Begini Cara Warga Menamang Kiri Kaltim Cukupi Kebutuhan Air Minum saat Kemarau

Rabu, 04 Agustus 2021 - 05:06 WIB
loading...
Begini Cara Warga Menamang Kiri Kaltim Cukupi Kebutuhan Air Minum saat Kemarau
Depo air isi ulang yang dikelola Bumdes Desa Menamang Kiri, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto/Ist
A A A
KUTAI KARTANEGARA - Warga Desa Menamang Kiri, Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akhirnya bisa menanggulangi krisis air bersih yang terjadi setiap musim kemarau. Selama ini warga selalu kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum dan masak.

Baca juga: Ribuan Warga Lereng Gunung Penanggungan Mulai Krisis Air Bersih

Masyarakat di Menamang Kiri terpaksa harus membeli air dari luar desa dengan harga yang jauh lebih mahal. Kondisi ini terasa sangat memberatkan, apalagi di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: 3 Nelayan Nyaris Tewas Disiksa dan Ditusuk Samurai, Kapalnya Dibakar di Perairan Cermin

Namun kepedihan warga itu berangsur-angsur berakhir sejak November 2020 saat PT Surya Hutani Jaya melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) memberdayakan warga Desa Menamang Kiri. Warga dibantu dengan depo air isi ulang. Surya Hutani Jaya yang merupakan mitra pemasok APP Sinar Mas memberikan bantuan 1 paket mesin depo air isi ulang untuk dikelola Bumdes Desa Menamang Kiri.

Program pemberdayaan masyarakat ini sangat membantu masyarakat Desa Menamang Kiri yang mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Saat ini produksi mesin air isi ulang Desa Menamang Kiri mencapai 1.600 galon per bulan, dengan harga jual sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per galon.

Pengelola mesin depo air isi ulang, Iriansyah mengaku bersyukur dengan adanya program pemberdayaan masyarakat ini. Dia berharap kedepannya program ini lebih bisa menjangkau masyarakat di sekitar konsesi.

Dia menyebut program pemberdayaan masyarakat seperti ini dibutuhkan terutama di tengah pandemi. Hal ini juga mempererat hubungan antara pemilik izin HTI dengan masyarakat di sekitarnya. Program pemberdayaan masyarakat di sekitar konsesi juga bisa membantu mengurangi kerusakan lingkungan serta mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)