Penyelesaian Pekerjaan untuk PON XX Harus Transparan
loading...
A
A
A
SENTANI - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menegaskan, tidak boleh ada kuncing - kucingan terkait proses pembangunan maupun penyelesaian fasilitas fisik di setiap venue PON XX di cluster penyelenggaraan Kabupaten Jayapura.
Semua proses pembangunan infrastruktur venue dan fasilitas pendukung lainnya di dalam venue dan penataan kawasan di luar venue adalah tanggung jawab Dinas PUPR dan Disorda Provinsi Papua, dan PB PON XX Papua. Mereka harus tegas dan mampu menjelaskan penyebab keterlambatan semua pekerjaan yang harus dikerjakan.
"Sebagai penyelenggara di cluster sub Kabupaten Jayapura, sudah kami koordinasikan langsung dengan Panitia Besar (PB) dan Pansus Dewan (PD). Beberapa hari lalu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua telah memanggil dan mempertanyakan proses pekerjaan tersebut kepada dinas terkait, " ujar Bupati Mathius yang juga sebagai Ketua Umum Sub PB PON Kabupaten Jayapura di Sentani, Senin (16/8/2021).
Kata Mathius, tugasnya hanya mempersiapkan fasilitas pendukung di luar dari pembangunan fisik dan infrastruktur inti. Ia hanya bertugas menyiapkan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta penyiapan sumber daya manusia yang terlibat langsung di dalam penyelenggaraan PON . Dengan limit waktu yang sudah semakin dekat dengan pelaksanaan event Nasional ini, tidak boleh bermain-main dengan waktu apalagi tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
"Semua orang di luar sana sudah sangat antusias dengan penyelenggaraan PON di Papua, publikasi sudah tersebar. Bagaimana dengan kesiapan fasilitas yang akan digunakan," ujarnya.
Dikatakannya, PON XX di Papua adalah agenda Nasional, dan anggarannya telah diberikan kepada penyelenggara sebagai tuan rumah pelaksanaan. PB PON XX harus lebih giat lagi untuk turun secara langsung ke Sub PB sebagai cluster penyelenggara guna memastikan semua pekerjaan fisik yang sedang dikerjakan, bagaimana prosesnya, apa kendala yang dihadapi, kenapa pekerjaannya tidak tuntas dikerjakan.
"Panitia besar bersama Pansus Dewan yang terbentuk seharusnya intens turun ke lapangan untuk memastikan semua bidang yang bekerja. Tidak ada waktu lagi, apalagi saling melempar tanggung jawab dan mencari kesalahan, " ucapnya.
Bupati dua periode ini berharap agar PB PON XX dalam waktu yang singkat menuju pelaksanaan pesta akbar ini agar selalu intens berkoordinasi dan berada di lapangan bersama bidang-bidang di Sub PB PON XX untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang belum diselesaikan.
"Minggu pertama September dipastikan kontingen dari luar Papua sudah ada di Sentani untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait keterlibatan mereka disetiap cabang olahraga," ujarnya.
Secara terpisah, Koordinator Sub Bidang Arena dan Venue pada Bidang I Sub PB PON Kabupaten Jayapura Aleks Rumbobiar mengatakan, dari hasil pemantauan pihaknya masih terdapat banyak kekurangan di sejumlah venue . Ia manambahkan dengan limit waktu saat ini sudah harus diselesaikan, data kekurangan sejumlah fasilitas pendukung baik yang ada di dalam venue maupun di luar venue telah diinventarisasi dan dilaporkan langsung ke PB PON Papua.
"Venue Panahan di Kampung Harapan saat ini belum ada lampu jalan dan air. Lapangan kricket putra rumputnya kering, hombase tim di pinggir lapangan belum ada tempat duduk bagi pelatih, dan pemain. Lapangan Kricket putri belum ada lampu lapangan, belum ada lampu jalan menuju venue dan tidak ada drainase pada venue tersebut. Untuk lapangan menembak outdoor, pembangunan pagar sudah mencapai 80 persen, lapangan pencak silat belum ada rumah genset dan tower air, lapangan softball belum ada pagar keliling lapangan dan air bersih, sementara di Stadion Bas Youwe belum ada papan skor, dan Lapangan Rugby baru dikerjakan 20 persen," katanya. CM
Semua proses pembangunan infrastruktur venue dan fasilitas pendukung lainnya di dalam venue dan penataan kawasan di luar venue adalah tanggung jawab Dinas PUPR dan Disorda Provinsi Papua, dan PB PON XX Papua. Mereka harus tegas dan mampu menjelaskan penyebab keterlambatan semua pekerjaan yang harus dikerjakan.
"Sebagai penyelenggara di cluster sub Kabupaten Jayapura, sudah kami koordinasikan langsung dengan Panitia Besar (PB) dan Pansus Dewan (PD). Beberapa hari lalu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua telah memanggil dan mempertanyakan proses pekerjaan tersebut kepada dinas terkait, " ujar Bupati Mathius yang juga sebagai Ketua Umum Sub PB PON Kabupaten Jayapura di Sentani, Senin (16/8/2021).
Kata Mathius, tugasnya hanya mempersiapkan fasilitas pendukung di luar dari pembangunan fisik dan infrastruktur inti. Ia hanya bertugas menyiapkan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta penyiapan sumber daya manusia yang terlibat langsung di dalam penyelenggaraan PON . Dengan limit waktu yang sudah semakin dekat dengan pelaksanaan event Nasional ini, tidak boleh bermain-main dengan waktu apalagi tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
"Semua orang di luar sana sudah sangat antusias dengan penyelenggaraan PON di Papua, publikasi sudah tersebar. Bagaimana dengan kesiapan fasilitas yang akan digunakan," ujarnya.
Dikatakannya, PON XX di Papua adalah agenda Nasional, dan anggarannya telah diberikan kepada penyelenggara sebagai tuan rumah pelaksanaan. PB PON XX harus lebih giat lagi untuk turun secara langsung ke Sub PB sebagai cluster penyelenggara guna memastikan semua pekerjaan fisik yang sedang dikerjakan, bagaimana prosesnya, apa kendala yang dihadapi, kenapa pekerjaannya tidak tuntas dikerjakan.
"Panitia besar bersama Pansus Dewan yang terbentuk seharusnya intens turun ke lapangan untuk memastikan semua bidang yang bekerja. Tidak ada waktu lagi, apalagi saling melempar tanggung jawab dan mencari kesalahan, " ucapnya.
Bupati dua periode ini berharap agar PB PON XX dalam waktu yang singkat menuju pelaksanaan pesta akbar ini agar selalu intens berkoordinasi dan berada di lapangan bersama bidang-bidang di Sub PB PON XX untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang belum diselesaikan.
"Minggu pertama September dipastikan kontingen dari luar Papua sudah ada di Sentani untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait keterlibatan mereka disetiap cabang olahraga," ujarnya.
Secara terpisah, Koordinator Sub Bidang Arena dan Venue pada Bidang I Sub PB PON Kabupaten Jayapura Aleks Rumbobiar mengatakan, dari hasil pemantauan pihaknya masih terdapat banyak kekurangan di sejumlah venue . Ia manambahkan dengan limit waktu saat ini sudah harus diselesaikan, data kekurangan sejumlah fasilitas pendukung baik yang ada di dalam venue maupun di luar venue telah diinventarisasi dan dilaporkan langsung ke PB PON Papua.
"Venue Panahan di Kampung Harapan saat ini belum ada lampu jalan dan air. Lapangan kricket putra rumputnya kering, hombase tim di pinggir lapangan belum ada tempat duduk bagi pelatih, dan pemain. Lapangan Kricket putri belum ada lampu lapangan, belum ada lampu jalan menuju venue dan tidak ada drainase pada venue tersebut. Untuk lapangan menembak outdoor, pembangunan pagar sudah mencapai 80 persen, lapangan pencak silat belum ada rumah genset dan tower air, lapangan softball belum ada pagar keliling lapangan dan air bersih, sementara di Stadion Bas Youwe belum ada papan skor, dan Lapangan Rugby baru dikerjakan 20 persen," katanya. CM
(srf)