Warga Muratara Rayakan Lebaran di Tengah Banjir dan COVID-19
loading...
A
A
A
MURATARA - Suasana lebaran di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tahun ini tampak berbeda. Masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di tengah dua bencana, yakni COVID-19 dan banjir.
Banjir akibat luapan Sungai Rawas menggenangi permukiman warga di Kelurahan Bingin Teluk dan beberapa desa di Kecamatan Rawas Ilir. Banjir yang terjadi hampir sepekan ini adalah yang ketiga kalinya dalam tahun 2020. Sebelumnya banjir terjadi pada awal Februari dan akhir April.
"Lah hampir seminggu banjir ini. Padahal sudah puluhan tahun, baru tahun ini terjadi lagi banjir saat lebaran," kata Andi, warga Rawas Ilir, Minggu (24/5/2020). (Baca juga:Idul Fitri di Tengah PSBB Tak Surutkan Menantu Menghantar Rantang)
Beruntung, rumah penduduk yang berada di bantaran Sungai Rawas di Kecamatan Rawas Ilir mayoritas jenis rumah panggung. Warga yang memiliki rumah panggung memilih bertahan di rumahnya. Namun warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi.
"Sudah dilanda wabah virus corona, ini ditambah bencana banjir pula," keluh Arham, warga lainnya. Arham berharap ada bantuan bahan pokok dari Pemkab Muratara untuk meringankan beban masyarakat yang dilanda bencana banjir. (Baca juga: 3 Rumah yang Roboh Akibat Puting Beliung Dapat Bantuan Sembako)
Dia mengaku, banjir yang melanda pemukiman cukup menggangu perekonomian warga. "Walaupun bagi kami banjir seperti ini sudah biasa, tapi perekonomian terganggu juga," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Syarmidi mengatakan, pihaknya sempat mengecek ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter. (Baca juga: Sebelas Ucapan Selamat Lebaran dalam Bahasa Palembang)
Menurut catatannya, Kecamatan Rawas Ilir seperti Kelurahan Bingin Teluk, Desa Mandi Angin, Beringin Makmur I, Tanjung Raja, Belani, Batu Kucing, Pauh, dan Desa Pauh I, merupakan daerah langganan banjir. "Kelurahan dan desa-desa itu langganan banjir karena berada di pinggir Sungai Rawas," katanya.
Syarmidi pun meminta pemerintah desa/kelurahan untuk terus mengimbau warganya agar tetap siaga dan jangan lengah terhadap bahaya banjir. "Kalau di daerah kita ini banjirnya musiman, akibat sungai meluap, kami terus mengimbau masyarakat agar tetap siaga," pungkasnya.
Banjir akibat luapan Sungai Rawas menggenangi permukiman warga di Kelurahan Bingin Teluk dan beberapa desa di Kecamatan Rawas Ilir. Banjir yang terjadi hampir sepekan ini adalah yang ketiga kalinya dalam tahun 2020. Sebelumnya banjir terjadi pada awal Februari dan akhir April.
"Lah hampir seminggu banjir ini. Padahal sudah puluhan tahun, baru tahun ini terjadi lagi banjir saat lebaran," kata Andi, warga Rawas Ilir, Minggu (24/5/2020). (Baca juga:Idul Fitri di Tengah PSBB Tak Surutkan Menantu Menghantar Rantang)
Beruntung, rumah penduduk yang berada di bantaran Sungai Rawas di Kecamatan Rawas Ilir mayoritas jenis rumah panggung. Warga yang memiliki rumah panggung memilih bertahan di rumahnya. Namun warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi.
"Sudah dilanda wabah virus corona, ini ditambah bencana banjir pula," keluh Arham, warga lainnya. Arham berharap ada bantuan bahan pokok dari Pemkab Muratara untuk meringankan beban masyarakat yang dilanda bencana banjir. (Baca juga: 3 Rumah yang Roboh Akibat Puting Beliung Dapat Bantuan Sembako)
Dia mengaku, banjir yang melanda pemukiman cukup menggangu perekonomian warga. "Walaupun bagi kami banjir seperti ini sudah biasa, tapi perekonomian terganggu juga," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Syarmidi mengatakan, pihaknya sempat mengecek ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter. (Baca juga: Sebelas Ucapan Selamat Lebaran dalam Bahasa Palembang)
Menurut catatannya, Kecamatan Rawas Ilir seperti Kelurahan Bingin Teluk, Desa Mandi Angin, Beringin Makmur I, Tanjung Raja, Belani, Batu Kucing, Pauh, dan Desa Pauh I, merupakan daerah langganan banjir. "Kelurahan dan desa-desa itu langganan banjir karena berada di pinggir Sungai Rawas," katanya.
Syarmidi pun meminta pemerintah desa/kelurahan untuk terus mengimbau warganya agar tetap siaga dan jangan lengah terhadap bahaya banjir. "Kalau di daerah kita ini banjirnya musiman, akibat sungai meluap, kami terus mengimbau masyarakat agar tetap siaga," pungkasnya.
(don)