Dalam Sehari Ada 97 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Jumlan pasien COVID-19 di DIY yang meninggal, Jumat (23/7/2021) meningkat drastis, yakni sebanyak 97 orang. Jumlah ini menjadi kasus kematian pasien corona harian tertinggi di DIY sejak pandemi corona Maret 2021.
Juru bicara Penangganan COVID-19 DIY , Berty Murtiningsih mengatakan 97 pasien COVID-19 yang meninggal itu, paling banyak di kabupaten Sleman sebanyak 31 kasus, disusul Bantul 24 kasus, Kota Yogyakarta 20 kasus, Gunungkidul 12 kasus dan Kulonprogo 10 kasus.
Namun untuk penyebab tingginya kasus pasien COVID-19 yang meninggal tersebut Berty belum bisa memberikan keterangan secaa detail, apakah karena isoman atau kelakaan oksigen. “Maaf belum bisa menyampaikan,” kata Berty dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/7/2021).
Selain ada tambahan pasien COVID-19 meninggal, juga ada penambahan pasien positif dan pasien COVID-19 yang sembuh. Pasien yang positif bertambah 1431 kasus dan yang sembuh 976 kasus.
Penambahan kasus positif COVID-19 paling banyak di Bantul, 582 kasus, kemudian Sleman 413 kasus, diikuti Kulonprogo 228 kasus, Kota Yogyakarta 166 kasus dan Gunungkidul 42 kasus.
“Penambahan riwayat terbanyak dari hasil, tracing kontak kasus positif 1151 kasus, periksa mandiri 258 kasus, skrining karyawan kesehatan lima kasus dan belum ada info 17 kasus,” paparnya.
Untuk 976 pasien sembuh, paling banyak di Sleman 315 kasus, Kota Yogykarta 268 kasus, Gunungkidul 214 kasus, Bantul 104 kasus dan Kulonprogo 75 kasus.
Secara akumulasi kasus COVID-19 di DIY, Jumat (23/7/2021) terkonfirmasi 101005 kasus, pasien sembuh 67961 kasus dan pasien meninggal 2780 kasus.
Berty menambahkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan untuk pasien kritikal dari 304 tempat tidur, terpakai 260 tempat tidur atau 85,53 persen dan pasien non kritikal dari ketersediaan 1462 empat tidur, sudah terpakai 1327 tempat tidur atau 90,77 persen.priyo setyawan
Juru bicara Penangganan COVID-19 DIY , Berty Murtiningsih mengatakan 97 pasien COVID-19 yang meninggal itu, paling banyak di kabupaten Sleman sebanyak 31 kasus, disusul Bantul 24 kasus, Kota Yogyakarta 20 kasus, Gunungkidul 12 kasus dan Kulonprogo 10 kasus.
Namun untuk penyebab tingginya kasus pasien COVID-19 yang meninggal tersebut Berty belum bisa memberikan keterangan secaa detail, apakah karena isoman atau kelakaan oksigen. “Maaf belum bisa menyampaikan,” kata Berty dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/7/2021).
Selain ada tambahan pasien COVID-19 meninggal, juga ada penambahan pasien positif dan pasien COVID-19 yang sembuh. Pasien yang positif bertambah 1431 kasus dan yang sembuh 976 kasus.
Penambahan kasus positif COVID-19 paling banyak di Bantul, 582 kasus, kemudian Sleman 413 kasus, diikuti Kulonprogo 228 kasus, Kota Yogyakarta 166 kasus dan Gunungkidul 42 kasus.
“Penambahan riwayat terbanyak dari hasil, tracing kontak kasus positif 1151 kasus, periksa mandiri 258 kasus, skrining karyawan kesehatan lima kasus dan belum ada info 17 kasus,” paparnya.
Untuk 976 pasien sembuh, paling banyak di Sleman 315 kasus, Kota Yogykarta 268 kasus, Gunungkidul 214 kasus, Bantul 104 kasus dan Kulonprogo 75 kasus.
Secara akumulasi kasus COVID-19 di DIY, Jumat (23/7/2021) terkonfirmasi 101005 kasus, pasien sembuh 67961 kasus dan pasien meninggal 2780 kasus.
Berty menambahkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan untuk pasien kritikal dari 304 tempat tidur, terpakai 260 tempat tidur atau 85,53 persen dan pasien non kritikal dari ketersediaan 1462 empat tidur, sudah terpakai 1327 tempat tidur atau 90,77 persen.priyo setyawan
(don)