Jumlah Pemilih di Sulsel Melonjak Tajam, Bertambah 5.265 Orang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemilih Sulsel mengalami lonjakan tajam dari data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel. Itu setelah KPU bersama 24 KPU kabupaten/kota melakukan rapat evaluasi pemuktahiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) pada Rabu (7/7/2021).
Hasilnya, pemilih Sulsel bertambah 5.265 orang untuk periode Juni 2021. Jumlah ini naik lima kali lipat dari periode Mei 2021, dimana pemilih saat itu hanya mengalami kenaikan sebanyak 1.258 orang.
"Adapun progresnya untuk bulan Mei jumlah PDPB 6.203.428 pemilih dan untuk periode bulan Juni 6.208.693 pemilih. Ada kenaikan sejumlah 5.265 pemilih," kata komisioner KPU Sulsel , Uslimin.
Usle sapaannya mengatakan, dari data periode Juni sebanyak 6.208.693 itu, terdiri dari jumlah pemilih laki laki sebanyak 3.012.243 dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 3.196.450. Serta jumlah pemilih disabilitas sebanyak 22.820 orang.
"Pemilih baru di bulan Juni sejumlah 8.342 orang. Adapun perincian jumlah di kabupaten dan kota yang mempunyai pemilih baru pada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan bulan Juni tahun 2021 menempatkan Kabupaten Sinjai tertinggi dengan angka 1.960 orang," ujarnya.
Disusul Kabupaten Jeneponto sebanyak 1.420 pemilih, Kabupaten Luwu 1.164 pemilih, Kabupaten Pinrang 1.020 pemilih, Kabupaten Bantaeng 969 pemilih dan Kabupaten Takalar 371 pemilih. Sementara Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kota Makassar tak memiliki pemilih baru.
Dia menuturkan, Sinjai juga menjadi daerah yang mengalami jumlah kenaikan data pemilih paling tinggi di Sulsel dengan angka 1.877 pemilih. Disusul Jeneponto 1.318 pemilih, Pinrang 994 pemilih, Bantaeng 886 pemilih, Luwu 559 pemilih, Toraja Utara 161 pemilih, Enrekang 122 pemilih, Wajo 99 pemilih, Soppeng 28 pemilih, Luwu Utara 24 pemilih, Takalar 24 pemilih, Parepare 21 pemilih, Tana Toraja 11 pemilih dan Maros 6 pemilih.
"Sementara kabupaten dan kota yang mengalami jumlah penurunan data pemilih yakni Makassar 328 orang, Luwu Timur 124 orang, Barru 112 orang, Palopo 83 orang dan Bulukumba 69 orang. Disusul Gowa 60 orang, Pangkep 39 orang, Kepulauan Selayar 30 orang, Bone 12 orang dan Sidrap 8 orang," bebernya.
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Sulsel ini melanjutkan, pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) dibulan Juni sejumlah 3.077 orang. Dari hasil uraian dan jumlah pemilih TMS di bulan ini terdapat sembilan kategori.
Rinciannya ialah meninggal sebanyak 1.807 orang, ganda 106 orang, pindah domisili sebanyak 1.130 orang, TNI 18 orang dan Polri 16 orang. Adapun kategori dibawah umur, tidak dikenal, hak pilih dicabut dan bukan penduduk setempat nihil pemilih.
Usle menjelaskan, Kota Makassar masih menjadi daerah yang memiliki pemilih terbanyak di Sulsel di periode Juni 2021. Yakni Makassar 912.554 pemilih, disusul Bone 563.035 pemilih, Gowa 533.897 pemilih, Bulukumba 321.045 pemilih dan Wajo 288.281 pemilih.
"Adapun kabupaten dan kota yang mempunyai data pemilih terbanyak tidak memenuhi syarat pada daftar pemilih berkelanjutan di bulan Juni. Yakni Luwu 605 pemilih, Takalar 347 pemilih, Makassar 328 pemilih, Luwu Timur 250 pemilih dan Soppeng 234 pemilih," sebutnya.
Hasilnya, pemilih Sulsel bertambah 5.265 orang untuk periode Juni 2021. Jumlah ini naik lima kali lipat dari periode Mei 2021, dimana pemilih saat itu hanya mengalami kenaikan sebanyak 1.258 orang.
"Adapun progresnya untuk bulan Mei jumlah PDPB 6.203.428 pemilih dan untuk periode bulan Juni 6.208.693 pemilih. Ada kenaikan sejumlah 5.265 pemilih," kata komisioner KPU Sulsel , Uslimin.
Usle sapaannya mengatakan, dari data periode Juni sebanyak 6.208.693 itu, terdiri dari jumlah pemilih laki laki sebanyak 3.012.243 dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 3.196.450. Serta jumlah pemilih disabilitas sebanyak 22.820 orang.
"Pemilih baru di bulan Juni sejumlah 8.342 orang. Adapun perincian jumlah di kabupaten dan kota yang mempunyai pemilih baru pada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan bulan Juni tahun 2021 menempatkan Kabupaten Sinjai tertinggi dengan angka 1.960 orang," ujarnya.
Disusul Kabupaten Jeneponto sebanyak 1.420 pemilih, Kabupaten Luwu 1.164 pemilih, Kabupaten Pinrang 1.020 pemilih, Kabupaten Bantaeng 969 pemilih dan Kabupaten Takalar 371 pemilih. Sementara Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kota Makassar tak memiliki pemilih baru.
Dia menuturkan, Sinjai juga menjadi daerah yang mengalami jumlah kenaikan data pemilih paling tinggi di Sulsel dengan angka 1.877 pemilih. Disusul Jeneponto 1.318 pemilih, Pinrang 994 pemilih, Bantaeng 886 pemilih, Luwu 559 pemilih, Toraja Utara 161 pemilih, Enrekang 122 pemilih, Wajo 99 pemilih, Soppeng 28 pemilih, Luwu Utara 24 pemilih, Takalar 24 pemilih, Parepare 21 pemilih, Tana Toraja 11 pemilih dan Maros 6 pemilih.
"Sementara kabupaten dan kota yang mengalami jumlah penurunan data pemilih yakni Makassar 328 orang, Luwu Timur 124 orang, Barru 112 orang, Palopo 83 orang dan Bulukumba 69 orang. Disusul Gowa 60 orang, Pangkep 39 orang, Kepulauan Selayar 30 orang, Bone 12 orang dan Sidrap 8 orang," bebernya.
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Sulsel ini melanjutkan, pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) dibulan Juni sejumlah 3.077 orang. Dari hasil uraian dan jumlah pemilih TMS di bulan ini terdapat sembilan kategori.
Rinciannya ialah meninggal sebanyak 1.807 orang, ganda 106 orang, pindah domisili sebanyak 1.130 orang, TNI 18 orang dan Polri 16 orang. Adapun kategori dibawah umur, tidak dikenal, hak pilih dicabut dan bukan penduduk setempat nihil pemilih.
Usle menjelaskan, Kota Makassar masih menjadi daerah yang memiliki pemilih terbanyak di Sulsel di periode Juni 2021. Yakni Makassar 912.554 pemilih, disusul Bone 563.035 pemilih, Gowa 533.897 pemilih, Bulukumba 321.045 pemilih dan Wajo 288.281 pemilih.
"Adapun kabupaten dan kota yang mempunyai data pemilih terbanyak tidak memenuhi syarat pada daftar pemilih berkelanjutan di bulan Juni. Yakni Luwu 605 pemilih, Takalar 347 pemilih, Makassar 328 pemilih, Luwu Timur 250 pemilih dan Soppeng 234 pemilih," sebutnya.
(agn)