COVID-19 di Surabaya Terus Merajalela, Gedung Sekolah Jadi Tempat Isoman Baru

Rabu, 21 Juli 2021 - 20:26 WIB
loading...
COVID-19 di Surabaya Terus Merajalela, Gedung Sekolah Jadi Tempat Isoman Baru
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan tentang lokasi isoman yang nantinya bisa memakai gedung sekolah. Foto: SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Perpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menjadi tantangan baru di Surabaya . Salah satunya tempat isolasi mandiri (isoman) yang kini terus meluber. Opsi yang akan dipakai di Surabaya kini mengunakan sekolah sebagai ruang isoman.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut. Diantaranya, menyiapkan tempat isoman di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya.



Tempat isoman itu, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.

“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kita sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran COVID-29, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” kata Eri, Rabu (21/7/2021).



Dia melanjutkan, untuk lokasi menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi. Salah satunya yaitu sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu, penting dilakukan sebab bangunnannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia.

“Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC-nya. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kita sesuaikan,” lanjutnya.



Langkah berikutnya adalah Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.

“Hari ini sudah siap tempatnya semua, mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman,” tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2348 seconds (0.1#10.140)