Cegah Karhutla, 17 Desa di Riau Ikut Program Desa Bebas Api

Sabtu, 31 Juli 2021 - 14:15 WIB
loading...
Cegah Karhutla, 17 Desa...
Sebanyak 17 desa di Pelalawan Riau melakukan kesepakatan bersama agar warganya menjaga daerah dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Foto SINDOnews
A A A
PEKANBARU - Sebanyak 17 desa di Pelalawan Riau melakukan kesepakatan bersama agar warganya menjaga daerah dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pada Jumat (30/7/2021) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Pekanbaru mendeteksi ada 148 titik panas atau hot spot di Riau.

17 desa yang komit menjaga desanya dari karhutla yakni di Kabupaten Pelalawan 15 desa dan 2 desa di Kabupaten Siak. Program ini merupakan inisiasi pihak perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), APRIL.

Bupati Pelalawan, Zukri Misran mengatakan program desa bebas api sebagai sebuah upaya pencegahan dini karhutla. Menurutnya, program ini telah membantu pemerintah dalam penggulangan karhutla dan mewujudkan Pelalawan bebas api.

“Perlu kita ketahui mayoritas desa yang ikut program desa bebas api ini berada di kawasan gambut yang cukup luas dan rawan terjadi karhutla. Jadi saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh RAPP yang mengajak desa-desa untuk mencegah karhutla," ujar Zukri.

Nantinya jika 17 desa itu memang tidak ada kebakaran, maka akan ada hadiah untuk desa. Zukri mengharapkan desa-desa peraih penghargaan dapat memanfaatkan bonusnya dengan baik dan disisihkan untuk peralatan pemadam serta pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai ujung tombak desa di lapangan.

"Para kepala desa harus bisa memetakan wilayahnya mana daerah yang rawan kebakaran. Jadi kita tidak lagi bicara penanganan atau pemadaman, melainkan pencegahan dengan pemetaan risiko," tegas Bupati. Baca juga:
BMKG: 55% Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau

Sebanyak 15 desa di Kabupaten Pelalawan terlibat dalam program desa bebas api, yaitu Desa Lalang Kabung, Pangkalan Kerinci Timur dan Rantau baru. Untuk Program Desa Tangguh Api atau Fire Resilience Community (FRC), yaitu Desa Ransang, Sungai Ara, Sering, Pelalawan, Langgam, Penarikan, Pangkalan Gondai, Teluk Meranti, Teluk Binjai, Petodaan, Kuala Panduk dan Pangkalan Terap.

Direktur PT RAPP, Mulia Nauli menjelaskan sejak diluncurkan program desa bebas api, telah berhasil menurunkan tingkat karhutla dari 4.279 hektar pada tahun 2013 menjadi 22 hektar pada tahun 2020 di desa-desa peserta program desa bebas api.

Capaian ini, kata Mulia, berkat kerjasama dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. "Hingga hari ini RAPP telah bermitra dengan 39 desa di 5 kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 803.684 hektar. Untuk kabupaten Pelalawan sebanyak 18 Desa sudah mengikuti program desa bebas api," ungkap Mulia.

Program Desa Bebas Api, lanjut Mulia, memiliki lima elemen sebagai strategi untuk mewujudkan zero fire antara lain penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan, keterlibatan crew leader untuk mendukung pencegahan kebakaran.

Selain itu, dierikan juga bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di tujuh lokasi.

"Pengalaman kami selama ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dengan masyarakat diiringi dengan kemampuan deteksi dini dan kekuatan pemadaman menjadi kunci dalam mencegah karhutla di musim kemarau. Apresiasi kami terhadap pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, TNI, Polri, BNPB, BPBD dan lainnya dalam menyukseskan program ini," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada enam desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari karhutla tahun 2020 lalu. Desa-desa penerima penghargaan itu antara lain Desa Lalang Kabung, Desa Sungai Ara, Desa Rantau Baru, sebesar Rp100 juta. Kemudian Kelurahan Kerinci Timur, Pangkalan Terap dan Ransang sebesar Rp50 juta.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3281 seconds (0.1#10.140)