Kisah Pilu Bocah 11 Tahun, Putus Sekolah Demi Rawat Ayah Lumpuh dan Adik Balita
loading...
A
A
A
MALANG - Nasib malang dialami seorang bocah berusia 11 tahun di Kota Malang. Semenjak ibunya meninggal akibat kecelakaan, yang juga mengakibatkan ayahnya lumpuh, bocah bernama Muhamad Ilham ini terpaksa putus sekolah demi merawat ayah dan adik balitanya.
Ilham, yang sempat duduk di bangku kelas 4 SD itu harus merawat ayahnya, Siswoyo yang lumpuh, sementara adiknya Rifky baru berusia 4 tahun.
Di rumahnya yang sangat sederhana, di gang sempit, Jalan Raya Telogomas, RT 04, RW 07, Kelurahan Telogomas, Lowokwaru, Kota Malang ini, tanggung jawab berat dipikul anak berusia 11 tahun itu setelah Desember 2020 lalu, kecelakaan tunggal menimpa keluarganya saat berpergian untuk sebuah urusan.
Kecelakaan mobil tunggal tersebut mengakibatkan nyawa sopir serta nyawa Sri Mulyati, ibunya tidak tertolong. Sementara ayahnya lumpuh akibat luka parah di tulang dada. Hanya ilham dan adiknya yang selamat dari kecelakaan nahas itu.
Setiap hari Ilham membersihkan rumah sebisanya, mencuci piring, pakaian kotor, hingga memandikan, menyuapi dan mengajak adik bermain, serta merawat seluruh kebutuhan ayahnya.
Bahkan ilham mengaku, di awal-awal tahun 2021, dirinya pernah juga harus mencari uang sendiri untuk kebutuhan makan, dengan cara membantu tetangga berjualan mainan dan layang-layang keliling. Dari jualan itu, dia mendapat upah Rp10 ribu per hari untuk kebutuhan sekeluarga.
Ilham yang bercita-cita menjadi polisi, untuk membuat bangga ibunya di surga ini, mengaku masih ingin sekolah untuk mewujudkan cita-citanya. Sang ayah mengaku terpaksa mengandalkan Ilham, mengingat kondisinya yang sudah tidak bisa beraktifitas normal, apalagi bekerja.
Ini terjadi sejak awal tahun lalu, paska kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya. “Untungnya, belakangan ini, sudah dibantu para tetangga, sebatas memenuhi kebutuhan makan. Setiap harinya para tetangga bergantian mengirim makanan, dengan sistem piket,” kata ayah Ilham, Siwoyo, Sabtu (21/8/2021).
Meskipun beban hidup cukup berat, Ilham dan keluarga berharap masih ada harapan bagi mereka, terutama harapan agar Ilham dan bisa sekolah serta ayah mendapatkan perawatan medis atas sakit yang dideritanya.
Ilham, yang sempat duduk di bangku kelas 4 SD itu harus merawat ayahnya, Siswoyo yang lumpuh, sementara adiknya Rifky baru berusia 4 tahun.
Di rumahnya yang sangat sederhana, di gang sempit, Jalan Raya Telogomas, RT 04, RW 07, Kelurahan Telogomas, Lowokwaru, Kota Malang ini, tanggung jawab berat dipikul anak berusia 11 tahun itu setelah Desember 2020 lalu, kecelakaan tunggal menimpa keluarganya saat berpergian untuk sebuah urusan.
Kecelakaan mobil tunggal tersebut mengakibatkan nyawa sopir serta nyawa Sri Mulyati, ibunya tidak tertolong. Sementara ayahnya lumpuh akibat luka parah di tulang dada. Hanya ilham dan adiknya yang selamat dari kecelakaan nahas itu.
Setiap hari Ilham membersihkan rumah sebisanya, mencuci piring, pakaian kotor, hingga memandikan, menyuapi dan mengajak adik bermain, serta merawat seluruh kebutuhan ayahnya.
Bahkan ilham mengaku, di awal-awal tahun 2021, dirinya pernah juga harus mencari uang sendiri untuk kebutuhan makan, dengan cara membantu tetangga berjualan mainan dan layang-layang keliling. Dari jualan itu, dia mendapat upah Rp10 ribu per hari untuk kebutuhan sekeluarga.
Ilham yang bercita-cita menjadi polisi, untuk membuat bangga ibunya di surga ini, mengaku masih ingin sekolah untuk mewujudkan cita-citanya. Sang ayah mengaku terpaksa mengandalkan Ilham, mengingat kondisinya yang sudah tidak bisa beraktifitas normal, apalagi bekerja.
Ini terjadi sejak awal tahun lalu, paska kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya. “Untungnya, belakangan ini, sudah dibantu para tetangga, sebatas memenuhi kebutuhan makan. Setiap harinya para tetangga bergantian mengirim makanan, dengan sistem piket,” kata ayah Ilham, Siwoyo, Sabtu (21/8/2021).
Meskipun beban hidup cukup berat, Ilham dan keluarga berharap masih ada harapan bagi mereka, terutama harapan agar Ilham dan bisa sekolah serta ayah mendapatkan perawatan medis atas sakit yang dideritanya.
(don)