Pendidikan Bukan Ekonomi, Pemkot Bogor Tak Buru-Buru Buka Sekolah
loading...
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tak akan tergesa-gesa untuk membuka kembali sekolah jika New Normal memang jadi diberlakukan. Pernyataan itu merupakan kesimpulan dari diskusi antara sang wali kota dengan para pemangku kepentingan di kota tersebut.
Menurut Bima, sektor pendidikan berbeda dengan ekonomi. Sekolah merupakan tempat masa masa depan anak-anak yang harus dijaga. Apalagi, terlalu banyak yang tidak diketahui tentang virus Corona. ( Baca:Agar Tak Dianggap Propaganda, Teror Diskusi UGM Harus Dibuktikan )
"Hari ini landai, minggu depan belum tentu. Di data kita juga anak-anak yang terpapar ada. Yang PDP dan ODP juga ada. Jadi risikonya terlalu besar dan kita harus berhati-hati sekali," kata Bima Arya, Sabtu (30/05/2020).
Makanya, Pemkot Bogor akan memastikan terlebih dahulu adanya sistem protokol kesehatan yang kuat sebelum membuka kembali sekolah. Terutama, sistem protokol kesehatan untuk pelajar jenjang SD dan SMP.
"Jadi tugas kita sekarang terus menyempurnakan sistem protokol. Ini tidak mudah karena kondisi dan latar belakang tiap sekolah berbeda-beda," tekan Bima.
Selama protokol baru ini belum maksimal, kata Bima, Pemkot Bogor tidak akan terpaku pada tanggal tertentu untuk memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
"Jangan mengambil risiko mempertaruhkan masa depan anak-anak kita semuanya, terlalu besar pertaruhannya. Kami akan terus berdiskusi dan mendengarkan saran dari semua. Komite sekolah, IDAI, Wandik, psikolog, kepala sekolah, harus terus meng-update," kata Bima.
Menurut Bima, sektor pendidikan berbeda dengan ekonomi. Sekolah merupakan tempat masa masa depan anak-anak yang harus dijaga. Apalagi, terlalu banyak yang tidak diketahui tentang virus Corona. ( Baca:Agar Tak Dianggap Propaganda, Teror Diskusi UGM Harus Dibuktikan )
"Hari ini landai, minggu depan belum tentu. Di data kita juga anak-anak yang terpapar ada. Yang PDP dan ODP juga ada. Jadi risikonya terlalu besar dan kita harus berhati-hati sekali," kata Bima Arya, Sabtu (30/05/2020).
Makanya, Pemkot Bogor akan memastikan terlebih dahulu adanya sistem protokol kesehatan yang kuat sebelum membuka kembali sekolah. Terutama, sistem protokol kesehatan untuk pelajar jenjang SD dan SMP.
"Jadi tugas kita sekarang terus menyempurnakan sistem protokol. Ini tidak mudah karena kondisi dan latar belakang tiap sekolah berbeda-beda," tekan Bima.
Selama protokol baru ini belum maksimal, kata Bima, Pemkot Bogor tidak akan terpaku pada tanggal tertentu untuk memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
"Jangan mengambil risiko mempertaruhkan masa depan anak-anak kita semuanya, terlalu besar pertaruhannya. Kami akan terus berdiskusi dan mendengarkan saran dari semua. Komite sekolah, IDAI, Wandik, psikolog, kepala sekolah, harus terus meng-update," kata Bima.
(ihs)