Penerbangan di Bandara I Lagaligo Rute Bua-Makassar Akan Dibuka Kembali
loading...
A
A
A
LUWU - Penerbangan di Bandara Udara I Lagaligo Bua rute Bua-Makassar dan sebaliknya akan kembali dibuka, setelah dua pekan tidak beroperasi karena penerapan PPKM di sejumlah daerah.
Kepala Bandara Udara I Lagaligo Bua , Pandji Saefuddin, mengatakan maskakapai yang akan buka layanan yakni Wings Air. Bahkan sebelumnya hanya melayani penerbangan sebanyak 3 kali seminggu, ke depan jadwal penerbangannya bertambah menjadi 4 kali seminggu.
"Penyampaian Wings Air ke kami, mereka kembali akan melayani penerbangan Bua-Makassar dan sebaliknya. Rencana ke depan 4 kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu," ujar Pandji Saefuddin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (2/8/2021).
Dirinya menjelaskan, selain Wings Air, saat ini penerbangan di Bandara Udara I Lagaligo Bua, dilayani oleh maskapai penerbangan Citilink dengan jenis pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang hingga 72 seat.
Diberlakukannya PPKM di sejumlah wilayah di Sulsel termasuk Kota Makassar dan Maros, menyebabkan penerbangan udara dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandara I Lagaligo Bua saat ini terhenti pasca lebaran Idul Adha 1443 H / 2021 M.
Ia menyampaikan jika pemerintah tidak memperpanjang masa PPKM, maka jadwal penerbangan Bandara Bua kembali akan dibuka pada Selasa, 3 Agustus 2021.
"Pasca lebaran kemarin memang penerbangan dari Makassar ke Bua terhenti. Kita tunggu informasi pemerintah jika masa PPKM tidak diperpanjang, mulai besok penerbangan Bandara Bua kembali dibuka," katanya.
Untuk diketahui, sejak ditetapkan nya masa pendemi Covid-19 oleh WHO termasuk di Indonesia, kondisi penerbangan juga terkena dampak yang siginifikan, terlebih dengan diperketatnya syarat penerbangan baik domestik maupun luar negeri.
Tidak terkecuali penerbangan di Sulsel khususnya untuk Bandara Bua. Pandji Saefuddin, mengaku syarat penerbangan ini menjadi salah satu alasan pengguna transportasi udara menurun.
"Yang bikin berat selama pandemi adalah persyaratan terbang, di mana penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan apa lagi ada kebijakan kartu vaksin minimal vaksin pertama," katanya.
Namun demikian, dirinya menegaskan pihak Bandara Bua selama ini patuh atas segala kebijakan penerbangan utamanya terkait keselamatan para penumpang dan pihak Bandara Bua sendiri serta pihak maskapai.
"Kebijakan ini tentu demi kebaikan bersama sehingga saya tekankan agar seluruh syarat penerbangan wajib dipenuhi. Seluruh pegawai Bandara Bua sendiri rutin melakukan tes swab untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," katanya.
Lihat Juga: Penerbangan Spirit Airlines Ditembaki saat Coba Mendarat di Haiti, Pramugari Terkena Peluru
Kepala Bandara Udara I Lagaligo Bua , Pandji Saefuddin, mengatakan maskakapai yang akan buka layanan yakni Wings Air. Bahkan sebelumnya hanya melayani penerbangan sebanyak 3 kali seminggu, ke depan jadwal penerbangannya bertambah menjadi 4 kali seminggu.
"Penyampaian Wings Air ke kami, mereka kembali akan melayani penerbangan Bua-Makassar dan sebaliknya. Rencana ke depan 4 kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu," ujar Pandji Saefuddin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (2/8/2021).
Dirinya menjelaskan, selain Wings Air, saat ini penerbangan di Bandara Udara I Lagaligo Bua, dilayani oleh maskapai penerbangan Citilink dengan jenis pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang hingga 72 seat.
Diberlakukannya PPKM di sejumlah wilayah di Sulsel termasuk Kota Makassar dan Maros, menyebabkan penerbangan udara dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandara I Lagaligo Bua saat ini terhenti pasca lebaran Idul Adha 1443 H / 2021 M.
Ia menyampaikan jika pemerintah tidak memperpanjang masa PPKM, maka jadwal penerbangan Bandara Bua kembali akan dibuka pada Selasa, 3 Agustus 2021.
"Pasca lebaran kemarin memang penerbangan dari Makassar ke Bua terhenti. Kita tunggu informasi pemerintah jika masa PPKM tidak diperpanjang, mulai besok penerbangan Bandara Bua kembali dibuka," katanya.
Untuk diketahui, sejak ditetapkan nya masa pendemi Covid-19 oleh WHO termasuk di Indonesia, kondisi penerbangan juga terkena dampak yang siginifikan, terlebih dengan diperketatnya syarat penerbangan baik domestik maupun luar negeri.
Tidak terkecuali penerbangan di Sulsel khususnya untuk Bandara Bua. Pandji Saefuddin, mengaku syarat penerbangan ini menjadi salah satu alasan pengguna transportasi udara menurun.
"Yang bikin berat selama pandemi adalah persyaratan terbang, di mana penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan apa lagi ada kebijakan kartu vaksin minimal vaksin pertama," katanya.
Namun demikian, dirinya menegaskan pihak Bandara Bua selama ini patuh atas segala kebijakan penerbangan utamanya terkait keselamatan para penumpang dan pihak Bandara Bua sendiri serta pihak maskapai.
"Kebijakan ini tentu demi kebaikan bersama sehingga saya tekankan agar seluruh syarat penerbangan wajib dipenuhi. Seluruh pegawai Bandara Bua sendiri rutin melakukan tes swab untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," katanya.
Lihat Juga: Penerbangan Spirit Airlines Ditembaki saat Coba Mendarat di Haiti, Pramugari Terkena Peluru
(agn)