Ridwan Kamil Paparkan Inovasi Aksi Tali Intan di Ajang Kompetisi Pelayanan Publik 2021

Senin, 05 Juli 2021 - 20:20 WIB
loading...
A A A
"Nilai pembaruan kami ini aslinya sangat sederhana sehingga mudah diduplikasi berkali-kali lipat dalam hitungan tahun dan akhirnya mengubah pola daya kerja, insentif kami untuk pestisidanya. Hasilnya alhamdulillah," tuturnya.

Dalam pelaksanaanya, pemungutan hama penyakit akan dilakukan setiap hari oleh petani di dalam kantong. Kemudian, para petani melakukan pencatatan jumlah hama penyakit yang terkumpul.

Hama penyakit yang tercatat ini dilaporkan pada regu pengendali organisme penganggu tumbuhan (OPT). Setelah itu, pemerintah akan memberikan insentif berupa pupuk organik.

"Mereka yang rajin-rajin ini kami berikan insentif gratis yaitu pupuk organik dan pestisida hayati sebagai pengganti kimiawi," kata Kang Emil.

Kemudian, dilakukan juga penyesuaian layanan dengan penyebarluasan video cara pelaksanaan Aksi Tali Intan, menggunakan masker saat di kebun, lalu monitoring dan evaluasi pelaksanaan Aksi Tali Intan, serta insentif melalui ekspedisi. "Kemudian kita modifikasi bagaimana pelaksanaan secara digital," imbuhnya.

Menurut Kang Emil, inovasi ini mulai menunjukkan manfaatnya. Salah satu buktinya, yakni berkurangnya hama penyakit dari semula 35% menjadi 7,57%. Kemudian, produktivitas juga meningkat dari 27% menjadi 44%.

Selain itu, serapan pasar produk pertanian ikut melonjak dari 43% menjadi 85% dan pendapatan petani juga ikut naik dari 56% menjadi 86%.

"Ini adalah multidimensi yang menyebabkan lingkungan terjaga produktivitas meningkat, market merespon, kesejahteraan meningkat," tandasnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2189 seconds (0.1#10.140)