Tangis Jenderal Bintang Dua Ini Pecah, Saksikan Ceceran Darah 4 Prajurit TNI AD di Kisor

Sabtu, 04 September 2021 - 17:30 WIB
loading...
Tangis Jenderal Bintang...
Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Foto/Dok.
A A A
SORONG - Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Madacan; Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Tornagogo Sihombing, dan Bubapi Maybrat, Bernard Sagrim, meninjau kondisi Pos Ranmil Kisor.



Peninjauan ini dilakukan, usai peristiwa berdarah penyerangan kelompok teroris bersenjata terhadap para prajurit TNI AD, pada Kamis (2/9/2021) dini hari. Akibat serangan brutal itu, empat prajurit TNI AD gugur.



Jenderal bintang dua tersebut, sempat menitikkan air mata saat melihat bekas-bekas penyerangan biadab kelompok teroris bersenjata tersebut. Penyerangan secara keji tersebut, terjadi saat para prajurit TNI AD di Pos Ramil Kisor sedang beristirahat.



Saat meninjau lokasi, Nyoman Chantiasa menyaksikan kondisi Pos Ramil Kisor dalam kondisi berantakan, dan masih tersisa ceceran darah prajuritnya yang gugur dalam penyerangan tersebut.

Rombongan tersebut, juga melihat dari dekat lokasi ditemukannya Danpos Ramil Kisor, Lettu Dirman yang ditemukan dengan kondisi terluka parah sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir.



Nyoman Chantiasa mengatakan, kedatangannya bersama Forkompinda Papua Barat, untuk mengecek langsung situasi dan kondisi Pos Ramil Kisor, pasca diserang kelompok bersenjata hingga mengakibatkan empat prajurit terbaiknya gugur.

Dia juga mengatakan, kedatangannya untuk memberikan dukungan moril kepada anggotanya yang bertugas di daerah terpencil, agar para prajurit tetap tegar dan semangat untuk melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara di daerah pedalaman.

"Kedatangan kami di sini, juga untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyakarat, pasca aksi teror yang menyebabkan empat prajurit terbaik TNI AD meninggal dunia," tegas Nyoman.



Sementara itu, Bupati Maybrat, Bernard Sagrim mengecam serangan kelompok teroris bersenjata yang mengakibatkan empat prajurit terbaik TNI AD gugur. "Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Maybrat, menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini," terangnya.

Menurut Bernard Sagrim, peristiwa ini baru pertama kali terjadi dan tidak pernah terjadi selama ini, di mana perbuatan kelompok teroris bersenjata tersebut adalah perbuatan biadab dan keji yang mencoreng nama baik daerah Maybrat.

Pasca kejadian tersebut, aparat keamanan berhasil mengamankan dua terduga pelaku penyerangan, dan seorang saksi kunci kedua terduga pelaku masing-masing berinisial SY dan MM. Keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Sorong Selatan.



Dari keterangan kepolisian, kedua pelaku telah mengakui terlibat dalam penyerangan tersebut, bahkan keduanya juga turut serta mengikuti rapat bersama kelompok mereka untuk menyiapkan aksi penyerangan.Satu dari dua orang yang telah diamankan tersebut, diketahui memiliki tugas untuk memantau keadaan Pos Ramil Kisor, sebelum diserang.

Hingga memasuki hari ketiga, aparat gabungan Polri dan TNI, masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris bersenjata tersebut. Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa telah memerintahkan jajarannya, untuk melakukan pengejaran serta melakukan tindakan tegas terukur kepada kelompok bersenjata tersebut.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)