Umur 24 Tahun Sudah Jadi Doktor, Diva Belajar Super Cepat dan Dapat Berkah Doa Ibu

Senin, 27 September 2021 - 17:48 WIB
loading...
Umur 24 Tahun Sudah Jadi Doktor, Diva Belajar Super Cepat dan Dapat Berkah Doa Ibu
Diva Kurnianingtyas mencatatkan namanya sebagai wisudawan doktor termuda di prosesi Wisuda ke-124 ITS.Foto/Humas ITS
A A A
SURABAYA - Diva Kurnianingtyas dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mencatatkan namanya sebagai wisudawan doktor termuda di prosesi Wisuda ke-124 ITS, Minggu (10/10/2021) mendatang.

Ia berhasil lulus di usianya yang baru 24 tahun 9 bulan. Catatan akademiknya cukup menyita perhatian. Diva sebelumnya menempuh S1 Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dengan lama studi 3,5 tahun.

Setelah tiga bulan bekerja di bidang Data Engineering, ia mengambil beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS jurusan Teknik Sistem dan Industri. “Saya di ITS menempuh studi S2 selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun,” katanya.

Baca juga: Kabar Baik, 27 Kabupaten/Kota di Jatim Level 1 dan 11 Lainnya Level 2

Gadis kelahiran Malang, 13 Desember 1996 ini menyampaikan bahwa motivasi terbesarnya adalah membahagiakan dan membanggakan ibunya. “Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (ibunya, red), saya bisa mencapai titik ini,” ungkapnya.

Menjadi mahasiswa termuda dibandingkan teman-teman kuliahnya, Diva mengaku banyak tantangan yang dirasakan. Pertama, ia harus belajar secara cepat agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Kedua, studi di usia muda menjadi tantangan tersendiri bagi mentalnya. Khususnya belajar bagaimana mengontrol emosi serta menerima keadaan yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.

“Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya,” jelasnya.

Baca juga: Edarkan 3,9 Kg Sabu, Sepasang Kekasih Dibekuk Polda Jatim

Selama kuliah, gadis asal Kota Malang ini banyak mengembangkan diri dalam proyek dan penelitian. Ia juga beberapa kali mempresentasikan penelitiannya dalam konferensi internasional hingga publikasi jurnal terindeks Scopus. "Sejauh ini, bidang yang saya tekuni adalah Perencanaan dan Manajemen Kesehatan, Pemodelan Simulasi, Data Mining, Pemrograman serta Optimasi,” ucapnya.

Di akhir masa studinya, dalam disertasinya Diva mengangkat topik mengenai perancangan, pengembangan, dan perencanaan sistem asuransi kesehatan nasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh strategi alternatif mekanisme rujukan kesehatan agar anggaran keuangan stabil, premi terjangkau, dan kualitas program meningkat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3394 seconds (0.1#10.140)