Incar Kursi Parlemen, Partai Perindo Jabar Bangun Kader Bermoral dan Beretika
loading...
A
A
A
Adapun materi yang dibawakan Eni, yakni terkait demokrasi. Dia menyebutkan, demokrasi adalah kekuasaan yang berada di tangan rakyat, dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
"Dan moral politik adalah ucapan, sikap, dan perbuatan baik sebagai individu maupun atas nama partai yang memegang teguh nilai-nilai luhur budi pekerti yang baik seperti santun, amanah atau jujur, transparan, dan berkeadilan," paparnya.
Sehingga, lanjut Eni, dapat dikatakan bahwa berdemokrasi bertujuan agar kader partai sadar betul bahwa masuknya mereka ke dalam partai politik semata-mata untuk percepatan tercapainya tujuan, yakni kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan.
Dengan begitu, saat kader-kader partai ini terpilih mewakili rakyat di parlemen, mereka benar-benar menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat yang memegang teguh amanat yang dikehendaki rakyat dan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat.
"Sehingga, rakyat sebagai pemberi mandat benar-benar dapat merasakannya dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dapat diwujudkan bersama," tandasnya.
Menanggapi kegiatan tersebut, Ketua DPW Partai Perindo Jabar, H.M. Ferrari Nurrachadian mengatakan bahwa negara demokrasi menjadikan rakyat sebagai subjek utama tata kelola sebuah bangsa dan agen perubahan untuk meminimalisasi kekuasaan absolut dan mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Indonesia, kata Ferrari, menganut prinsip demokrasi Pancasila dimana nilai-nilai Pancasila haruslah digunakan dalam praktik demokrasi dimana kebebasan yang berlandaskan hukum dan aspirasi rakyat adalah hal yang paling utama.
"Karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik, maka saya kira menjadi penting mencetak kader dengan kualitas etika dan moral yang baik, sehingga dapat mengontrol ritme demokrasi agar menjadi sebuah kebaikan bersama yang hakiki," tandasnya.
"Dan moral politik adalah ucapan, sikap, dan perbuatan baik sebagai individu maupun atas nama partai yang memegang teguh nilai-nilai luhur budi pekerti yang baik seperti santun, amanah atau jujur, transparan, dan berkeadilan," paparnya.
Sehingga, lanjut Eni, dapat dikatakan bahwa berdemokrasi bertujuan agar kader partai sadar betul bahwa masuknya mereka ke dalam partai politik semata-mata untuk percepatan tercapainya tujuan, yakni kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan.
Dengan begitu, saat kader-kader partai ini terpilih mewakili rakyat di parlemen, mereka benar-benar menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat yang memegang teguh amanat yang dikehendaki rakyat dan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat.
"Sehingga, rakyat sebagai pemberi mandat benar-benar dapat merasakannya dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dapat diwujudkan bersama," tandasnya.
Menanggapi kegiatan tersebut, Ketua DPW Partai Perindo Jabar, H.M. Ferrari Nurrachadian mengatakan bahwa negara demokrasi menjadikan rakyat sebagai subjek utama tata kelola sebuah bangsa dan agen perubahan untuk meminimalisasi kekuasaan absolut dan mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Indonesia, kata Ferrari, menganut prinsip demokrasi Pancasila dimana nilai-nilai Pancasila haruslah digunakan dalam praktik demokrasi dimana kebebasan yang berlandaskan hukum dan aspirasi rakyat adalah hal yang paling utama.
"Karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik, maka saya kira menjadi penting mencetak kader dengan kualitas etika dan moral yang baik, sehingga dapat mengontrol ritme demokrasi agar menjadi sebuah kebaikan bersama yang hakiki," tandasnya.
(msd)