Panen Jagung Dihadiri Wamentan, Wagub Riau: Tingkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani

Senin, 21 Juni 2021 - 17:33 WIB
loading...
Panen Jagung Dihadiri Wamentan, Wagub Riau: Tingkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani
Tampak Wamentan saat panen jagung di Riau. (Ist)
A A A
PEKANBARU - Selama masa pandemi COVID-19 , jumlah petani, peternak, dan pekebunan rupanya tumbuh 2 persen pada tahun 2020. Hal demikian berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, ada sekitar 3 juta jumlah petani baru.

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat menghadiri Kegiatan Panen Jagung dan Penerapan Mekanisasi Pertanian yang diselenggarakan Koperasi Riau Tani Berkah Sejahtera (RTBS) di kawasan Agrowisata, Pekanbaru, Riau, Senin (21/6/2021). Hal ini disebabkan, kata dia, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi, sehingga mereka kesulitan mencari mata pencaharian di sektor lain.

"Akhirnya ramai-ramai mereka alih profesi menjadi petani, pekebun, peternak. Dan keberpihakan pemerintah dalam hal ini, saya menjamin, bahwa kita semua tetap mencari jalan keluar. Apapun yang terjadi kita tetap bersama rakyat kita," ujar bendahara di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Dalam kesempatan ini, dia juga mengatakan, acara ini bertepatan dengan hari Ulang Tahun Presiden Joko Widodo yang ke-60, Indonesia mendapat kado istimewa yakni diminta menjadi dewan pangan dunia. Menurutnya, penobatan itu merupakan hasil kerja keras para kelompok petani, pekebun, dan peternak di Indonesia selama ini.

“Sektor pangan dan pertanian ini menyumbang 16,4 persen dari APBN, tapi utamanya itu karena hasil kerja keras kita, para petani, pekebun, peternak," kata Harvick saat memberikan sambutannya.

Menurut Harvick, kaum milenial tertarik di dunia pertanian, seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo, perlu menjamin income dari petani itu sendiri. Selain itu juga perlu melakukan upaya-upaya promosi bidang pertanian. Misalnya, mempromosikan bahwa menjadi petani itu keren dan modern, sehingga muncul petani-petani yang berdasi, koperasi yang bisa membentuk korporasi, dan sebagainya.

"Itu semua akan akan terjamin tentu jika semua sektor yang menunjang pertanian itu bisa kita atasi, mereka trust soal pengadaan pupuk, penyuluhan, modernisasi alat mesin pertanian, dan lain-lain," tuturnya. Baca: Horor di Jalur Tengkorak Temanggung-Wonosobo, Truk Seruduk Minibus, 3 Tewas.

Dalam forum yang sama, Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution mengatakan, sektor pertanian di Provinsi Riau menjadi prioritas dan menjadi sangat penting selama pandemi COVID-19.

Menurutnya, bebarapa waktu lalu, Pemprov Riau mengajak masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan gerakan penyediaan pangan daerah dengan memanfaatkan lahan tidur, implanting perkebunan, penggunaan lahan perkantoran dan rumah serta peningkatan dan perluasan lahan baru.

"Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, menjaga ketersediaan dan pangan untuk masyarakat serta stabilisasi harga pangan akibat dampak pandemi COVID-19," ujarnya. Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Solo-Semarang, 2 Tewas di Tempat.

Edy mengungkapkan sepanjang tahun 2020, produksi jagung di daerahnya mencapai 39.714 ton dengan produktivitas rata-rata 45,8 ton per hektare. "Tahun ini akan kita tingkatkan lagi dengan perluasan tanam dengan lebih kurang 14 ribu hektar," ungkapnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)