Harlah Pancasila, Tokoh Lintas Agama Semarang Doakan Corona Cepat Sirna

Minggu, 31 Mei 2020 - 20:27 WIB
loading...
Harlah Pancasila, Tokoh Lintas Agama Semarang Doakan Corona Cepat Sirna
Sejumlah tokoh lintas agama menggelar doa bersama memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang. FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Suasana khusuk dan hening mengiringi kegiatan doa bersama sejumlah tokoh lintas agama dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang, Minggu (31/5/2020).

Doa bersama yang digelar Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang bekerja sama dengan komunitas Persaudaraan Lintas Agama menghadirkan tokoh lintas agama diantaranya Bhiku Cattamano (Budha),Indriani Hadisumarta (Konghucu),Ida Bagus Gde Winaya(Hindu),Pdt Sediyoko (Kristen Protestan),Ahmad Sajidin (Islam),Arifin (Penghayat Kepercayaan Komunitas Sapta Dharma) dan Setyawan Budi (Pelita).

Mereka memanjatkan doa dan harapan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sedang menghadapi wabah COVID-19 sekaligus untuk berefleksi mengenai Pancasila.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap hormat pada bendera Merah Putih. Para pemuka agama tampak berdoa secara bergantian dan bersama menyanyikan lagu Garuda Pancasila.

Romo Eduardus Didik Chahyono SJ selaku Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang mempimpin doa untuk Tanah Air dilanjutkan dengan menyampaikan refleksi Pancasila.

Dalam refleksinya, Rm Didik SJ menjelaskan bahwa di dalam rumah bersama NKRI ini Pancasila dapat menjadi platform. Menurutnya, Pancasila dengan nilai-nilainya menguasai cara berpikir,cara merasa dan cara bertindak masyarakat Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. “Indonesia beruntung memiliki Pancasila yang dapat mempersatukan masyarakat,” kata Romo Didik.

Dia mengungkapkan, selain telah memakan korban jiwa dan harta benda, COVID-19 ini menawarkan pelajaran yang berharga dan dapat menunjukkan kebobrokan sistem masyarakat. “NKRI pantas bersyukur karena memiliki Pancasila yang nilai-nilainya berakar kuat dalam kehidipan warganya,” tegasnya.(Baca juga : Perkuat Spiritual Lawan Covid-19, Jateng Gelar Doa Lintas Agama )

Hal itu dibuktikan ketika masyarakat dapat bahu membahu peduli sesama melawan virus corona dan memperhatikan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya.

Romo Didik mengutarakan, COVID-19 telah menyerang masyarakat tanpa diskriminasi maka kita diajak untuk melawannya tanpa diskriminasi juga. “Dalam kehidupan pada masa new normal,harapannya kehidupan bermasyarakat di Indonesia sudah tidak ada lagi yang bersikap diskriminatif," tandasnya.

Sementara, Ahmad Sajidin dari perwakilan agama Islam mengajak masyarakat untuk menjalankan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah Pandemi COVID-19. “Dengan peringatan ini, semoga kita benar-benar bisa menjalankan, mengimplementasikan apa yang termaktub dalam sila-sila dalam Pancasila,” kata Ahmad. “ Harapannya, di tengah wabah COVID-19 ini baik di dunia maupun di Indonesia segera sirna,” harapnya.

Sedangkan Bikhu Cattamano mengaku bersyukur Indonesia memiliki dasar negara Pancasila. “Kita semua patut bersyukur, hingga saat ini bangsa Indonesia masih mempunyai dasar negara yaitu Pancasila. Pancasila bukan suatu hal yang baru,” ungkap Cattamano.

Menurutnya, Pancasila sudah menjadi landasan hidup. Oleh karena itu, di hari kelahiran Pancasila ini bisa menjadi momentum untuk memperkokoh tekad kembali bagaimana Pancasila itu masih berdiri kokoh di tengah-tengah NKRI.

“Harapannya, dengan Pancasila ini NKRI akan selalu maju, jaya, memberi kedamaian sebagai sabuk pengikat perekat bangsa walaupun kita semua berbeda-beda tapi tetap satu,” pungkasnya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)