Ochund'JD, Berbakti untuk Masyarakat demi Hidup Merdeka dari Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Rambut panjang, tato, dan brewok yang tebal menjadi ciri khas yang melekat pada diri Adi F Wijaya alias Ochund'JD. Namun, di balik tampilannya yang sangar, Ochund adalah sosok biker murah hati yang selalu ingin membantu sesama, tak terkecuali di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Dalam suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2021, Ochund bisa dibilang satu di antara banyak sosok pahlawan yang mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Pandemi yang telah meluluhlantakkan seluruh sektor kehidupan menggerakkan hatinya untuk berbuat lebih kepada sesama.
Vice President Bikers Brotherhood 1% MC (BB1%MC) West Jawa Chapter itu merelakan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk membantu warga di tengah kondisi serba sulit akibat pandemi. Hanya satu harapan besarnya saat ini, yakni merdeka dari COVID-19 dan kehidupan segera kembali berjalan normal.
Baca juga: Santri Terseret Ombak Ditemukan Meninggal Dunia, Sejauh 4 Km dari Lokasi Tenggelam
Membaktikan diri sebagai relawan juga menjadi passion terbesarnya saat ini. Seolah tak kenal lelah, setiap hari, Ochund bersama anggota BB1%MC berjibaku mendukung operasi kemanusiaan, khususnya dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak pandemi, termasuk pasien terpapar COVID-19 hingga para tenaga kesehatan di berbagai daerah di Provinsi Jabar.
Tidak hanya itu, berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan Jabar Quick Respons (JQR) dan Pemprov Jabar, pihaknya juga melakukan berbagai upaya dalam perang melawan COVID-19, mulai dari menggelar kegiatan disinfektan untuk membasmi virus COVID-19, swab tes gratis untuk menekan potensi penularan, hingga vaksinasi massal demi tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity di Jabar.
"Pandemi ini besar sekali dampaknya, saya sendiri sangat merasakan. Kondisinya bahkan sudah stug. Apalagi kalau dilihat secara materi, kita sudah babak belur. Jadi, lebih kepada ingin kembali hidup normal saja," ujar Ochund mengungkapkan alasan pribadinya terjun sebagai relawan COVID-19.
Baca juga: 6 Anggota Sindikat Curanmor Digulung Polres Sukabumi, 2 Masih Buron
Aktif terjun dalam operasi kemanusiaan sebenarnya bukan kali ini saja dilakukan Ochund. Berlatar belakang sebagai anggota rescue, salah satu pendiri Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) 1994 silam itu mengaku telah lama berkecimpung dalam operasi kemanusiaan, mulai dari membantu masyarakat terdampak bencana alam hingga operasi penyelamatan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kalau kita tidak berbuat saat ini, sangat sayang juga. Kalaupun (pandemi) ini sudah selesai, setidaknya ada cerita yang tidak bisa kita ulang lagi," ujarnya.
Ochund pun mengaku bersyukur karena niat dan sepak terjangnya membantu sesama ternyata didukung penuh istri dan ketiga anaknya. Meskipun pikiran, tenaga, dan waktunya terkuras untuk membantu sesama, namun keluarganya tak pernah mengeluh. Bahkan, tak jarang mereka justru sama-sama terjun langsung membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Alhamdulillah, entah ini kebetulan atau keberuntungan, anak-anak dan istri saya justru kasih support, bahkan istri kerap mengingatkan saya jika tahu ada bencana yang harus ditangani," ungkap warga Cipageran, Kota Cimahi itu.
Ochund pun mengaku semakin bersemangat saat anggotanya di BB1%MC juga mendukung penuh langkahnya dalam operasi kemanusiaan ini. Menurutnya, selama ini, anggota BB1%MC yang tersebar di Jabar selalu bahu membahu membantu meringankan beban masyarakat.
"Untuk distribusi bantuan, selama ini tidak terkendala karena anggota kita ada di setiap check point. Kita ingin terus membantu meski dalam skala kecil, hanya 1% yang bisa kita perbuat, tapi mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat," imbuhnya seraya mengatakan bahwa operasi kemanusiaan ini sekaligus menjadi bagian program 100 Tahun Bakti Untuk Negeri yang diusung oleh BB1%MC.
Ochund juga mengatakan, di balik kesan miring yang kerap dialamatkan masyarakat kepada para biker, tidak sedikit biker yang telah membuktikan dirinya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, seperti yang diperlihatkan oleh anggota BB1%MC West Java Chapter.
"Bagi teman-teman biker, jangan takut kalau kita punya niat ingin membantu, meringankan beban pemerintah, apapun yang kita punya akan sangat berharga di tengah kondisi saat ini. Dengan niat dan bergerak saja, sudah sangat berharga," tuturnya.
Ke depan, Ochund berharap, masyarakat pun semakin sadar arti penting kesehatan, termasuk sadar bahwa pandemi COVID-19 ini hanya bisa diatasi lewat kebersamaan. Oleh karenanya, Ochund juga meminta pemerintah dan pihak-pihak terkait tak pernah bosan memberikan edukasi tentang COVID-19 dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna oleh masyarakat, agar pandemi ini segera berakhir.
"Kalau bicara masyarakat harus ikutin semua yang kita inginkan itu sulit, makanya jangan pernah bosan mengedukasi mereka dengan bahasa yang ringan. Jadi mereka tidak takut untuk divaksin, kena COVID-19 juga tidak jadi aib karena sekarang semua orang bisa mengalami (terinfeksi COVID-19), tidak bisa dihindari," tandasnya.
Lihat Juga: Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
Dalam suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2021, Ochund bisa dibilang satu di antara banyak sosok pahlawan yang mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Pandemi yang telah meluluhlantakkan seluruh sektor kehidupan menggerakkan hatinya untuk berbuat lebih kepada sesama.
Vice President Bikers Brotherhood 1% MC (BB1%MC) West Jawa Chapter itu merelakan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk membantu warga di tengah kondisi serba sulit akibat pandemi. Hanya satu harapan besarnya saat ini, yakni merdeka dari COVID-19 dan kehidupan segera kembali berjalan normal.
Baca juga: Santri Terseret Ombak Ditemukan Meninggal Dunia, Sejauh 4 Km dari Lokasi Tenggelam
Membaktikan diri sebagai relawan juga menjadi passion terbesarnya saat ini. Seolah tak kenal lelah, setiap hari, Ochund bersama anggota BB1%MC berjibaku mendukung operasi kemanusiaan, khususnya dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak pandemi, termasuk pasien terpapar COVID-19 hingga para tenaga kesehatan di berbagai daerah di Provinsi Jabar.
Tidak hanya itu, berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan Jabar Quick Respons (JQR) dan Pemprov Jabar, pihaknya juga melakukan berbagai upaya dalam perang melawan COVID-19, mulai dari menggelar kegiatan disinfektan untuk membasmi virus COVID-19, swab tes gratis untuk menekan potensi penularan, hingga vaksinasi massal demi tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity di Jabar.
"Pandemi ini besar sekali dampaknya, saya sendiri sangat merasakan. Kondisinya bahkan sudah stug. Apalagi kalau dilihat secara materi, kita sudah babak belur. Jadi, lebih kepada ingin kembali hidup normal saja," ujar Ochund mengungkapkan alasan pribadinya terjun sebagai relawan COVID-19.
Baca juga: 6 Anggota Sindikat Curanmor Digulung Polres Sukabumi, 2 Masih Buron
Aktif terjun dalam operasi kemanusiaan sebenarnya bukan kali ini saja dilakukan Ochund. Berlatar belakang sebagai anggota rescue, salah satu pendiri Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) 1994 silam itu mengaku telah lama berkecimpung dalam operasi kemanusiaan, mulai dari membantu masyarakat terdampak bencana alam hingga operasi penyelamatan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kalau kita tidak berbuat saat ini, sangat sayang juga. Kalaupun (pandemi) ini sudah selesai, setidaknya ada cerita yang tidak bisa kita ulang lagi," ujarnya.
Ochund pun mengaku bersyukur karena niat dan sepak terjangnya membantu sesama ternyata didukung penuh istri dan ketiga anaknya. Meskipun pikiran, tenaga, dan waktunya terkuras untuk membantu sesama, namun keluarganya tak pernah mengeluh. Bahkan, tak jarang mereka justru sama-sama terjun langsung membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Alhamdulillah, entah ini kebetulan atau keberuntungan, anak-anak dan istri saya justru kasih support, bahkan istri kerap mengingatkan saya jika tahu ada bencana yang harus ditangani," ungkap warga Cipageran, Kota Cimahi itu.
Ochund pun mengaku semakin bersemangat saat anggotanya di BB1%MC juga mendukung penuh langkahnya dalam operasi kemanusiaan ini. Menurutnya, selama ini, anggota BB1%MC yang tersebar di Jabar selalu bahu membahu membantu meringankan beban masyarakat.
"Untuk distribusi bantuan, selama ini tidak terkendala karena anggota kita ada di setiap check point. Kita ingin terus membantu meski dalam skala kecil, hanya 1% yang bisa kita perbuat, tapi mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat," imbuhnya seraya mengatakan bahwa operasi kemanusiaan ini sekaligus menjadi bagian program 100 Tahun Bakti Untuk Negeri yang diusung oleh BB1%MC.
Ochund juga mengatakan, di balik kesan miring yang kerap dialamatkan masyarakat kepada para biker, tidak sedikit biker yang telah membuktikan dirinya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, seperti yang diperlihatkan oleh anggota BB1%MC West Java Chapter.
"Bagi teman-teman biker, jangan takut kalau kita punya niat ingin membantu, meringankan beban pemerintah, apapun yang kita punya akan sangat berharga di tengah kondisi saat ini. Dengan niat dan bergerak saja, sudah sangat berharga," tuturnya.
Ke depan, Ochund berharap, masyarakat pun semakin sadar arti penting kesehatan, termasuk sadar bahwa pandemi COVID-19 ini hanya bisa diatasi lewat kebersamaan. Oleh karenanya, Ochund juga meminta pemerintah dan pihak-pihak terkait tak pernah bosan memberikan edukasi tentang COVID-19 dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna oleh masyarakat, agar pandemi ini segera berakhir.
"Kalau bicara masyarakat harus ikutin semua yang kita inginkan itu sulit, makanya jangan pernah bosan mengedukasi mereka dengan bahasa yang ringan. Jadi mereka tidak takut untuk divaksin, kena COVID-19 juga tidak jadi aib karena sekarang semua orang bisa mengalami (terinfeksi COVID-19), tidak bisa dihindari," tandasnya.
Lihat Juga: Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
(msd)