3 Pembunuh Dani Ditembak karena Melawan dan Berusaha Kabur
loading...
A
A
A
MEDAN - Anggota polisi darai Polsek Patumbak terpaksa menembak tiga tersangka pelaku pembunuhan Abdul Dani (41), warga Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang , Sumatera Utara ( Sumut ).
Ketiga tersangka yakni,Hermansyah Darwis alias Darwis (37), Erwin Francisco Barus (38) danDwi Budi Lestari Widodo alias Bendot (33), ketiganya bertetangga di Dusun IV Marindal I.
Ketiga tersangka ditembak di bagian kakinya saat berusaha melarikan diri saat ditangkap secara terpisah, di Langkat dan Kecamatan Namorambe, Deliserdang.
"Mereka berusaha menyerang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles didampingi Plt Kapolsek Patumbak, AKP Neneng Armayanti dan Kanit Reskrim, Iptu Sondi Rahardjanto, Rabu (28/7/2021).
Dia menjelaskan, peristiwa pembunuhan secara bersama itu diawali kedatangan korban bersama saksi Ali Wardana ke rumah tersangka Dwi Budi Lestari Widodo alias Bendot (33), Jalan Pertanian, Gang Sawah, Dusun IV Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang pada Kamis (22/7/2021) sore. "Kedatangan korban untuk menemui tersangka Bendot karena ada urusan galian C dan spare part," bebernya.
Saat itu, kebetulan tersangka Hermansyah Darwis alias Darwis datang ke rumah tersangka Erwin Francisco Barus yang juga tetangganya di Jalan Pertanian, Gang Sawah Marindal I untuk mengambil sepeda motor yang disimpannya di kediaman temannya itu.
Namun ketika bertemu, korban langsung berteriak, “Mana Bandot, mana Bandot". Korban bersama saksi masuk ke rumah Bandot, disusul tersangka Darwis. Pertengkaran terjadi hingga korban mencekik dan memukul tersangka Bandot,” tuturnya.
Karena itu, tersangka Darwis memukul wajah korban dua kali. Darwis kemudian lari ke rumah Erwin sambil meminta bantuan. "Bang Erwin bantu dulu ini Bandot," ujar Rafles menirukan ucapan Darwis.
Mendengar itu, Erwin kemudian mengambil linggis dan mengejar korban. Sedangkan tersangka Bandot mengambil pisau dapur di rumahnya.
Nahas, korban terjatuh lalu ditikam Bandot di bagian dada. Sementara Erwin menghantamkan linggis tersebut ke bagian kepala korban hingga terkapar bersimbah darah.
"Tersangka Darwin saat itu ingin juga mengejar, namun ditahan istrinya," sebut Rafles.
Setelah peristiwa itu, ketiga tersangka melarikan diri menggunakan Shogun yang belakangan diketahui motor bodong. Mereka kemudian berpencar, dua tersangka ke Kabupaten Langkat dan satu ke Kecamatan Namorambe, Deliserdang.
“Dari tersangka disita barang bukti, 1 unit sepeda motor Shogun, 1 linggis, 1 pisau, 3 handphone (HP), 1 kaos, 1 celana, dan 1 sandal. Polisi menerapkan pasal 338 subsidair pasal 170 Jo pasal 351 ayat (3) dari KUHPidana dengan ancaman 20 penjara," pungkas Rafles.
Ketiga tersangka yakni,Hermansyah Darwis alias Darwis (37), Erwin Francisco Barus (38) danDwi Budi Lestari Widodo alias Bendot (33), ketiganya bertetangga di Dusun IV Marindal I.
Ketiga tersangka ditembak di bagian kakinya saat berusaha melarikan diri saat ditangkap secara terpisah, di Langkat dan Kecamatan Namorambe, Deliserdang.
"Mereka berusaha menyerang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles didampingi Plt Kapolsek Patumbak, AKP Neneng Armayanti dan Kanit Reskrim, Iptu Sondi Rahardjanto, Rabu (28/7/2021).
Dia menjelaskan, peristiwa pembunuhan secara bersama itu diawali kedatangan korban bersama saksi Ali Wardana ke rumah tersangka Dwi Budi Lestari Widodo alias Bendot (33), Jalan Pertanian, Gang Sawah, Dusun IV Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang pada Kamis (22/7/2021) sore. "Kedatangan korban untuk menemui tersangka Bendot karena ada urusan galian C dan spare part," bebernya.
Saat itu, kebetulan tersangka Hermansyah Darwis alias Darwis datang ke rumah tersangka Erwin Francisco Barus yang juga tetangganya di Jalan Pertanian, Gang Sawah Marindal I untuk mengambil sepeda motor yang disimpannya di kediaman temannya itu.
Namun ketika bertemu, korban langsung berteriak, “Mana Bandot, mana Bandot". Korban bersama saksi masuk ke rumah Bandot, disusul tersangka Darwis. Pertengkaran terjadi hingga korban mencekik dan memukul tersangka Bandot,” tuturnya.
Karena itu, tersangka Darwis memukul wajah korban dua kali. Darwis kemudian lari ke rumah Erwin sambil meminta bantuan. "Bang Erwin bantu dulu ini Bandot," ujar Rafles menirukan ucapan Darwis.
Mendengar itu, Erwin kemudian mengambil linggis dan mengejar korban. Sedangkan tersangka Bandot mengambil pisau dapur di rumahnya.
Nahas, korban terjatuh lalu ditikam Bandot di bagian dada. Sementara Erwin menghantamkan linggis tersebut ke bagian kepala korban hingga terkapar bersimbah darah.
"Tersangka Darwin saat itu ingin juga mengejar, namun ditahan istrinya," sebut Rafles.
Setelah peristiwa itu, ketiga tersangka melarikan diri menggunakan Shogun yang belakangan diketahui motor bodong. Mereka kemudian berpencar, dua tersangka ke Kabupaten Langkat dan satu ke Kecamatan Namorambe, Deliserdang.
“Dari tersangka disita barang bukti, 1 unit sepeda motor Shogun, 1 linggis, 1 pisau, 3 handphone (HP), 1 kaos, 1 celana, dan 1 sandal. Polisi menerapkan pasal 338 subsidair pasal 170 Jo pasal 351 ayat (3) dari KUHPidana dengan ancaman 20 penjara," pungkas Rafles.
(nic)