Video Keluarga Bongkar Kuburan Jenazah yang Diduga Positif COVID-19 Gemparkan Bitung

Sabtu, 18 September 2021 - 17:17 WIB
loading...
Video Keluarga Bongkar Kuburan Jenazah yang Diduga Positif COVID-19 Gemparkan Bitung
Dunia maya di Sulawesi Utara, digemparkan dengan video pembongkaran kuburan jenazah yang diduga meninggal karena COVID-19. Foto/MPI/Subhan Sabu
A A A
BITUNG - Warga Kota Bitung, Sulawesi Utara, digemparkan dengan video yang beredar di media sosial. Video tersebut berisi aksi pembongkaran kuburan jenazah yang diduga meninggal karena COVID-19.



Belum diketahui siapa yang pertama kali menyebarkan video pembongkaran makam tersebut, diduga peristiwa itu terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Ada beberapa video yang beredar luas di sosial media Facebook.



Video pertama memperlihatkan beberapa orang yang sedang menggali makam, sambil terdengar suara tangisan dan teriakan kekecewaan hingga makian. "Sudah tanam (makamkan) tanpa sepengetahuan Pendeta Hipterk, jadi gale ulang (gali kembali)," kata narasi dalam video tersebut, dikutip Sabtu (18/9/2021).



Di video lain terlihat seorang pria yang diketahui bernama Pendeta Hipterk Haniko yang merupakan Gembala GPdI Anugerah Bitung. memegang sekop sambil marah-marah di atas kuburan istrinya Tan Mei Fang yang dimakamkan tanpa sepengetahuannya.

"Tidak jalurnya itu COVID-19 yang kemarin hebatnya itu level IV, saya diijinkan untuk mendoakan jenazah COVID-19. Tapi ini tidak COVID-19 dari Malalayang (Rumah Sakit) kenapa langsung dibuang seperti binatang begini. Kemarin level IV, saya berdoa di depan mayat ya, siapa bertanggung jawab ini," tutur Pendeta Hipterk Haniko.



Dia juga mengungkapkan, kekecewaan karena tidak bisa bertemu dengan istrinya untuk yang terakhir kalinya, karena sudah langsung dimakamkan tanpa diperlihatkan terlebih dahulu kepada pihak keluarga.

"Istri dari seorang pendeta Hipterk Haniko. Tadi kami sudah bawa, saya tanda tangan surat keterangan COVID-19, dan saya akui sekalipun dia tidak COVID-19, tapi saya sudah tanda tangan itu," ungkapnya.

"Tetapi sebetulnya sudah diizinkan dari Malalayang, agar jenazah disinggahkan di gereja sebagai ibu gembala. Lima menit, sudah koordinasi dengan satgas di sini, iya Pak Pendeta, boleh lima menit, tapi ternyata sudah dibawa lari begitu cepat dan saya masih dalam perjalanan," ujarnya.

Video Keluarga Bongkar Kuburan Jenazah yang Diduga Positif COVID-19 Gemparkan Bitung


Secara kemanusian, secara hukumnya, kata dia, sebagai suami harus ada di lokasi pemakaman, tapi ternyata hanya di lempar begitu saja, sudah dikuburkan. "Makanya seperti ini kelihatan (peti mati) makanya kami bongkar lagi. Tolong kalau ada dari pihak LBH, tolong kami mau cari keadilan di hukum Indonesia ini, Haleluyah. Dan istri saya tidak COVID-19, karena sejak dia meninggal baru dilaporkan kepada saya COVID-19, Haleluyah," ucapnya.

Menurutnya, istrinya meninggal karena terjatuh di rawat dan dirujuk dari Rumah Sakit Budi Mulia Bitung. Sudah rapid antigen, hasilnya negatif. Sampai di IGD tidak dilakukan rapid antigen. Di sana dia masih bisa memeluk istrinya, dan tidak dinyatakan COVID-19. Setelah barulah dinyatakan COVID-19.



"Tolong, siapa yang bisa membantu saya Pendeta. Siapa pengacara yang bisa menolong saya, meminta keadilan karena istri saya dikubur dengan tidak sepengetahuan saya. Saya masih dalam perjalanan lalu mereka kuburkan tidak ada saya di tempat," tegasnya.

"Saya pernah menguburkan jenazah pasien COVID-19, saya di depan mayat, keluarga masih ada di situ, tapi bisa diijinkan, tapi kali ini saya tidak diizinkan untuk melihat dan mereka membawa atas perintah polisi. Kapolres, Polsek, Satgas di sini memerintahkan langsung dibawa, dikubur seperti binatang istri saya. Saya tidak keberatan, tetapi hadirkan saya di lokasi ini sebenarnya," jelasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)