Ridwan Kamil Sebut Orasi Ilmiah Megawati Penuh Nasihat Mencerahkan

Jum'at, 11 Juni 2021 - 20:18 WIB
loading...
Ridwan Kamil Sebut Orasi...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategis Kepada Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri, Jumat (11/6/2021). Foto/Humas Jabar
A A A
BOGOR - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategis Kepada Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jumat (11/5/2021).

Pemberian gelar ini berdasarkan Surat Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 33231/mpk.a/kp.05.00/2021 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Akademik Dosen Tidak Tetap yang memutuskan dan menetapkan dosen tidak tetap bernama Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ridwan Kamil, orasi ilmiah Megawati bertema "Kepemimpinan Strategis dalam Masa Krisis" penuh nasihat mencerahkan.

"Sebagai Presiden RI kelima, pengalaman multidimensi Megawati tentu menjadi nasihat terbaik," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Subuh Berjamaah di Sumedang, Ridwan Kamil-Anies Baswedan Bicara Pangan dan Pertanian

Dalam waktu dekat, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun berencana menulis ulang intisari nilai-nilai dan pesan kebangsaan Megawati sebagai bekal bagi generasi baru dalam memaknai kedaulatan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo secara virtual menyampaikan ucapan selamat kepada Megawati atas pencapaian yang diraihnya. Menurut Jokowi, Megawati merupakan pemimpin strategis dalam mendorong tata politik, dan tata pemerintahan di Indonesia.

Bahkan, lanjut Jokowi, keteguhan dan konsistensi Megawati sudah teruji dalam memperjuangkan nasib rakyat kecil, memperjuangkan demokrasi dan hak-hak rakyat, serta menjaga kedaulatan negara. Sehingga, sosok Presiden kelima itu sangat layak diganjar gelar kehormatan tersebut.

Megawati, tambah Jokowi, telah banyak menelurkan kebijakan dalam kepemimpinan strategis, di antaranya ekonomi kerakyatan, lahirnya UU Sistem Jaminan Nasional, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) dan UU Antiterorisme, hingga lahirnya UU KPK.

Baca juga: Pilpres 2024, Golkar Tegaskan Buka Peluang Komunikasi dengan Semua

"Ibu Megawati Soekarnoputri merupakan seorang pemimpin strategis yang telah dicatat sejarah sebagai seorang pemimpin yang berperan besar mendorong dan mengawal reformasi besar dalam tata politik dan pemerintahan di Indonesia," ungkap Jokowi.

Sementara itu, Megawati sendiri mengaku, gelar yang diperolehnya menjadi tanggung jawab dan kehormatan tersendiri baginya.

"Berdasarkan apa yang disampaikan bapak Rektor dan tim promotor saya dinilai telah memenuhi persyaratan akademik secara legal mupun administrasi," katanya.

Dalam orasi ilmiahnya, Megawati menjelaskan bahwa dalam perspektif kekinian, kepemimpinan strategis setidaknya dihadapkan pada tiga perubahan besar yang mendisrupsi kehidupan manusia.

Pertama, perubahan pada tataran kosmik sebagai bauran kemajuan luar biasa ilmu fisika, biologi, matematika, dan kimia. Hal ini memunculkan teknologi baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti rekayasa atomik.

Kedua, revolusi di bidang genetika yang bisa mengubah keseluruhan landscape tentang kehidupan ke arah yang tidak bisa dibayangkan dampaknya, manakala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dijauhkan dari nilai kemanusiaan.

Ketiga, kemajuan di bidang teknologi realitas virtual, di mana seseorang dapat menikmati pengembaraan ke seluruh pelosok dunia bahkan ke luar angkasa tanpa meninggalkan rumahnya sama sekali.

"Oleh karena itulah kepemimpinan bukan hanya disebut sebagai suatu ilmu, tetapi juga sebuah seni karena sifatnya yang selalu ada dalam dialektika bersama dengan aktor-aktor lain,” katanya.

Rektor Unhan, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian menyebut, Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu putri terbaik bangsa. Selama periode kepemimpinannya, Megawati banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI.

"Pun berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara yang menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan, dan postur pertahanan," katanya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3286 seconds (0.1#10.140)