New Normal, Mal di Surabaya Terapkan One Way untuk Pengunjung
loading...
A
A
A
SURABAYA - Mal atau pusat perberlanjaan di Surabaya menerapkan sistem one way untuk para pengunjung, saat new normal atau kehidupan norman resmi diberlakukan pemerintah. Sistem one way untuk menghindari pengunjung saling berpapasan satu sama lain.
Di dalam mal, pihak pengelola memberikan petunjukdan tulisan yang ditempel pada lantai atau papan petunjuk tentang penerapan one way. Selain itu, sistem one way juga diterapkan pada pemilik gerai atau stand yang ada di dalam mal.
Pengelola juga tetap menggunakan protokol COVID-19 seperti pengukur suhu badan, bukan menggunakan termo gun, tetapi alat pengukur suhu tubuh otomatis. Alat ini secara otomatis berbunyi, jika pengunjung terdeteksi suhu badannya 38 derajat celsius yang terpantau di layar LCD dengan kamera terpasang.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur (Jatim) yang juga Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, sistem one way dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19. Pengunjung jadi lebih nyaman berbelanja tanpa ada kerumunan.
"Selain sistem one way, pusat perbelanjaan juga menerapkan pembatasan pengunjung masuk di tiap tenant (gerah). Contohnya, tenant dengan luas 2000 meter hanya boleh dimasuki malsimal 500 orang, sedangkan pengunjung lainnya harus menunggu di luar," ujar Sutandi, Sabtu (30/5/2020).
Sutandi menambahkan, dengan adanya sistem dan protokol kesehatn yang ketat, diharapkan pengunjung bisa berbelanja dengan tenang tanpa ada rasa panik bersentuhan antarpengunjung.
"Pengelola mal ingin membuat masyarakat atau pengunjung merasa aman dan nyaman berbelanja dan beraktivitas di dalam mal," tukasnya.
Di dalam mal, pihak pengelola memberikan petunjukdan tulisan yang ditempel pada lantai atau papan petunjuk tentang penerapan one way. Selain itu, sistem one way juga diterapkan pada pemilik gerai atau stand yang ada di dalam mal.
Pengelola juga tetap menggunakan protokol COVID-19 seperti pengukur suhu badan, bukan menggunakan termo gun, tetapi alat pengukur suhu tubuh otomatis. Alat ini secara otomatis berbunyi, jika pengunjung terdeteksi suhu badannya 38 derajat celsius yang terpantau di layar LCD dengan kamera terpasang.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur (Jatim) yang juga Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, sistem one way dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19. Pengunjung jadi lebih nyaman berbelanja tanpa ada kerumunan.
"Selain sistem one way, pusat perbelanjaan juga menerapkan pembatasan pengunjung masuk di tiap tenant (gerah). Contohnya, tenant dengan luas 2000 meter hanya boleh dimasuki malsimal 500 orang, sedangkan pengunjung lainnya harus menunggu di luar," ujar Sutandi, Sabtu (30/5/2020).
Sutandi menambahkan, dengan adanya sistem dan protokol kesehatn yang ketat, diharapkan pengunjung bisa berbelanja dengan tenang tanpa ada rasa panik bersentuhan antarpengunjung.
"Pengelola mal ingin membuat masyarakat atau pengunjung merasa aman dan nyaman berbelanja dan beraktivitas di dalam mal," tukasnya.
(zil)