Penularan COVID-19 di Surabaya Turun ke Level 2, Indikatornya Lampaui Standar WHO

Senin, 06 September 2021 - 06:35 WIB
loading...
Penularan COVID-19 di...
Vaksinasi terus dipercepat untuk bisa membentuk herd immunity. Saat ini Surabaya sudah turun ke level 2. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
SURABAYA - Tingkat penularan COVID-19 di Kota Surabaya, terus mengalami penurunan yang signifikan. Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga tanggal 4 September 2021, Kota Surabaya, saat ini berada di Level 2.



Positivity rate di Kota Surabaya, saat ini berada pada angka 1,61 persen, jauh di bawah standar WHO yang sebesar lima persen. Positivity rate adalah perbandingan jumlah kasus COVID-19 dengan jumlah tes. Semakin rendah angkanya, semakin menunjukkan kecilnya tingkat penularan, yang menunjukkan keberhasilan pengendalian pandemi.



Sedangkan untuk rasio tracing kontak erat berada di angka 1:18,47, menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia dan telah melampaui standar Kemenkes sebesar 1:15. Testing di Surabaya pun sangat masif, mencapai 58.000 dalam tujuh hari terakhir. termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia dan telah melampaui standar WHO.



"Kita lihat indikator-indikator pengendalian pandemi menunjukkan tren yang bagus. Mulai test, trace, semuanya masif. Itu yang kemudian membuat kita bisa cepat memutus mata rantai penularan, dan otomatis mengurangi risiko keparahan pasien karena begitu positif langsung tertangani," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (5/9/2021).

Ia melanjutkan, untuk tingkat kesembuhan mencapai 95,55 persen, di atas rata-rata nasional, menunjukkan kapasitas respons sistem kesehatan yang bagus. Adapun tingkat kematian (case fatality rate) Surabaya di angka 3,7 persen, juga salah satu yang terendah. Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) per 4 September 2021 terus turun menjadi 16,54 persen.

"Soal treatment ini kerja kolaboratif semuanya. Terima kasih tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan semuanya. Kami akan terus jaga kapasitas respons sistem kesehatan ini, sehingga Surabaya selalu siap melayani, tapi tentu kita berharap semua warga sehat, gak onok maneh yang terpapar COVID-19, " jelasnya.



Eri mengatakan, pengendalian pandemi COVID-19 ini menjadi pintu pembuka pemulihan ekonomi. "Insya Allah dengan turun situasi ke level 2, ekonomi bisa kembali bergerak, lapangan kerja terbuka, dan kita bisa bantu warga untuk kembali menata kesejahteraannya," jelasnya.

Terkait vaksinasi, capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 1.995.317 atau 89,96 persen dari target 2,2 juta jiwa. Kemudian, vaksinasi dosis kedua mencapai 1.356.831 dengan persentase 61,17 persen dari target.

"Kita optimistis bisa segera full 100 persen target sasaran warga tervaksin, karena sekarang seminggu dua kali kita mendapat kiriman vaksin. Kita bersama Forkopimda Kota Surabaya juga melakukan vaksinasi menggunakan mobil vaksin di kelurahan. Vaksinasi COVID-19 juga kita lakukan di puskesmas," ungkapnya.



Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita memastikan akan terus berupaya agar Kota Pahlawan dapat segera mencapai level 1. Tentunya untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan beberapa strategi dan upaya khusus. Strategi pertama yang terus dilakukan adalah konsisten menerapkan kegiatan 3T (testing, tracing dan treatment) berbasis wilayah meskipun transmisi penularan COVID-19 sudah rendah.

"Kita juga melakukan testing secara agresif dan terintegrasi dengan sasaran prioritas seperti suspek/probabel, kontak erat pasien COVID-19 dan pelaku perjalanan berbasis wilayah," kata Feny, panggilan akrabnya.

Tak hanya memasifkan testing secara agresif dan terintegrasi. Namun, Feny menyebut, tracing secara masif juga dilakukan kurang dari 48 jam dengan ratio tracing cakupan minimal 1:15 dan memastikan semua sasaran tracing harus dilakukan swab (RDT antigen / RT PCR). "Kita juga melakukan evakuasi cepat untuk kasus yg terkonfirmasi positif, baik dari RDT Antigen maupun RT-PCR ke tempat isolasi terpusat <24 jam setelah hasil pemeriksaan keluar," jelasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)