Puluhan Warga Ikut Kegiatan Hapus Tato Gratis di Maros
loading...
A
A
A
MAROS - Puluhan warga mengikuti kegiatan hapus tato gratis di Baruga B Kantor Bupati Maros , kemarin. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) berkerja sama dengan Kurir Langit dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros.
Ketua Yayasan Mahtan, Abdul Azis, menyampaikan kegiatan hapus tato gratis dilakukan untuk mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan ingin hijrah . "Untuk hapus tato kan cukup mahal. Kami juga di sini menggunakan laser kulit seperti yang digunakan dokter spesialis," ungkap dia.
Azis menjelaskan program hapus tato terbuka untuk masyarakat umum. Bahkan, peserta kegiatan di Maros bukan cuma warga setempat, melainkan ada yang dari Mamuju, Pinrang, Bulukumba dan Takalar. Adapun untuk pendaftarannya, pihaknya menyertakan beberapa persyaratan.
"Harus ada hasil pemeriksaan dari laboratorium, seperti periksa gula darah, hepatitis dan HIV. Lalu ada juga setoran hapalan surah Ar-Rahman sebanyak 10 ayat," sebut dia.
Meski demikian, ia menyebut setoran hapalan bukan syarat utama. Sebatas untuk melihat keseriusan dari para peserta. "Untuk pembacaan surah Ar-Rahman, kalau mereka tidak hapal, kami yang akan menuntun mereka," katanya.
Azis menjelaskan program hapus tato sendiri hasilnya bervariasi. Bergantung dari ketebalan dan jenis tato. Diakuinya terkadang ada yang tatonya tidak bisa langsung hilang.
"Bahkan untuk yang berwarna bisa lebih lama hilangnya, ada yang sampai 17 kali treatment baru hilang," tuturnya.
Menurutnya, jarak antara treatment pertama dengan treatment kedua sekitar dua pekan. Musababnya, harus ada jeda untuk penyembuhan. Rentang waktu itu, mereka akan diberi obat-obatan.
Lebih jauh, Azis menjelaskan pelaksanaan kegiatan hapus tato diselenggarakan Mahtan sejak 2018. Sudah banyak kabupaten/kota di Sulsel yang disambangi, bahkan juga lintas provinsi/
"Sudah banyak daerah yang kita datangi. Untuk daerah terjauh itu di Kendari. Pernah juga di Gorontalo, Mamuju, Makassar, Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Pare-pare, Sidrap dan Pinrang," katanya
Baca Juga: Klinik Halimatus Sadiyah Bone Gratiskan Hapus Tato, Ini Syaratnya
Salah seorang peserta hapus tato gratis, Akbar, mengaku memiliki tato karena ikut tren pada tahun 2015. Sekarang, dirinya ingin menghapus tato tersebut dan telah tiga kali mengikuti kegiatan Mahtan terkait hapus tato.
"Pertama di Bulukumba, Pinrang, kemudian Maros " ucap warga asal Kabupaten Bulukumba itu.
Akbar mengatakan alasannya untuk menghapus tato karena dirinya sering dipandang buruk oleh masyarakat. "Saya sering dipandang buruk oleh orang-orang, padahal saya buat tato cuma karena ikut-ikutan," tukasnya.
Ketua Yayasan Mahtan, Abdul Azis, menyampaikan kegiatan hapus tato gratis dilakukan untuk mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan ingin hijrah . "Untuk hapus tato kan cukup mahal. Kami juga di sini menggunakan laser kulit seperti yang digunakan dokter spesialis," ungkap dia.
Azis menjelaskan program hapus tato terbuka untuk masyarakat umum. Bahkan, peserta kegiatan di Maros bukan cuma warga setempat, melainkan ada yang dari Mamuju, Pinrang, Bulukumba dan Takalar. Adapun untuk pendaftarannya, pihaknya menyertakan beberapa persyaratan.
"Harus ada hasil pemeriksaan dari laboratorium, seperti periksa gula darah, hepatitis dan HIV. Lalu ada juga setoran hapalan surah Ar-Rahman sebanyak 10 ayat," sebut dia.
Meski demikian, ia menyebut setoran hapalan bukan syarat utama. Sebatas untuk melihat keseriusan dari para peserta. "Untuk pembacaan surah Ar-Rahman, kalau mereka tidak hapal, kami yang akan menuntun mereka," katanya.
Azis menjelaskan program hapus tato sendiri hasilnya bervariasi. Bergantung dari ketebalan dan jenis tato. Diakuinya terkadang ada yang tatonya tidak bisa langsung hilang.
"Bahkan untuk yang berwarna bisa lebih lama hilangnya, ada yang sampai 17 kali treatment baru hilang," tuturnya.
Menurutnya, jarak antara treatment pertama dengan treatment kedua sekitar dua pekan. Musababnya, harus ada jeda untuk penyembuhan. Rentang waktu itu, mereka akan diberi obat-obatan.
Lebih jauh, Azis menjelaskan pelaksanaan kegiatan hapus tato diselenggarakan Mahtan sejak 2018. Sudah banyak kabupaten/kota di Sulsel yang disambangi, bahkan juga lintas provinsi/
"Sudah banyak daerah yang kita datangi. Untuk daerah terjauh itu di Kendari. Pernah juga di Gorontalo, Mamuju, Makassar, Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Pare-pare, Sidrap dan Pinrang," katanya
Baca Juga: Klinik Halimatus Sadiyah Bone Gratiskan Hapus Tato, Ini Syaratnya
Salah seorang peserta hapus tato gratis, Akbar, mengaku memiliki tato karena ikut tren pada tahun 2015. Sekarang, dirinya ingin menghapus tato tersebut dan telah tiga kali mengikuti kegiatan Mahtan terkait hapus tato.
"Pertama di Bulukumba, Pinrang, kemudian Maros " ucap warga asal Kabupaten Bulukumba itu.
Akbar mengatakan alasannya untuk menghapus tato karena dirinya sering dipandang buruk oleh masyarakat. "Saya sering dipandang buruk oleh orang-orang, padahal saya buat tato cuma karena ikut-ikutan," tukasnya.
(tri)