11 Jenis Obat COVID-19 Langka, Polda Jateng Gelar Penyelidikan

Jum'at, 09 Juli 2021 - 12:15 WIB
loading...
11 Jenis Obat COVID-19 Langka, Polda Jateng Gelar Penyelidikan
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Al-Qudusy menjelaskan penyelidikan kelangkaan 11 jenis obat COVID-19. Foto/Humas Polda Jateng
A A A
SEMARANG - Peredaran 11 jenis obat untuk menangani COVID-19 mulai langka. Bahkan beberapa apotek di Jawa Tengah (Jateng) sudah tak memiliki stok obat-obatan tersebut.

Baca juga: COVID-19 Menggila, UGM Ubah Wisma Mardliyyah Islamic Center Jadi Shelter Pasien

Kabid Humas Polda Jateng , Kombes Pol M Iqbal Al-Qudusy membenarkan kelangkaan 11 jenis obat tersebut. Iqbal mengatakan masyarakat banyak mencari 11 jenis obat tersebut karena dipercaya dapat meringankan gejala COVID-19.

Baca juga: Harga Obat di Semarang Melonjak, Wali Kota Buru Distributor Nakal

"Dari data yang diambil dari Ditreskrimsus Polda Jateng di sejumlah apotek, obat itu saat ini tidak tersedia," ujarnya dikutip Jumat (8/7/2021).

Obat-obat tersebut kini menjadi fokus pendataan Polda Jateng. Iqbal juga menjelaskan saat ini pihaknya tengah lakukan pendataan di apotik-apotik yang tersebar di setiap Polres secara langsung untuk mengecek ketersediaan 11 jenis obat tersebut.

"Secara langsung, kita juga akan cek ketersediaan obat-obat tersebut di apotik-apotik di wilayah," jelasnya.

Iqbal menerangkan 11 jenis obat itu adalah Favipiravir 200 Mg tablet, Remdesivir 100 Mg injeksi, Oseltamivir 75 Mg kapsul, Intravenous Imuglobulin 5% 50 ml infus, Intravenous Imuglobulin 10% 25 ml infus.

Kemudian Intravenous Imuglobulin 10% 50 ml infus, Ivermectin 12 Mg, Tocilizumab 400 mg/20 ml infus, Tocilizumab 80 mg/4 ml infus, dan Azithromycin 500 Mg tablet, dan Azithromycin 500 Mg infus.

"Polda Jateng sudah turun tangan, kami imbau masyarakat tak berspekulasi soal penimbunan. Karena apabila hal itu terjadi maka kami tidak segan menindak tegas pelakunya," ujarnya.

Iqbal mengatakan dari hasil pengecekan langsung saat ini belum ditemukan adanya permainan harga dan indikasi penimbunan, stok obat memang kurang pasokan ke apotek.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3908 seconds (0.1#10.140)