10 Pedagang dan Pembeli Reaktif Corona, Pasar Ini Ditutup Sementara
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Pasar tradisional Banyurip di Jalan Gatot Subroto Kota Pekalongan Jawa Tengah, Jumat ( 29/5/2020) ditutup sementara. Pintu masuk depan pasar diberi sepanduk besar bertuliskan pasar ditutup dan akan disemprot dan diseterilisasi. Seluruh kios dan los pedagang tidak boleh berjualan atau melakukan aktivitas perdagangan.
Penutupan ini setelah ada 10 orang pedangan dan pembeli yang tedeteksi reaktif, setelah dilakukan tes cepat atau rapid test oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.
Setelah dilakukan penutupan, seluruh bagian pasar dilakukan seterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) kota Pekalongan menyemprot seluruh ruangan, kios, los pasar, seperti tempat sayuran, buah- bauhan, sembako, daging dan lainnya.
Kepala BPBD kota Pekalongan, Saminta menyebutkan pihaknya melakukan penyemprotan disinvektan setelah ada pedagang dan pembeli di pasar Banyurip, terdeteksi reaktif.(Baca juga : Pedagang-Pembeli Pasar Tradisional Pekalongan, Jalani Rapid Test )
“Pasar ini ditutup sementara, setelah ada 10 pedagang dan pembeli yang terdeteksi reaktif setelah rapid test kemarin. Pasar tutup sehari dan setelah didisinfektan akan dipantau terus. Pedagang besok bisa berjualan lagi di pasar ini namun harus mematuhi protokol COVID yaitu paka masker, sering cuci tangan, jaga jarak atau psical distancing dan menjaga kebersihan,” jelas Kepala BPBD Kota Pekalongan, Saminta, Jum’at ( 29/5/2020)
Meski ditutup, sejumlah pedagang terlihat nekat tetap berjualan. Mereka memanfaatkan jalan masuk dan area luar pasar untuk menggelar barang dagangannya.
“Para pedagang juga pembeli khawatir dengan kondisi ada yang reaktif. Namun kami terlanjur kulakan barng sehingga tetap berjualan diloaksi seadanya.Saya senang dilakukan setrilisasi agar bisa mencegah penyebaran corona ini,” jelas Sairoh pedagang tahu.
Penutupan ini setelah ada 10 orang pedangan dan pembeli yang tedeteksi reaktif, setelah dilakukan tes cepat atau rapid test oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.
Setelah dilakukan penutupan, seluruh bagian pasar dilakukan seterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) kota Pekalongan menyemprot seluruh ruangan, kios, los pasar, seperti tempat sayuran, buah- bauhan, sembako, daging dan lainnya.
Kepala BPBD kota Pekalongan, Saminta menyebutkan pihaknya melakukan penyemprotan disinvektan setelah ada pedagang dan pembeli di pasar Banyurip, terdeteksi reaktif.(Baca juga : Pedagang-Pembeli Pasar Tradisional Pekalongan, Jalani Rapid Test )
“Pasar ini ditutup sementara, setelah ada 10 pedagang dan pembeli yang terdeteksi reaktif setelah rapid test kemarin. Pasar tutup sehari dan setelah didisinfektan akan dipantau terus. Pedagang besok bisa berjualan lagi di pasar ini namun harus mematuhi protokol COVID yaitu paka masker, sering cuci tangan, jaga jarak atau psical distancing dan menjaga kebersihan,” jelas Kepala BPBD Kota Pekalongan, Saminta, Jum’at ( 29/5/2020)
Meski ditutup, sejumlah pedagang terlihat nekat tetap berjualan. Mereka memanfaatkan jalan masuk dan area luar pasar untuk menggelar barang dagangannya.
“Para pedagang juga pembeli khawatir dengan kondisi ada yang reaktif. Namun kami terlanjur kulakan barng sehingga tetap berjualan diloaksi seadanya.Saya senang dilakukan setrilisasi agar bisa mencegah penyebaran corona ini,” jelas Sairoh pedagang tahu.
(nun)