PAPeDA Inisiasi Produk Inovatif Sereh Wangi dari Keerom Papua

Senin, 16 Agustus 2021 - 20:41 WIB
loading...
PAPeDA Inisiasi Produk Inovatif Sereh Wangi dari Keerom Papua
Para pemateri dalam seri Diskusi Pengelolaan Produk Inovatif Pangan Papua: Festival Torang Pu Para Para, Senin (16/8/2021). Foto/Ist
A A A
KEEROM - Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) menginisiasi produk- produk inovatif bersumber dari sereh wangi di Kabupaten Keerom, Papua. Langkah ini dalam upaya melestarikan hutan dan sumber daya alam (SDA) yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Direktur Konsultasi Independen Pemberdayaan Rakyat (KIPRa) Irianto Jacobus selaku pendamping Program PAPeDA menyatakan, banyak potensi alam di Keerom yang melimpah tetapi belum dikembangkan dengan baik.

"Kami melihat di Kabupaten Keerom bahwa eksploitasi masih terus berlangsung dari beberapa perusahaan yang mengambil hasil hutan, tapi kemudian di sisi lain kehidupan masyarakat adat yang ada di Kabupaten Keerom ini dalam kesehariannya itu belum begitu berkembang dengan baik," ujarnya dalam Seri Diskusi Pengelolaan Produk Inovatif Pangan Papua: Festival Torang Pu Para Para, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Perwira Yonif 715 Raider yang Tertembak KKB di Gome Dievakuasi ke Timika

Dia menilai banyak lahan di Keerom bisa dikembangkan sekaligus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui budidaya sereh wangi. "Kita juga tahu bahwa pengembangan sereh wangi merupakan tanaman yang baik dan tidak sulit," jelasnya. Produk inovatif pangan sereh wangi Keerom ini berupaya untuk menjaga kelestarian hutan dan sumber daya alam (SDA).

Baca juga: Miris! Kakek Tua Renta Sebatang Kara Digugat Anak Kandung Gara-gara Tanah Warisan

"Karena beberapa anggota masyarakat juga turut untuk mengambil hasil hutan dan juga dipakai oleh beberapa industri kayu. Oleh sebab itu kami memandang bagaimana supaya hutan dan alam ini bisa terjaga terlindungi tetapi juga di sisi lain masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonomi," ujar Jacobus.

Founder Niora Indonesia Eet Etih Suryatin menjelaskan bahwa pemanfaatan hasil dari sereh wangi ini pun beragam. "Pengalaman saya dari Keerom sereh wangi ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk,misalnya minyak astiri, sabun tangan, sabun cuci piring, atau cuci tangan, juga anti nyamuk, dan bisa juga misalnya yang sekarang paling banyak dicari handsanitizer," katanya.

Program PAPeDA yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan didukung oleh The Asia Foundation (TAF) telah menghasilkan beberapa produk pangan inovatif bernilai ekonomi tinggi. Di antaranya balsem cair hingga keladi. Namun kali ini, PAPeDA akan mengembangkan produk pangan inovatif dari sereh wangi.

Pengagas produk sereh wangi Keerom, Arie Sutte mengatakan bahwa untuk memilih produk sereh wangi tersebut melalui proses panjang. "Awalnya bukan hanya sereh wangi, ada nilam dan sebagainya. Tapi dari proses konsultasi dengan berbagai pihak, akhirnya munculah tanaman serah wangi ini," tuturnya.

Lebih lanjut, Arie Sutte menjelaskan perimbangan dipilihnya sereh wangi di antaranya karena faktor iklim. "Dari segi iklim, tanaman sereh ini, saya kira sudah diketahui umum, sudah sangat cocok untuk iklim di wilayah Keerom," ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)