Polinef Miliki Pusat Inkubasi Bisnis dan Teknologi Pertama di Papua Barat
loading...

Wakil Bupati Fakfak, Yohana Hindom saat meluncurkan Pusat Inkubasi Bisnis dan Teknologi Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Papua Barat. Foto/Ist
A
A
A
FAKFAK - Kabupaten Fakfak menjadi yang pertama di Papua Barat yang memiliki pusat inkubasi bisnis dan teknologi yang diluncurkan di Politeknik Negeri Fakfak (Polinef)
Direktur Polinef, Muhammad Subhan menjelaskan, inkubator bisnis ini dibangun untuk menjadi sentra pengembangan wirausaha mahasiswa, pelaksanaan capacity building bagi para pelaku start up di tanah Papua dan menyokong marketing secara langsung maupun digital.
"Lalu ke depannya inkubator ini akan dikembangkan menjadi sentra penelitian terapan dosen bekerjasama dengan industri serta menyokong upaya perguruan tinggi menuju BLU," katanya saat peluncuran pada Rabu (26/8/2021).
Baca juga: Mulai Agustus 2021, Unhan Buka Politeknik Pertahanan di NTT
Peluncuran inkubator bisnis Polinef dihadiri staf khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar bersama Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom dan Ketua Inkubasi dan Teknologi Universitas Teuku Umar Aceh, Said Achmad Kabiru Rafiie.
Baca juga: Kisah Mengharukan, Seorang Ayah Keliling Minta Seragam Bekas Buat Sekolah Anaknya
Kehadiran Yohana Dina Hindom sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada Polinef dalam memajukan generasi muda Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat. Inkubator bisnis ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan bisnis yang ada di masyarakat dan perguruan tinggi berupa fasilitas dan penyiapan unit bisnis yang mengarah sebagai profit center.
"Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, fokus pemerintah dari tahun 2018 dan 2024 adalah pembangunan kualitas SDM melalui pengembangan vokasi. Oleh karena itu pembangunan inkubator bisnis pada perguruan tinggi sudah tepat dan harus ditambahkan untuk membantu tujuan tersebut," kata Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud dan Profesi, Beny Bandanadjaya.
Said Achmad Kabiru Rafiie menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Polinef. "Kami siap untuk berkolaborasi, Untuk maju dan berkembang berkontribusi terhadap penciptaan kewirausahaan di Indonesia, khususnya wirausahaan muda," ujarnya.
Sementara Billy Mambrasar memotivasi para mahasiswa untuk mengubah pola pikir untuk tidak terpaku menjadi karyawan, tetapi memiliki semangat menjadi wirausaha untuk memajukan dan menggerakkan ekonomi di daerah Papua. "Fakfak akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri, oleh karena itu apapun yang dibutuhkan pasar. Kita produksi di disini agar uang yang nanti akan dihasilkan itu bisa bermanfaat untuk daerah sekitar kita," katanya.
Direktur Polinef, Muhammad Subhan menjelaskan, inkubator bisnis ini dibangun untuk menjadi sentra pengembangan wirausaha mahasiswa, pelaksanaan capacity building bagi para pelaku start up di tanah Papua dan menyokong marketing secara langsung maupun digital.
"Lalu ke depannya inkubator ini akan dikembangkan menjadi sentra penelitian terapan dosen bekerjasama dengan industri serta menyokong upaya perguruan tinggi menuju BLU," katanya saat peluncuran pada Rabu (26/8/2021).
Baca juga: Mulai Agustus 2021, Unhan Buka Politeknik Pertahanan di NTT
Peluncuran inkubator bisnis Polinef dihadiri staf khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar bersama Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom dan Ketua Inkubasi dan Teknologi Universitas Teuku Umar Aceh, Said Achmad Kabiru Rafiie.
Baca juga: Kisah Mengharukan, Seorang Ayah Keliling Minta Seragam Bekas Buat Sekolah Anaknya
Kehadiran Yohana Dina Hindom sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada Polinef dalam memajukan generasi muda Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat. Inkubator bisnis ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan bisnis yang ada di masyarakat dan perguruan tinggi berupa fasilitas dan penyiapan unit bisnis yang mengarah sebagai profit center.
"Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, fokus pemerintah dari tahun 2018 dan 2024 adalah pembangunan kualitas SDM melalui pengembangan vokasi. Oleh karena itu pembangunan inkubator bisnis pada perguruan tinggi sudah tepat dan harus ditambahkan untuk membantu tujuan tersebut," kata Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud dan Profesi, Beny Bandanadjaya.
Said Achmad Kabiru Rafiie menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Polinef. "Kami siap untuk berkolaborasi, Untuk maju dan berkembang berkontribusi terhadap penciptaan kewirausahaan di Indonesia, khususnya wirausahaan muda," ujarnya.
Sementara Billy Mambrasar memotivasi para mahasiswa untuk mengubah pola pikir untuk tidak terpaku menjadi karyawan, tetapi memiliki semangat menjadi wirausaha untuk memajukan dan menggerakkan ekonomi di daerah Papua. "Fakfak akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri, oleh karena itu apapun yang dibutuhkan pasar. Kita produksi di disini agar uang yang nanti akan dihasilkan itu bisa bermanfaat untuk daerah sekitar kita," katanya.
(shf)
Lihat Juga :