Tangis Pecah di Simalungun, Tak Dikafani Pemakaman Jenazah COVID-19 Berakhir Ricuh

Sabtu, 07 Agustus 2021 - 14:25 WIB
loading...
Tangis Pecah di Simalungun,...
Pemakaman jenazah Herna Ayu (41) yang terkonfirmasi positif COVID-19, berakhir ricuh. Foto/MPI/Fadli Pelka
A A A
SIMALUNGUN - Proses pemakaman jenazah alamarhumah Herna Ayu (41) yang awalnya berjalan normal, dengan menerapkan protokol kesehatan, karena yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19, berujung kericuhan saat peti jenazah hendak dimasukkan ke liang lahat.



Prosesi pemakaman diawali pelaksanaan salat jenazah oleh warga dan keluarga di areal pemakaman muslim di Desa Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun. Namun ketika peti jenazah dimasukan ke liang lahat kegaduhan terjadi.



Dalam rekaman video amatir yang beredar, keributan terjadi ketika peti jenazah dimasukan ke liang lahat, tiba-tiba seorang anggota keluarga merasa tak puas dan penasaran akan pelaksanaan fardu kifayah adiknya.



Walaupun sudah dihalangi pengantar jenazah pihak rumah sakit yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan hanya memakai masker, pihak keluarga dan warga akhirnya membuka peti jenazah yang sudah dibalut plastik.

Begitu peti dibuka, isak tangispun pecah di areal pemakaman. Ternyata, jenazah ibu dua anak warga Desa Simpang Kopi, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara tersebut, tidak dikafankan sebagaimana syariat Islam. Jenazah terkonfirmasi COVID-19 tersebut dalam posisi telentang hanya ditutup selembar kain putih transparan.



Menurut warga, ketiga petugas rumah sakit yang mengantarkan jenazah tak mampu berbuat apa-apa. Bahkan berupaya menghindar karena takut. Warga lalu memperlihatkan kondisi jenazah kepada petugas rumah sakit.

Muhammad Anwar (40) menceritakan, sebelumnya kakaknya Herna Ayu dirawat di RS Bhayangkara Tebing Tinggi sejak Selasa (3/8/2021), dan akhirnya meninggal dunia pada Kamis (5/8/2021) sekitar pukul 08.00 WIB.

Tangis Pecah di Simalungun, Tak Dikafani Pemakaman Jenazah COVID-19 Berakhir Ricuh


Sekitar pukul 13.00 WIB, mobil jenazah tiba di lokasi pemakaman. Sopir dan pihak rumah sakit yang datang tidak memakai APD, selanjutnya meminta pihak keluarga untuk memakamkan jenazah karena di lapangan tidak ada terlihat Satgas COVID-19.

Selanjutnya petugas tersebut memberikan APD kepada pihak keluarga agar memakamkan jenazah . "Mereka lalu memberikan APD kepada keluarga agar memakamkan jenazah," ujar Muhammad Anwar.



Melihat kondisi jenazah yang tidak dikafani secara layak, akhirnya jenazah dibawa kembali ke rumah duka, dan pelaksanaan fardu kifayah dilakukan sesuai syariat Islam dengan memakai kain kafan.

Jenazah Herna Ayu sore harinya dikebumikan menggunakan peti jenazah di tempat yang sama. "Kami merasa kecewa setelah melihat langsung jenazah kakak kami yang diperlakukan seperti ini. Kami berharap ini kasus terakhir yang terjadi," kata Muhammad Anwar.



Seorang petugas isolasi COVID-19 di RS Bhayangkara Tebing Tinggi, Lasma yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, enggan memberikan keterangan terkait pelaksanaan fardu kifayah jenazah Herna Ayu.

Sementara Karumkit Bhayangkara Tebing Tinggi, AKBP Jauhari Ginting yang ditemui Jumat (6/8/2021), mengaku bahwa pihak RS Bhayangkara sudah melakukan pemulasaran jenazah secara benar sesuai protokol COVID-19. "Tugas kami hanya mengantarkan jenazah ke lokasi pemakaman. Untuk prosesi pemakaman adalah kewenangan gugus tugas setempat," tegasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3012 seconds (0.1#10.140)