Bongkar Saluran Limbah Tersembunyi, Wabup Blitar Berjibaku di Sungai Tercemar Kotoran Sapi
loading...
A
A
A
BLITAR - Bukan perkara mudah untuk mengungkap dugaan pembuangan limbah melalui saluran tersembunyi yang dilakukan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso. Orang nomor dua di Pemkab Blitar ini harus berjibaku menyusuri jalan terjal dan menanjak.
Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Rahmat ke Dusun Telogosari, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki, karena lokasinya yang curam di antara celah perbukitan, dan hanya ada jalan setapak.
Butuh waktu panjang untuk menyusuri jalan setapak itu. Tak ada jalur untuk kendaraan bermotor, sehingga rombongan ini harus berjalan kaki menyusuri lembah , bukit, dan anak-anak sungai yang mulai tercemar kotoran sapi .
Rahmat tidak sendirian. Selain ajudannya, dia juga melakukan sidak bersama Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto. Ikut juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Krisna.
Tebing curam dengan kanan kiri penuh semak belukar, menjadi teman di sepanjang perjalanan. Sementara lebar jalan yang dilintasi tidak ada satu meter. Tiba di Sungai Cici, yakni anak Sungai Genjong, Rahmat terpeselet dan jatuh terduduk di sungai yang berarus deras. "Ini sampai basah kuyub semua," kata Rahmat.
Perjuangan keras itu mulai membuahkan hasil saat melintasi Sungai Cici. Bau limbah kotoran sapi mulai menyengat. Air sungai terlihat berbusa. Bekas limbah kotoran sapi yang sudah kering, menempel pada batu-batu sungai.
Baca Juga
Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Rahmat ke Dusun Telogosari, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki, karena lokasinya yang curam di antara celah perbukitan, dan hanya ada jalan setapak.
Butuh waktu panjang untuk menyusuri jalan setapak itu. Tak ada jalur untuk kendaraan bermotor, sehingga rombongan ini harus berjalan kaki menyusuri lembah , bukit, dan anak-anak sungai yang mulai tercemar kotoran sapi .
Baca Juga
Rahmat tidak sendirian. Selain ajudannya, dia juga melakukan sidak bersama Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto. Ikut juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Krisna.
Tebing curam dengan kanan kiri penuh semak belukar, menjadi teman di sepanjang perjalanan. Sementara lebar jalan yang dilintasi tidak ada satu meter. Tiba di Sungai Cici, yakni anak Sungai Genjong, Rahmat terpeselet dan jatuh terduduk di sungai yang berarus deras. "Ini sampai basah kuyub semua," kata Rahmat.
Perjuangan keras itu mulai membuahkan hasil saat melintasi Sungai Cici. Bau limbah kotoran sapi mulai menyengat. Air sungai terlihat berbusa. Bekas limbah kotoran sapi yang sudah kering, menempel pada batu-batu sungai.