Ruang Perawatan ODGJ RS Dadi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp300 Juta
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kebakaran melanda gedung Meranti dan Ruang Perawatan Kenanga Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Mamajang, Minggu (26/9/2021) siang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin menagatakan puluhan Armada Dinas Pemadam Kebakaran dikerahkan untuk menjinakan si jago merah, setelah menerima laporan pada Pukul 10.00 Wita.
"15 Unit Armada bersama 45 personel diturunkan. Alhamdulillah sekitar pukul 10.55 Wita api berhasil kita kendalikan. Objek yang terbakar dua atap (bangunan). Sumber kejadian sementara diduga korsleting," ujarnya.
Direktur RSKD Dadi Makassar, dr Arman Bausat menjelaskan, gedung yang terbakar merupakan tempat perawatan pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Beruntung tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini, sejumlah pasien berhasil dievakuasi ke ruangan perawan lain di sana.
"Gedung Miranti ada 6 pasien jiwa, (ruang) kenanga 33 pasien. Pasien dilarikan ke (ruang perawatan) Mahoni, kita titip di sana dulu. Karena kondisi bangunan yang terbakar tidak bisa lagi tampung mereka, tempat tidur, atap hangus terbakar. Ruang Meranti hampir 95 persen kena, Ruang Kenanga hampir 50 persen kena," katanya.
Dia menjelaskan akibat kejadian ini, pihaknya menelan kerugian yang ditaksir ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugian ratusan juta, karena rangka-rangka atap hangus semua. Taksirannya sekitar Rp200-300 Juta. Ada juga dokumen-dokumen terbakar. Peralatan medis apa lagi," ujarnya.
Arman menerangkan gedung Meranti, ditempati untuk menangani pasien ODGJ dengan penyakit komorbid. "Misalnya ada gangguan lain seperti darah tinggi, ada sakit gulanya. Yang tangani ada beberapa dokter ahli, misalnya dokter ahli jiwa dan dokter penyakit dalam," ucapnya.
Polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran. Beberapa keterangan dari petugas rumah sakit juga tengah didalami. Sejauh ini polisi menduga kebakaran dipicu korsleting listrik. "Keterangan dari pegawai begitu," jelas Kapolsek Mamajang Makassar, AKP Mariana Taruk Rante.
Mariana menyebut percikan api muncul pada stop kontak di salah satu ruangan gedung Meranti yang dilihat oleh seorang petugas rumah sakit. "Ada dua stop kontak di situ api muncul lalu naik ke atas sampai menyebar ke gedung sebelah. Tapi kita masih dalami dulu kejadiannya. Kita koordinasi dengan Labfor Polda dan Inafis Polrestabes," tuturnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin menagatakan puluhan Armada Dinas Pemadam Kebakaran dikerahkan untuk menjinakan si jago merah, setelah menerima laporan pada Pukul 10.00 Wita.
"15 Unit Armada bersama 45 personel diturunkan. Alhamdulillah sekitar pukul 10.55 Wita api berhasil kita kendalikan. Objek yang terbakar dua atap (bangunan). Sumber kejadian sementara diduga korsleting," ujarnya.
Direktur RSKD Dadi Makassar, dr Arman Bausat menjelaskan, gedung yang terbakar merupakan tempat perawatan pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Beruntung tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa ini, sejumlah pasien berhasil dievakuasi ke ruangan perawan lain di sana.
"Gedung Miranti ada 6 pasien jiwa, (ruang) kenanga 33 pasien. Pasien dilarikan ke (ruang perawatan) Mahoni, kita titip di sana dulu. Karena kondisi bangunan yang terbakar tidak bisa lagi tampung mereka, tempat tidur, atap hangus terbakar. Ruang Meranti hampir 95 persen kena, Ruang Kenanga hampir 50 persen kena," katanya.
Dia menjelaskan akibat kejadian ini, pihaknya menelan kerugian yang ditaksir ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugian ratusan juta, karena rangka-rangka atap hangus semua. Taksirannya sekitar Rp200-300 Juta. Ada juga dokumen-dokumen terbakar. Peralatan medis apa lagi," ujarnya.
Arman menerangkan gedung Meranti, ditempati untuk menangani pasien ODGJ dengan penyakit komorbid. "Misalnya ada gangguan lain seperti darah tinggi, ada sakit gulanya. Yang tangani ada beberapa dokter ahli, misalnya dokter ahli jiwa dan dokter penyakit dalam," ucapnya.
Polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran. Beberapa keterangan dari petugas rumah sakit juga tengah didalami. Sejauh ini polisi menduga kebakaran dipicu korsleting listrik. "Keterangan dari pegawai begitu," jelas Kapolsek Mamajang Makassar, AKP Mariana Taruk Rante.
Mariana menyebut percikan api muncul pada stop kontak di salah satu ruangan gedung Meranti yang dilihat oleh seorang petugas rumah sakit. "Ada dua stop kontak di situ api muncul lalu naik ke atas sampai menyebar ke gedung sebelah. Tapi kita masih dalami dulu kejadiannya. Kita koordinasi dengan Labfor Polda dan Inafis Polrestabes," tuturnya.
(agn)