Hendak Demo Tolak PPKM di Bandung, 4 Orang Ditangkap Bawa Senpi dan Obat Keras
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hendak mengikuti aksi demonstrasi menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) , empat orang ditangkap di Kota Bandung, karena kedapatan membawa senjata api (senpi), besi pemukul, dan obat-obatan keras jenis Tramadol.
Penangkapan mereka berawal dari adanya ajakan untuk menggelar aksi demonstrasi menolak PPKM di Kota Bandung, melalui media sosial (medsos). Mengetahui adanya informasi tersebut, jajaran Polrestabes Bandung kemudian melakukan patroli di sejumlah titik di Kota Bandung.
Tiba di kawasan Balai Kota Bandung yang disebut-sebut menjadi lokasi demonstrasi , polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang di sekitar lokasi tersebut, hingga akhirnya mendapati keempat orang yang kini berstatus sebagai terperiksa itu. Adapun aksi demonstrasi itu sendiri batal digelar.
"Kami melakukan patroli dan pencegahan. Kemudian kita tangkap sekelompok orang mau demo, didapati empat orang membawa sejenis senpi kemudian alat besi untuk memukul orang (keling), dan obat-obatan keras," ungkap Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jumat (23/7/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut Ulung, senpi tersebut milik salah satu dari keempat orang yang ditangkap itu. Kini, pelaku tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satuan Reskrim Polrestabes Bandung. "Statusnya masih terperiksa," kata Ulung seraya mengatakan, temuan obat-obatan bakal diselidiki lebih lanjut oleh Satnarkoba Polrestabes Bandung.
Dengan ditemukannya barang-barang berbahaya tersebut, Ulung memprediksi bahwa aksi demonstrasi tersebut bukan bertujuan menyampaikan aspirasi. Ulung menduga, ada kelompok yang memang ingin berbuat onar dan membuat situasi Kota Bandung tidak kondusif.
"Maka jangan terprovokasi dengan isu seolah menolak PPKM , padahal mereka hanya ingin merusak suasana di Kota Bandung menjadi tidak kondusif dan itu bisa kita lihat ketika mereka tertangkap dan kemarin ada juga yang membawa molotov," tandas Ulung.
Penangkapan mereka berawal dari adanya ajakan untuk menggelar aksi demonstrasi menolak PPKM di Kota Bandung, melalui media sosial (medsos). Mengetahui adanya informasi tersebut, jajaran Polrestabes Bandung kemudian melakukan patroli di sejumlah titik di Kota Bandung.
Tiba di kawasan Balai Kota Bandung yang disebut-sebut menjadi lokasi demonstrasi , polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang di sekitar lokasi tersebut, hingga akhirnya mendapati keempat orang yang kini berstatus sebagai terperiksa itu. Adapun aksi demonstrasi itu sendiri batal digelar.
"Kami melakukan patroli dan pencegahan. Kemudian kita tangkap sekelompok orang mau demo, didapati empat orang membawa sejenis senpi kemudian alat besi untuk memukul orang (keling), dan obat-obatan keras," ungkap Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jumat (23/7/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut Ulung, senpi tersebut milik salah satu dari keempat orang yang ditangkap itu. Kini, pelaku tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satuan Reskrim Polrestabes Bandung. "Statusnya masih terperiksa," kata Ulung seraya mengatakan, temuan obat-obatan bakal diselidiki lebih lanjut oleh Satnarkoba Polrestabes Bandung.
Dengan ditemukannya barang-barang berbahaya tersebut, Ulung memprediksi bahwa aksi demonstrasi tersebut bukan bertujuan menyampaikan aspirasi. Ulung menduga, ada kelompok yang memang ingin berbuat onar dan membuat situasi Kota Bandung tidak kondusif.
"Maka jangan terprovokasi dengan isu seolah menolak PPKM , padahal mereka hanya ingin merusak suasana di Kota Bandung menjadi tidak kondusif dan itu bisa kita lihat ketika mereka tertangkap dan kemarin ada juga yang membawa molotov," tandas Ulung.
(eyt)