Jiwa Pancasila Harus Ditanamkan pada Generasi Penerus sejak Anak Bersekolah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pancasila sebagai dasar negara mempunyai fungsi dan manfaat mengatur seluruh elemen bangsa, untuk itu aparat pemerintahan hingga warga wajib mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut anggota Komisi A DPRD Jateng Stephanus Sukirno, Pancasila juga menjadi pedoman hidup dan pandangan bagi seluruh masyarakat.
“Di Indonesia, masyarakat bisa hidup berdampingan dengan baik dan memahami norma-norma yang berlaku,” kata Sukirno dalam diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Pancasila Sebagai Jiwa dan Spirit Pemersatu Bangsa di Noormans Hotel Semarang, Jumat (4/6/2021).
Dia mengatakan, kekuatan Pancasila juga membuat seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki tujuan yang jelas dan merasa aman dalam hal bernegara.
Dasar negara, kata dia, menjadi landasan dari sebuah ideologi suatu negara. Artinya, dasar ini menjadi acuan di dalam masyarakat agar dapat memahami negara di mana mereka tinggal.
Menurutnya, Pancasila juga membantu memberikan arah dan tujuan bangsa supaya tercapai dengan maksimal. Bahkan yang terpenting, dasar negara bisa menjadi alat untuk menyatukan bangsa.
“Jiwa Pancasila harus ditanamkan kepada generasi penerus sejak anak bersekolah di tingkat TK, SD, SMP, SLTA hingga perguruan tinggi, yang diharapkan kedepan cinta Pancasila mereka tidak pudar,” ujar legislator PDI Perjuangan ini.
Sementara menurut Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin, penanaman nilai Pancasila pada generasi muda akan semakin membuat mereka pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik. Pancasila juga akan menjadi jatidiri generasi muda sebagai penerus.
Dia mengatakan ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila pada generasi muda. Menurutnya, pengamalan tidak boleh dilakukan dengan metode indoktrinasi. Fleksibilitas harus dilakukan.
“Bahkan berkomunikasi secara informal paling efektif pada kondisi saat ini, selain sering melakukan silaturahmi. Pola itu sangat tepat dan mampu dipahami oleh masyarakat terutama kalangan anak muda, jika dibanding dengan pendekatan formal,” katanya. Baca: Asyik Pesta Sabu, 10 Warga Merangin Jambi Dibekuk Polisi.
Dosen Pancasila FH Undip Dr Ani Puewanti mengatakan bahwa generasi muda saat ini merupakan motor untuk mewujudkan Indonesia Emas. Sebab itu, generasi muda Indonesia harus tetap berpedoman pada Pancasila agar tidak tergerus oleh penyimpangan ideologi.
“Peluang bisa jadi ancaman. Human capital yang diidamkan di 2045 betul-betul manusia sempurna yang diidamkan Pancasila. Oleh karena itu, penanaman nilai Pancasila harus dilakukan anak sejak tingkat TK,” kata Ani. Baca Juga: Ledakan COVID-19 di Kudus, Tim Riset Selidiki Potensi Varian Baru.
Menurutnya, berbagai paham dan aksi yang bertentangan dengan nilai Pancasila akan mendorong Indonesia menjadi kurang kompetitif.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
Menurut anggota Komisi A DPRD Jateng Stephanus Sukirno, Pancasila juga menjadi pedoman hidup dan pandangan bagi seluruh masyarakat.
“Di Indonesia, masyarakat bisa hidup berdampingan dengan baik dan memahami norma-norma yang berlaku,” kata Sukirno dalam diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Pancasila Sebagai Jiwa dan Spirit Pemersatu Bangsa di Noormans Hotel Semarang, Jumat (4/6/2021).
Dia mengatakan, kekuatan Pancasila juga membuat seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki tujuan yang jelas dan merasa aman dalam hal bernegara.
Dasar negara, kata dia, menjadi landasan dari sebuah ideologi suatu negara. Artinya, dasar ini menjadi acuan di dalam masyarakat agar dapat memahami negara di mana mereka tinggal.
Menurutnya, Pancasila juga membantu memberikan arah dan tujuan bangsa supaya tercapai dengan maksimal. Bahkan yang terpenting, dasar negara bisa menjadi alat untuk menyatukan bangsa.
“Jiwa Pancasila harus ditanamkan kepada generasi penerus sejak anak bersekolah di tingkat TK, SD, SMP, SLTA hingga perguruan tinggi, yang diharapkan kedepan cinta Pancasila mereka tidak pudar,” ujar legislator PDI Perjuangan ini.
Sementara menurut Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin, penanaman nilai Pancasila pada generasi muda akan semakin membuat mereka pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik. Pancasila juga akan menjadi jatidiri generasi muda sebagai penerus.
Dia mengatakan ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila pada generasi muda. Menurutnya, pengamalan tidak boleh dilakukan dengan metode indoktrinasi. Fleksibilitas harus dilakukan.
“Bahkan berkomunikasi secara informal paling efektif pada kondisi saat ini, selain sering melakukan silaturahmi. Pola itu sangat tepat dan mampu dipahami oleh masyarakat terutama kalangan anak muda, jika dibanding dengan pendekatan formal,” katanya. Baca: Asyik Pesta Sabu, 10 Warga Merangin Jambi Dibekuk Polisi.
Dosen Pancasila FH Undip Dr Ani Puewanti mengatakan bahwa generasi muda saat ini merupakan motor untuk mewujudkan Indonesia Emas. Sebab itu, generasi muda Indonesia harus tetap berpedoman pada Pancasila agar tidak tergerus oleh penyimpangan ideologi.
“Peluang bisa jadi ancaman. Human capital yang diidamkan di 2045 betul-betul manusia sempurna yang diidamkan Pancasila. Oleh karena itu, penanaman nilai Pancasila harus dilakukan anak sejak tingkat TK,” kata Ani. Baca Juga: Ledakan COVID-19 di Kudus, Tim Riset Selidiki Potensi Varian Baru.
Menurutnya, berbagai paham dan aksi yang bertentangan dengan nilai Pancasila akan mendorong Indonesia menjadi kurang kompetitif.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
(nag)