Kreasi Unik, Miniatur dari Bambu Batik Terkenal hingga Mancanegara

Senin, 27 September 2021 - 12:22 WIB
loading...
Kreasi Unik, Miniatur dari Bambu Batik Terkenal hingga Mancanegara
Tidak hanya di Sangihe, di Manado juga ternyata ada pengrajin bambu batik, yang kini terkenal hingga mancanegara. Foto SINDOnews
A A A
MANADO - Tidak hanya di Sangihe, di Manado juga ternyata ada pengrajin bambu batik, yang kini terkenal hingga mancanegara. Pusat kerjinan yang berlokasi di Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado dikelola secara turun-temurun oleh Bertha Mansauda.

"Pembuatan kerajinan bambu batik ini awalnya terinpirasi dari orangtua. Dulunya orangtua pembuat alat musik bambu. Namun untuk musik bambu saat ini agak terkikis. Agar ini bisa dikenal lagi, saya membuat kerajinan dari bambu batik berupa miniatur alat musik bambu supaya generasi berikut bisa melihat bahwa alat musik bambu ternyata seperti ini," tutur Bertha, Minggu (26/9/2021).

Awalanya, lanjut dia, hanya membuat miniatur alat musik bambu seperti terompet. Bertha kemudian membuat berbagai model kerajinan lain, seperti bunga, kap lampu, teko, gelas, tempat lilin, meja, kursi, gantungan kunci, miniatur hewan, tas, jam tangan, miniatur rumah, hingga miniatur kapal laut.

Kualitas bambu batik sendiri menurut Bertha lebih bagus dibanding bambu lain. Selain itu punya corak keunikan tersendiri serta tahan lama. Bambu batik sendiri merupakan jenis atau lebih dikenal sebagai bambu China, namun Bertha lebih suka menyebutnya bambu batik sehingga terkenal sampai ke mancanegara.

"Ada dari wisatawan-wisatawan asing yang bertanya nama bambunya. Nah, sebagai orang Indonesia, kita harus bawa nama Indonesia, jangan bawa nama China, karena biasanya kalau ditanya wisatawan, kalau kita sebut bambu China nanti ini asalnya dari China, sehingga untuk membawa nama Indonesia, saya ganti jadi bambu batik. Jadi terkenal di luar negeri ini bambu batik," jelas Bertha.

Hasil kerajinan bambu batik ini, kata Bertha, sudah sampai ke luar negeri seperti Dubai, Belanda, Hongkong, dan China. Belanda biasanya suka dengan model serangga. Ada juga miniatur rumah panggung. Kalau China suka dengan model miniatur rumah.

"Sebelum pandemi, untuk pemasaran sampai luar negeri, ada yang lewat dinas terkait, ada juga yang datang beli langsung. Wisatawan asing paling banyak membeli sebelum pandemi, kalau tamu-tamu lokal hanya dari dinas-dinas terkait dan pribadi," kata Bertha

Untuk pembuatan miniatur seperti model bunga memakan waktu dua sampai dengan tiga hari, tergantung tingkat kesulitan masing-masing model. Untuk harga jual bervariasi mulai dari Rp250 ribu sampai puluhan juta. Baca Juga: Industri Bambu Rakyat Didorong Jadi Prioritas Nasional

"Kalau model bunga, harga standarnya itu Rp250 ribu sampai Rp1 juta. Yang paling mahal biasanya miniatur, seperti miniatur kantor walikota yang pernah saya buat, ada juga model udang, tergantung tingkat kesulitan, kalau tidak terlalu sulit biasa harganya, tapi kalau sulit, itu yang biasanya harganya mahal," kata Bertha.

Meski di tengah pandemi saat ini Bertha tetap eksis membuat miniatur kerajinan yang dirintisnya sejak 2021. Bambu batik sendiri didapatnya dengan cara membeli di Kabupaten Kepulauan Sangihe jika pesanan lagi banyak. Namun, ada bambu yang ditanamnya di kebun.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3282 seconds (0.1#10.140)