Mengharukan! Bapak Ibunya Meninggal Dunia, Anak Muda Ini Pertahankan Hidup di Kolong Tol
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Perjuangan anak muda mempertahankan hidup di tengah guncangan ekonomi karena pandemi COVID-19 cukup mengharukan. Anak muda yang mengaku namanya Adit ini rela tinggal di bawah kolong jalan tol demi mengambung hidup dan kehidupannya.
Yang bikin trenyuh lagi, dia ternyata sudah tidak punya orang tua. Bapak dan ibunya sudah meninggal dunia. Untuk makan seadanya, dia menjadi pengamen. Video anak muda ini pun viral di media sosial. Diduga, lokasinya di Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Disambar KA Gajayana di Kediri, Sopir dan Isuzu Elf Terlempar ke Sawah
Dalam video tersebut dia mengaku bernama Adit. Hanya mengenakan celana pendek dan kaos putih. Dia didatangi seorang polisi yang sedang patroli. Kepada polisi inilah, anak muda itu bercerita banyak tentang latar belakang hidupnya, hingga dia memutuskan tinggal di kolong jalan tol.
Adit mengaku rumahnya di Wage, Sidoarjo. Dia tidak bisa menyewa kamar kos karena tidak punya uang. "Sudah sekitar dua minggu tinggal di sini," terang Adit.
Dia pun diminta menunjukkan barang-barang yang dia bawa di kolong jembatan. Nampak, menu makan Adit yang ala kadarnya, berupa nasi dan ikan asin.
Dia menceritakan, hasil ngamen biasanya Rp30 ribu. "Kalau sudah dapat tiga puluh ribu saya sudah (berhenti)," tambahnya. Informasi terbaru, Adit sudah dipindah ke tempat yang lebih layak.
Yang bikin trenyuh lagi, dia ternyata sudah tidak punya orang tua. Bapak dan ibunya sudah meninggal dunia. Untuk makan seadanya, dia menjadi pengamen. Video anak muda ini pun viral di media sosial. Diduga, lokasinya di Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Disambar KA Gajayana di Kediri, Sopir dan Isuzu Elf Terlempar ke Sawah
Dalam video tersebut dia mengaku bernama Adit. Hanya mengenakan celana pendek dan kaos putih. Dia didatangi seorang polisi yang sedang patroli. Kepada polisi inilah, anak muda itu bercerita banyak tentang latar belakang hidupnya, hingga dia memutuskan tinggal di kolong jalan tol.
Adit mengaku rumahnya di Wage, Sidoarjo. Dia tidak bisa menyewa kamar kos karena tidak punya uang. "Sudah sekitar dua minggu tinggal di sini," terang Adit.
Dia pun diminta menunjukkan barang-barang yang dia bawa di kolong jembatan. Nampak, menu makan Adit yang ala kadarnya, berupa nasi dan ikan asin.
Dia menceritakan, hasil ngamen biasanya Rp30 ribu. "Kalau sudah dapat tiga puluh ribu saya sudah (berhenti)," tambahnya. Informasi terbaru, Adit sudah dipindah ke tempat yang lebih layak.
(msd)