Meski Sederhana, Hendi Minta Peringatan HUT RI Tak Hilang Makna
loading...
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menekankan kepada masyarakat pada wilayah yang dipimpinnya untuk tetap semangat memaknai peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, meski dalam suasana kesederhanaan di tengah pandemi Covid-19.
"Walaupun diperingati dalam kesederhanaan, namun tidak lantas kemudian berkurang makna Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia itu sendiri," ucap Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang tersebut usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI di Gedung DPRD Kota Semarang, Senin (16/8/2021).
Dirinya juga mengungkapkan meski diselenggarakan secara sederhana, Pemerintah Kota Semarang tetap melaksanakan berbagai rangkaian acara peringatan HUT RI ke-76 dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Seperti acara nanti malam berupa istigoshah atau renungan malam dengan beberapa kyai, tokoh masyarakat, Forkopimda dan teman - teman Pemkot,” kata Hendi.
Adapun puncak peringatan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021, Pemerintah Kota Semarang pun akan melaksanakan upacara bendera secara sederhana di Balai Kota Semarang, dengan peserta tidak lebih dari 40 orang. “Kemudian jam 10 pagi akan dilaksanakan upacara secara virtual dengan bapak presiden untuk mengenang detik-detik proklamasi," uajarnya.
Disinggung mengenai kegiatan perayaan ulang tahun kemerdekaan oleh masyarakat umum, Hendi mempersilakan warga masyarakat untuk menggelar perlombaan asal tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau lombanya mungkin lomba yang tidak membuat kerumunan, silakan dipikirkan bagaimana caranya. Tapi kalau renungan, Saya rasa masih bisa diatur sepanjang jumlahnya tidak lebih dari 30 orang, ada jarak, ya monggo silakan. Namun sekiranya tidak memungkinkan dapat juga secara virtual," kata Hendi.
Terkait pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo, Wali Kota Semarang itu mengungkapkan, jika masyarakat diajak untuk memaknai kemerdekaan RI dengan kembali mengasah beberapa hal, seperti gotong royong, mengasah kepintaran intelektual untuk menangani Covid-19, dan juga mengasah hal-hal yang selama ini ada di dalam potensi bangsa, untuk kemudian dapat dipakai untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Jadi pada intinya, beliau (Presiden RI Joko Widodo) mengingatkan kembali bahwa kita adalah bangsa yang besar, kemudian bagaimana kita bisa melewati pandemi Covid-19 dengan kekuatan bangsa yang kita miliki,” ujarnya. CM
"Walaupun diperingati dalam kesederhanaan, namun tidak lantas kemudian berkurang makna Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia itu sendiri," ucap Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang tersebut usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI di Gedung DPRD Kota Semarang, Senin (16/8/2021).
Dirinya juga mengungkapkan meski diselenggarakan secara sederhana, Pemerintah Kota Semarang tetap melaksanakan berbagai rangkaian acara peringatan HUT RI ke-76 dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Seperti acara nanti malam berupa istigoshah atau renungan malam dengan beberapa kyai, tokoh masyarakat, Forkopimda dan teman - teman Pemkot,” kata Hendi.
Adapun puncak peringatan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021, Pemerintah Kota Semarang pun akan melaksanakan upacara bendera secara sederhana di Balai Kota Semarang, dengan peserta tidak lebih dari 40 orang. “Kemudian jam 10 pagi akan dilaksanakan upacara secara virtual dengan bapak presiden untuk mengenang detik-detik proklamasi," uajarnya.
Disinggung mengenai kegiatan perayaan ulang tahun kemerdekaan oleh masyarakat umum, Hendi mempersilakan warga masyarakat untuk menggelar perlombaan asal tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau lombanya mungkin lomba yang tidak membuat kerumunan, silakan dipikirkan bagaimana caranya. Tapi kalau renungan, Saya rasa masih bisa diatur sepanjang jumlahnya tidak lebih dari 30 orang, ada jarak, ya monggo silakan. Namun sekiranya tidak memungkinkan dapat juga secara virtual," kata Hendi.
Terkait pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo, Wali Kota Semarang itu mengungkapkan, jika masyarakat diajak untuk memaknai kemerdekaan RI dengan kembali mengasah beberapa hal, seperti gotong royong, mengasah kepintaran intelektual untuk menangani Covid-19, dan juga mengasah hal-hal yang selama ini ada di dalam potensi bangsa, untuk kemudian dapat dipakai untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Jadi pada intinya, beliau (Presiden RI Joko Widodo) mengingatkan kembali bahwa kita adalah bangsa yang besar, kemudian bagaimana kita bisa melewati pandemi Covid-19 dengan kekuatan bangsa yang kita miliki,” ujarnya. CM
(srf)