BOR Tembus 27 Persen, Ridwan Kamil: Rekor Terendah dalam Sejarah COVID-19

Rabu, 18 Agustus 2021 - 21:06 WIB
loading...
BOR Tembus 27 Persen, Ridwan Kamil: Rekor Terendah dalam Sejarah COVID-19
Rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar mengalami penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) hingga mencapai 27 persen, Rabu (18/8/2021). Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat terus menunjukkan perbaikan. Hal itu ditandai dengan terus menurunnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR ) rumah (RS) sakit rujukan COVID-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan, BOR RS COVID-19 yang kini berada di angka 27 persen merupakan rekor terendah dalam sejarah pengendalian COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya.

"Saya laporkan update terakhir, alhamdulillah keterisian rumah sakit kita rekor terendah, ada di angka 27 persen. Tadi pagi saya posting masih 28,5 persen, ternyata sekarang turun lagi 27 sekian persen. Itu terendah dalam sejarah Covid dalam pengendalian rumah sakit," tutur Ridwan Kamil seusai kegiatan silaturahmi Ulama-Umaro di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Kota Bandung, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Dokter Reisa Sebut Kado Kemerdekaan RI BOR Nasional Turun Jadi 39,5%

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada lagi zona merah COVID-19 di Provinsi Jabar. Menurutnya, 27 kabupaten/kota di Jabar kini sudah berada dalam zona risiko sedang.

Baca juga: 57 Tahun Hilang Kontak, 2 Mantan Pengawal Jenderal Soedirman dan Moestopo Ketemu

"Kita tidak ada lago zona merah per minggu ini seluruh wilayah di tanah Jabar risiko tingginya sudah turun ke risiko sedang berkat kerja keras semua pihak dan juga doa semuanya," ungkapnya.

Kang Emil mengakui, mayoritas pasien COVID-19 di Jabar menjalani perawatan di rumah. Karenanya, pihaknya fokus membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mereka.

"Dari curhatan mereka ada dua, meminta konsultasi ke dokter dengan mudah dan meminta obat gratis dan suplemen," katanya.

Guna menjawab permintaan tersebut, pihaknya telah menghadirkan fitur telemedicine melalui aplikasi Pikobar. Menurutnya, sudah ada 50.000 pertanyaan yang seluruhnya telah dijawab oleh 13 orang dokter yang disiagakan.

"Dalam konteks permintaan obat dan suplemen gratis, kami mencatat ada puluhan ribu yang meminta, yang (sudah) kami kelola ada 20.000," imbuh Kang Emil.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, seiring membaiknya penanganan COVID-19 di Jabar, pihaknya juga terus berupaya mempercepat program vaksinasi.

Bahkan, kata Kang Emil, seluruh tempat ibadah bakal dijadikan sentra vaksinasi agar target kekebalan kelompok atau herd immunity di Jabar dapat tercapai Desember 2021 mendatang.

"Vaksinasi akan kita kejar. Setelah di pesantren, nanti di rumah ibadah, di masjid, gereja, pura, vihara semua tempat yang memadai kita kejar supaya Jabar bisa selesai di bulan Desember," terangnya.

"Hari ini sudah pecah rekor di Indonesia, vaksinasi kita 200.000 dosis per hari dari tadinya 50.000. Itu adalah kerja keras dan doa semua pihak," tandas Kang Emil.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0175 seconds (0.1#10.140)