kesehatan setiap pekan.
“Nanti akan dites GeNose. Tapi itu hanya untuk mendeteksi paru-parunya. Nah nanti secara berkala setiap bukan kita lakulan testing swab antigen,” sebut Danny.
Selama pelaksanaan PTM ini, Danny mengemukakan ada call center yang siap melayani keluhan masyarakat. Termasuk jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sekolah.
“Kita sudah persiapkan semuanya. Tim kita bergerak untuk melakukan PTM ini. Kita berharap dapat berjalan lancar sehingga seoring waktu kondisi bisa terus semakin membaik,” tandasnya.
Lihat Juga: Masuk Sekolah di Jabar 12 Mei 2022, Siswa-Tenaga Pendidik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik
(agn)