Aktivitas Ekspor di Luwu Timur Masih Temui Banyak Tantangan

LUWU TIMUR - Aktivitas ekspor produk di Kabupaten Luwu Timur masih dihadapkan dengan banyak tantangan, mulai dari tarif hingga akses permodalan bagi pelaku usaha.

Hal tersebut dikatakan Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur, Senfry, saat pelepasan Ekspor Perdana produk UMKM Rumput Laut Koperasi Adi Luwung, di Gudang Sistem Resi Gudang, Desa Balai Kembang, Kecamatan Mangkutana, Minggu (08/08/21).

"Terlepas dari upaya yang telah kita lakukan saat ini, kami memiliki beberapa permasalahan atau kendala yang masih kita hadapi, baik terkait dengan pelayanan-pelayanan yang bersifat administrasi maupun teknis," kata dia.

Dari beberapa kendala tersebut, salah satunya adalah biaya tarif kontainer dari Makasaar ke Luwu Timur melalui jalur darat masih sangat tinggi dan sangat memberatkan para pelaku usaha.



Sehingga, kata Senfry, perlu solusi seperti pemanfaatan jalur laut dengan peningkatan fungsi dan layanan bongkar-muat di Pelabuhan Laut Waru-Waru.

Berikutnya, Senfry menjelaskan beberapa pelaku usaha atau UMKM belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sehingga masih sulit untuk melakukan pendaftaran Sertipikasi Layanan Perkarantinaan.

"Jadi ke depan diharapkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk terus membantu para pelaku usaha kita untuk terdaftar secara online dan layanan perkarantinaan dapat dilakukan di Luwu Timur," jelas Senfry.

Tak hanya itu, akses Permodalan juga masih menjadi tantangan, utamanya di tingkat para pelaku usaha atau UMKM masih sangat rendah sehingga ke depan peran sektor perbankan perlu untuk ditingkatkan.

"Pada ekspor kali ini, Pimpinan Koperasi Adiluwung I Nyoman Sugiana, telah membuktikan kerja-kerja yang sangat baik, bersinergi dengan Pemerintah Daerah guna merealisasikan cita-cita bersama yaitu Pelepasan Ekspor Perdana salah satu komoditi unggulan Luwu Timur yaitu Rumput Laut," tutup Senfry.