Kisah Mukhlisin, Lambaian Tangan Selamatkan Nyawanya Usai 15 Jam Jatuh di Tengah Laut

Jum'at, 25 Juni 2021 - 16:36 WIB
loading...
Kisah Mukhlisin, Lambaian...
Mukhlisin, nelayan warga Desa Karangmangu, Sarang, Rembang yang bertahan hidup usai jatuh dan terombang-ambing di laut selama 15 jam. Foto/Ist
A A A
REMBANG - Setelah jatuh dan hilang di tengah laut sejak Kamis dini hari (24/6/2021), Mukhlisin (38), nelayan asal Rembang, Jawa Tengah berusaha bertahan hidup di tengah gempuran ganasnya ombak.

Baca juga: Usai Tembak Mati 5 Orang, KKB Pimpinan Tendius Gwijangge Sandera 4 Warga

Instingnya sebagai nelayan pun digunakannya untuk tetap terus mengapung di tengah laut. Selama 15 jam dia terombang-ambing tanpa ada kejelasan.

Baca juga: Tak Ingin Berdamai, Proses Hukum Pengerebekan Istri dengan Pria Lain di Hotel Dilanjutkan

Setitik harapan pria asal Desa Karangmangu, Sarang, Rembang muncul saat di kejauhan terlihat kapal cukup besar melintas. Mukhlisin pun dengan sisa-sisa tenaganya berusa melambaikan tangan dan memberi isyarat minta pertolongan.



Usahanya tidak sia-sia. Awak kapal sempat melihat seseorang melambai-lambaikan tangan di tengah laut dan meminta pertolongan. Kapal Pertamina yang berangkat dari Pelabuhan Lamongan, Jawa Timur menuju Palembang, Sumatera Selatran itu akhirnya memutar haluan dan mengevakuasi Mukhlisin pada Kamis (24/6/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah dinaikkan ke kapal, Mukhlisin menjelaskan bahwa dirinya berasal dari Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Rembang. Nahkoda kapal akhirnya memutuskan untuk membawanya ke dermaga pelabuhan terdekat, yakni di Karimunjawa, Jepara.

Kasat Pol Air Polres Rembang, AKP Sukamto menjelaskan, setelah Mukhlisin dibawa ke Karimunjawa, pihaknya langsung mengkomunikasikan untuk keperluan teknis penjemputan yang bersangkutan.

"Ya benar, sudah ditemukan dalam keadaan hidup. Kondisi Mukhlisin baik-baik saja. Kalau pihak keluarga maupun dari HNSI minta bantuan Pol Air untuk menjemput ke Karimunjawa, pasti kami bantu fasilitasi," paparnya.

AKP Sukamto juga mengimbau kalangan nelayan untuk mewaspadai cuaca tidak menentu di perairan Laut Jawa, belakangan ini.

"Ombak dan angin kadang kencang, tapi hari ini kebetulan landai. Karena tidak menentu, maka nelayan harus pintar mencermati situasi," tandasnya.Keluarga pada Jumat sore (25/6/2021) bertolak ke Jepara untuk menjemput Mukhlisin.

Diketahui Mukhlisin dilaporkan hilang terjatuh ke laut pada Kamis (24/6/2021) sekitar pukul 03.00. Rekan-rekan korban baru mengetahui, saat kapal akan bersandar di pantai Sarang, Rembang.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3976 seconds (0.1#10.140)