Dinsos Makassar Temukan 11.305 Data Calon Penerima Bansos Tak Valid
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar menemukan 11.305 data calon penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Kota Makassar yang tidak valid.
Data tersebut diketahui setelah Dinsos Makassar melakukan verifikasi ke RT/RW. Dari 74.573 yang terdata, hanya 63.268 yang dinilai layak.
Plt Kepala Dinsos Kota Makassar, Rusmayani Majid mengatakan syarat utama penerima adalah belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Sedangkan saat dilakukan verifikasi, sejumlah calon penerima bansos diketahui telah menerima bantuan.
"Kan ini tidak boleh tumpang tindih dengan bantuan APBN, baik dari PKH (Program Keluarga Harapan), BST (Bantuan Sosial Tunai), dia tidak temasuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), dan lainnya," ujarnya.
Maya sapaan akrabnya, membeberkan hasil validasi tim di lapangan banyak mendapatkan masyarakat berbohong mereka mengklaim belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Ini waktu dimintai data banyak yang bohong, dia bilang belum pernah dapat (bantuan) setelah kita cek datanya ternyata dia sudah pernah dapat," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan banyak nomor induk kependudukukan (NIK) yang salah. Data penerima tersebut akan disetorkan ke kecamatan untuk diperbaiki.
"Rencana besok (hari ini) kita serahkan ke kecamatan untuk nama-nama ini bahwa ini yang valid dan ini tidak kemudian ini yang perlu diperbaiki," katanya.
Data tersebut diketahui setelah Dinsos Makassar melakukan verifikasi ke RT/RW. Dari 74.573 yang terdata, hanya 63.268 yang dinilai layak.
Plt Kepala Dinsos Kota Makassar, Rusmayani Majid mengatakan syarat utama penerima adalah belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Sedangkan saat dilakukan verifikasi, sejumlah calon penerima bansos diketahui telah menerima bantuan.
"Kan ini tidak boleh tumpang tindih dengan bantuan APBN, baik dari PKH (Program Keluarga Harapan), BST (Bantuan Sosial Tunai), dia tidak temasuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), dan lainnya," ujarnya.
Maya sapaan akrabnya, membeberkan hasil validasi tim di lapangan banyak mendapatkan masyarakat berbohong mereka mengklaim belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Ini waktu dimintai data banyak yang bohong, dia bilang belum pernah dapat (bantuan) setelah kita cek datanya ternyata dia sudah pernah dapat," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan banyak nomor induk kependudukukan (NIK) yang salah. Data penerima tersebut akan disetorkan ke kecamatan untuk diperbaiki.
"Rencana besok (hari ini) kita serahkan ke kecamatan untuk nama-nama ini bahwa ini yang valid dan ini tidak kemudian ini yang perlu diperbaiki," katanya.