Penerapan PPKM Harus Kedepankan Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi
loading...
Anggota DPRD Sulsel mendorong pemerintah agar lebih humanis dalam penerapan PPKM. Foto/Ilustrasi
A
A
A
MAKASSAR - Anggota DPRD Sulsel , Selle KS Dalle mendorong pemerintah agar lebih humanis dalam penerapan PPKM . Menurutnya, tak ada cara lain selain pendekatan persuasif kepada masyarakat dalam mensosialisasikan kebijakan ini.
Selle bilang, tak bisa dipungkiri bahwa psikologi masyarakat dalam tingkat stres yang tinggi. Adanya pandemi Covid-19, kata dia, tentu membebani pikiran semua kalangan. Belum lagi ditambah dengan masalah lain dan beban ekonomi keluarga.
“Nah kalau datang lagi petugas dengan pendekatan yang represif, (kan bikin terbebani lagi). Harusnya dia (petugas) datang dan hadir menyelesaikan masalah, memberikan harapan dan optimisme,” kata Selle, Kamis (15/7/2021).
Ketua Komisi A DPRD Sulsel ini melanjutkan, pihaknya mendorong agar Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat rapat koordinasi bersama para kepala daerah menekankan untuk bersikap humanis saat penerapan PPKM. Sehingga implementasi kebijakan ini bisa diterima masyarakat tanpa harus bersitegang.
“Agar pendekatan sipakatau, sipakalebbi di Sulawesi Selatan itu yang dikedepankan. Bahwa kemudian (kita semua) wajib saling melindungi terkait dengan pandemi Covid ini, itu pasti,” ujar Selle.
Lanjut dia, sebagai sesama warga Sulawesi Selatan, sejatinya pemerintah mengedepankan nilai-nilai kultural yang menjadi ikatan sosial. Jangan sampai ikatan keluarga besar di Sulawesi Selatan ini, kemudian terabaikan hanya karena persoalan panik menghadapi situasi Covid-19.
“Jadi kasian, orang itu membuka usaha bukan karena mau mencari uang untuk berfoya-foya, (tapi) menyambung hidup. Lalu kemudian datang dengan cara yang arogan, tidak melakukan komunikasi secara persuasif,” sebut Selle.
Politisi Demokrat Sulsel ini menilai, baiknya para kepala daerah setiap pagi sebelum jam kantor, mengingatkan kepada seluruh aparat dan jajarannya untuk bersikap humanis saat penerapan PPKM. Khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Selle bilang, tak bisa dipungkiri bahwa psikologi masyarakat dalam tingkat stres yang tinggi. Adanya pandemi Covid-19, kata dia, tentu membebani pikiran semua kalangan. Belum lagi ditambah dengan masalah lain dan beban ekonomi keluarga.
“Nah kalau datang lagi petugas dengan pendekatan yang represif, (kan bikin terbebani lagi). Harusnya dia (petugas) datang dan hadir menyelesaikan masalah, memberikan harapan dan optimisme,” kata Selle, Kamis (15/7/2021).
Ketua Komisi A DPRD Sulsel ini melanjutkan, pihaknya mendorong agar Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat rapat koordinasi bersama para kepala daerah menekankan untuk bersikap humanis saat penerapan PPKM. Sehingga implementasi kebijakan ini bisa diterima masyarakat tanpa harus bersitegang.
“Agar pendekatan sipakatau, sipakalebbi di Sulawesi Selatan itu yang dikedepankan. Bahwa kemudian (kita semua) wajib saling melindungi terkait dengan pandemi Covid ini, itu pasti,” ujar Selle.
Lanjut dia, sebagai sesama warga Sulawesi Selatan, sejatinya pemerintah mengedepankan nilai-nilai kultural yang menjadi ikatan sosial. Jangan sampai ikatan keluarga besar di Sulawesi Selatan ini, kemudian terabaikan hanya karena persoalan panik menghadapi situasi Covid-19.
“Jadi kasian, orang itu membuka usaha bukan karena mau mencari uang untuk berfoya-foya, (tapi) menyambung hidup. Lalu kemudian datang dengan cara yang arogan, tidak melakukan komunikasi secara persuasif,” sebut Selle.
Politisi Demokrat Sulsel ini menilai, baiknya para kepala daerah setiap pagi sebelum jam kantor, mengingatkan kepada seluruh aparat dan jajarannya untuk bersikap humanis saat penerapan PPKM. Khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Lihat Juga :
