Gunungkidul Gempar, Belasan Kambing Mati Misterius dengan Luka Gigitan
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kematian sejumlah ternak kambing di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menggemparkan warga. Kambing-kambing tersebut tewas dengan kondisi penuh luka gigitan.
Anehnya, mesti ditemukan luka gigitan di sekujur tubuh kambing, namun tubuh kambing itu masih utuh. Kasus ini muncul dalam tiga bulan terakhir. Total lebih dari 11 ekor kambing warga mati secara misterius.
Warga sempat mengabadikan kambing-kambing yang mati misterius tersebut, menggunakan kamera ponselnya. Rata-rata kambing itu mati dengan ciri yang sama, di mana ditemukan luka gigitan pada bagian leher dan perut.
Menurut salah seorang warga Kalurahan Purwodadi, Teguh, pertama kali dirinya mengetahui kejadian tersebut, saat hendak merawat kambing miliknya yang ditaruh di kawasan persawahan.
"Saat itu saya melihat seekor kambing yang tergeletak dengan luka gigitan , dan bagian perut yang hilang sedikit. Usai diperiksa, ternyata kambing mati diduga akibat serangan binatang buas. Saya mengalami kerugian sekitar Rp3,5 juta," terangnya.
Paska kejadian tersebut, Teguh bersama sejumlah warga lainnya memutuskan untuk membawa pulang binatang ternak kambing mereka ke rumah. Serangan hewan misterius ini, seperti menjadi siklus tahunan menjelang musim kemarau.
Setidaknya dari bulan Juni hingga awal Agustus ini, terdapat 11 kambing milik warga yang telah mati secara misterius . Kambing-kambing itu, rata-rata dipelihara di ladang yang jauh dari permukiman.
Ulu-ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengimbau warganya yang memelihara ternak di ladang, untuk segera dipindahkan ke rumah agar tidak terjadi serangan hewan buas . "Jika masih ada ternak yang di ladang, saya berharap agar kandang ternak bisa di beri pagar yang rapat, sehingga tidak mudah dijangkau oleh hewan liar," tuturnya.
Sebagian besar warga di Kalurahan Purwodadi, memang beternak kambing di ladang yang dikelilingi oleh pegunungan. Jarak tempuh dari permukiman warga, dengan ladang tempat ternak tersebut mencapai 2-3 km.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat jika ada yang memiliki anjing liar di ladang, untuk dirantai terlebih dahulu. Selama ini anjing tersebut dipelihara warga untuk menjaga dari serangan kera ekor panjang.
Belum bisa dipastikan serangan mematikan terhadap hewan ternak warga ini anjing atau hewan liar lainnya. Pemerintah kalurahan meminta kepada warga untuk tetap tenang, dan waspada, serta memperhatikan letak ternak mereka, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Anehnya, mesti ditemukan luka gigitan di sekujur tubuh kambing, namun tubuh kambing itu masih utuh. Kasus ini muncul dalam tiga bulan terakhir. Total lebih dari 11 ekor kambing warga mati secara misterius.
Warga sempat mengabadikan kambing-kambing yang mati misterius tersebut, menggunakan kamera ponselnya. Rata-rata kambing itu mati dengan ciri yang sama, di mana ditemukan luka gigitan pada bagian leher dan perut.
Baca Juga
Menurut salah seorang warga Kalurahan Purwodadi, Teguh, pertama kali dirinya mengetahui kejadian tersebut, saat hendak merawat kambing miliknya yang ditaruh di kawasan persawahan.
"Saat itu saya melihat seekor kambing yang tergeletak dengan luka gigitan , dan bagian perut yang hilang sedikit. Usai diperiksa, ternyata kambing mati diduga akibat serangan binatang buas. Saya mengalami kerugian sekitar Rp3,5 juta," terangnya.
Baca Juga
Paska kejadian tersebut, Teguh bersama sejumlah warga lainnya memutuskan untuk membawa pulang binatang ternak kambing mereka ke rumah. Serangan hewan misterius ini, seperti menjadi siklus tahunan menjelang musim kemarau.
Setidaknya dari bulan Juni hingga awal Agustus ini, terdapat 11 kambing milik warga yang telah mati secara misterius . Kambing-kambing itu, rata-rata dipelihara di ladang yang jauh dari permukiman.
Ulu-ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengimbau warganya yang memelihara ternak di ladang, untuk segera dipindahkan ke rumah agar tidak terjadi serangan hewan buas . "Jika masih ada ternak yang di ladang, saya berharap agar kandang ternak bisa di beri pagar yang rapat, sehingga tidak mudah dijangkau oleh hewan liar," tuturnya.
Sebagian besar warga di Kalurahan Purwodadi, memang beternak kambing di ladang yang dikelilingi oleh pegunungan. Jarak tempuh dari permukiman warga, dengan ladang tempat ternak tersebut mencapai 2-3 km.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat jika ada yang memiliki anjing liar di ladang, untuk dirantai terlebih dahulu. Selama ini anjing tersebut dipelihara warga untuk menjaga dari serangan kera ekor panjang.
Belum bisa dipastikan serangan mematikan terhadap hewan ternak warga ini anjing atau hewan liar lainnya. Pemerintah kalurahan meminta kepada warga untuk tetap tenang, dan waspada, serta memperhatikan letak ternak mereka, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
(eyt)