PPKM Level 4 di Surabaya, Pemilik Warung: Saya Coba Buka Tapi Masih Sepi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah telah resmi memperpanjang PPKM Level 4 di beberapa wilayah, termasuk Jawa Timur (Jatim) hingga Senin (2/8/2021) mendatang. Kebijakan ini untuk menekan laju penularan COVID-19 yang telah menunjukkan tren penurunan beberapa waktu ke belakang.
Baca juga: PPKM Level 4 Berlanjut, Pedagang Pasar Minta Kelonggaran
Dalam PPKM Level 4 , ada beberapa pelonggaran diterapkan di sejumlah sektor esensial, termasuk usaha makanan dan minuman. Pelonggaran ini diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dan Level 3 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
Baca juga: Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak
Inmendagri ini salah satunya menyebutkan, warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya diizinkan untuk buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Jam operasional dibatasi hingga pukul 20.00 waktu setempat dengan maksimal pengunjung makan di tempat tiga orang. Lama waktu makan tiap pengunjung juga diatur, yakni tidak lebih dari 20 menit.
Kebijakan tersebut langsung direspons pengusaha warung yang ada di Kota Surabaya , Jatim. Salah satunya adalah Transnet, warung kopi yang ada di Jalan Gubernur Suryo. Mulai hari ini, Senin (26/7/2021), warung tersebut sudah menerima pengunjung untuk makan di tempat dengan dibatasi 20 menit.
Salah satu pengunjung warung, Yuan Abadi mengaku setuju dengan kebijakan pemerintah memberi kelonggaran agar bisa makan ditempat bagi pengunjung warung. Meski begitu, tetap dibatasi 20 menit. "Kalau seperti ini kan pengusaha warung tetap bisa 'hidup' dan pemerintah bisa menekan kasus COVID-19," ujarnya, Senin (26/7/2021).
Sementara itu, warung yang juga menyewakan playstation ini tampak lebih sepi dibanding ketika belum penerapan PPKM Darurat. Beberapa kursi yang disiapkan terlihat kosong. Para pegawai perkantoran yang biasanya nongkrong di warung tersebut juga tidak tampak.
Pengelola warung Transnet, Fahrudin mengaku kurang sepakat ketika pengunjung warung hanya dibatasi 20 menit. Sebab, orang yang datang ke warung, utamanya warung kopi, tujuannya adalah nongkrong.
Nah, kalau nongkrong tentu membutuhkan waktu yang lebih dari 20 menit. Bahkan bisa berjam-jam. "Hari ini saya coba buka, tapi masih sepi. Seperti waktu PPKM Darurat. Orang pasti akan mikir, kalau ke warung, tidak bisa berlama-lama karena dibatasi 20 menit," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mengurangi penularan COVID-19. Di warungnya juga disiapkan hand sanitizer. Tiap tempat duduk juga diberi jarak. Kapasitas warung yang mencapai 20 orang, dibatasi menjadi 10 orang. "Pengunjung juga wajib mengenakan masker," ujarnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Berlanjut, Pedagang Pasar Minta Kelonggaran
Dalam PPKM Level 4 , ada beberapa pelonggaran diterapkan di sejumlah sektor esensial, termasuk usaha makanan dan minuman. Pelonggaran ini diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dan Level 3 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
Baca juga: Batam Gempar! Diduga Kaget Rumahnya Akan Digusur Wanita Ini Meninggal Mendadak
Inmendagri ini salah satunya menyebutkan, warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya diizinkan untuk buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Jam operasional dibatasi hingga pukul 20.00 waktu setempat dengan maksimal pengunjung makan di tempat tiga orang. Lama waktu makan tiap pengunjung juga diatur, yakni tidak lebih dari 20 menit.
Kebijakan tersebut langsung direspons pengusaha warung yang ada di Kota Surabaya , Jatim. Salah satunya adalah Transnet, warung kopi yang ada di Jalan Gubernur Suryo. Mulai hari ini, Senin (26/7/2021), warung tersebut sudah menerima pengunjung untuk makan di tempat dengan dibatasi 20 menit.
Salah satu pengunjung warung, Yuan Abadi mengaku setuju dengan kebijakan pemerintah memberi kelonggaran agar bisa makan ditempat bagi pengunjung warung. Meski begitu, tetap dibatasi 20 menit. "Kalau seperti ini kan pengusaha warung tetap bisa 'hidup' dan pemerintah bisa menekan kasus COVID-19," ujarnya, Senin (26/7/2021).
Sementara itu, warung yang juga menyewakan playstation ini tampak lebih sepi dibanding ketika belum penerapan PPKM Darurat. Beberapa kursi yang disiapkan terlihat kosong. Para pegawai perkantoran yang biasanya nongkrong di warung tersebut juga tidak tampak.
Pengelola warung Transnet, Fahrudin mengaku kurang sepakat ketika pengunjung warung hanya dibatasi 20 menit. Sebab, orang yang datang ke warung, utamanya warung kopi, tujuannya adalah nongkrong.
Nah, kalau nongkrong tentu membutuhkan waktu yang lebih dari 20 menit. Bahkan bisa berjam-jam. "Hari ini saya coba buka, tapi masih sepi. Seperti waktu PPKM Darurat. Orang pasti akan mikir, kalau ke warung, tidak bisa berlama-lama karena dibatasi 20 menit," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mengurangi penularan COVID-19. Di warungnya juga disiapkan hand sanitizer. Tiap tempat duduk juga diberi jarak. Kapasitas warung yang mencapai 20 orang, dibatasi menjadi 10 orang. "Pengunjung juga wajib mengenakan masker," ujarnya.
(shf)