Unik dan Sakralnya Tenun Rongkong Bermotif Garuda Pancasila
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Rongkong adalah salah satu sentra penenun tradisional di wilayah Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara , Sulsel. Dimana hasil karya tenun Rongkong adalah kain tenun yang memiliki corak dan kekhasan tersendiri. Tenun Rongkong secara garis besar menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Lutra pada umumnya. Yakni menjaga kearifan adat lokal.
Tenun Rongkong adalah warisan yang dikeramatkan dan disimpan selama berabad-abad. Dimana kain tenunan hanya dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu saja. Saat ini penenun kain Rongkong kini bisa dihitung jari, salah satunya Hj Rante Allo.
Dia adalah salah satu penenun perempuan asal Desa Rongkong, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Baca : Geleri Tenun Rongkong Diharap Lestarikan Karya Seni di Luwu Utara
Wanita ini adalah anak dari Tomokaka Kanandede dan Istri dari Tomokaka Lompo Rongkong Alm D Pakondongan Tandigau. Dia adalah pensiunan pegawai negri sipil, kecintaannya terhadap NKRI dia abdikan dirinya menjadi pegawai negri sipil dan pensiun tahun 1996.
Sebelum menjadi pegawai negri sipil Hj Rante Allo kesehariannya dia habiskan waktunya belajar menenun tenunan adat Rongkong dengan bantuan ibundanya.
Salah satu karya tenunan yang dia hasilkan adalah motif Garuda Pancasila yang dikelilingi motif kain tenun Rongkong.
Hasil karyanya inilah yang banyak dikenal warga Rongkong. Menurut Hj Rante Allo dengan hasil karyanya ini dia ingin menyatakan kepada semua orang kalau orang Rongkong cinta kepada NKRI dan Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara. Kedua, mengabadikan Pancasila di motif tenuan Rongkong.
"Dimana bahwa orang Rongkong turut mengambil peran yang besar dalam perjuangan Kemerdekaan RI dan terus mengawal kemerdekaan yang berdasarkan Pancasila," kata dia.
Selain itu agar anak cucu generasi Rongkong tetap mempertahankan adat dan budaya Rongkong.
Sekarang ini, kata dia, tenunan adat Rongkong mendekati kepunahan, karena beberapa faktor. Diantaranya para penenun rata rata sudah lansia dan tidak ada pembinaan dan pelestarian tenun adat Rongkong.
Tenun Rongkong adalah warisan yang dikeramatkan dan disimpan selama berabad-abad. Dimana kain tenunan hanya dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu saja. Saat ini penenun kain Rongkong kini bisa dihitung jari, salah satunya Hj Rante Allo.
Dia adalah salah satu penenun perempuan asal Desa Rongkong, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Baca : Geleri Tenun Rongkong Diharap Lestarikan Karya Seni di Luwu Utara
Wanita ini adalah anak dari Tomokaka Kanandede dan Istri dari Tomokaka Lompo Rongkong Alm D Pakondongan Tandigau. Dia adalah pensiunan pegawai negri sipil, kecintaannya terhadap NKRI dia abdikan dirinya menjadi pegawai negri sipil dan pensiun tahun 1996.
Sebelum menjadi pegawai negri sipil Hj Rante Allo kesehariannya dia habiskan waktunya belajar menenun tenunan adat Rongkong dengan bantuan ibundanya.
Salah satu karya tenunan yang dia hasilkan adalah motif Garuda Pancasila yang dikelilingi motif kain tenun Rongkong.
Hasil karyanya inilah yang banyak dikenal warga Rongkong. Menurut Hj Rante Allo dengan hasil karyanya ini dia ingin menyatakan kepada semua orang kalau orang Rongkong cinta kepada NKRI dan Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara. Kedua, mengabadikan Pancasila di motif tenuan Rongkong.
"Dimana bahwa orang Rongkong turut mengambil peran yang besar dalam perjuangan Kemerdekaan RI dan terus mengawal kemerdekaan yang berdasarkan Pancasila," kata dia.
Selain itu agar anak cucu generasi Rongkong tetap mempertahankan adat dan budaya Rongkong.
Sekarang ini, kata dia, tenunan adat Rongkong mendekati kepunahan, karena beberapa faktor. Diantaranya para penenun rata rata sudah lansia dan tidak ada pembinaan dan pelestarian tenun adat Rongkong.
(sms)